Sunday 9 February 2020

"This is me, all right? I'm not a fuckin' athlete. This is MY fuckin' way. This is how I win. All right?"

Plot

Memiliki usaha berlian sendiri, tidak membuat kehidupan seorang Howard Ratner (Adam Sandler) jauh dari kesulitan. Ia terbelit hutang dengan saudara ipar nya sendiri, Arno (Eric Bogosian) sebesar $ 100 ribu. Perihal tersebut semakin pelik kala Arno menyewa kolektor berperangai kasar, Phil (Keith Williams) dan Nico (Tommy Kominik) yang akan berbuat apapun demi mendapatkan uang pembayar hutang dari Howard. Howard bukannya tanpa usaha, dimana ia berharap berlian opal temuannya dari negara Ethiopia mampu terjual di harga kisaran $ 1 juta pada acara suatu lelang. Namun, niat Howard tersebut pun harus berbentur pula dengan keinginan atlit bintang bola basket dari Boston Celtic, Kevin Garnett (diperankan oleh Kevin Garnett yang asli) untuk membeli opal tersebut. Polemik Howard semakin dilengkapi dengan kehidupan keluarga nya yang sedang tidak baik-baik saja. Howard harus berpisah dengan istrinya, Dinah Ratner (Idina Menzel) yang menggugat cerai Howard akibat perselingkuhan Howard dengan Julia (Julia Fox) yang juga merupakan karyawan di toko berlian Howard.




Plot

Berdasarkan sinopsis yang saya tulis di atas, Anda mampu sedikit menangkap seperti apa film yang sudah tersedia di Netflix ini. Uncut Gems mengisahkan usaha dari suatu karakter untuk menyelesaikan masalah yang sedang menghimpit nya. Pergerakan narasi hampir semuanya berpusat pada Howard, sehingga layar akan didominasi oleh sosok nya. Berita buruk jika Anda merupakan haters dari Adam Sandler. Lagian jika Anda merupakan haters, ngapain juga untuk ikutan menyaksikan film ini. Anyway, duo Safdie (Benny-Josh) enggan untuk membagi permasalahan demi permasalahan Howard layaknya pembagian chapter dan lebih memilih untuk langsung menggabungkannya di setiap pergerakan narasi. Dibantu dengan pergerakan kamera yang cukup dinamis, lahir lah sebuah ketidak nyamanan akan sesak nafas akibat dari setiap keributan yang hadir di layar. Seriusan, hampir tiap menit dalam Uncut Gems itu kita harus melihat setidaknya satu karakter harus berteriak dalam pengucapan dialog, terutama tentu saja si Howard. Kalau bisa saya ingin kasih Adam Sandler seteguk gelas air minum untuk sekedar istirahat sebentar dari teriakan-teriakannya. Kalau Anda cukup teliti, Anda bisa menangkap jika suara Adam Sandler sendiri terdengar serak di beberapa adegan.

Uncut Gems memiliki dasar cerita sederhana memang, namun penyuntingan dari Safdie Brothers yang benar-benar menjadi pembeda. Berkat penyutradaraan mereka, adegan pintu tidak bisa dibuka saja tersaji dengan sangat intens, melebihi adegan dari film thriller di tahun yang sama. Itu hanya satu contoh saja, karena Uncut Gems dipenuhi dengan adegan serupa. Dan percaya atau tidak, Uncut Gems adalah film pertama keluaran dari A24 yang pergerakan narasi nya begitu cepat seperti ini yang saya tonton. Biasanya, film-film dari A24, seperti yang kita ketahui, pergerakan nya cukup lambat layaknya film indie atau film festival. Dengan fakta ini bagi saya memberikan kejutan menyenangkan juga. Membuktikan bila A24 juga mampu memproduksi film semacam ini. Percayalah, Uncut Gems akan memberikan sebuah sajian drama roller coaster yang berlaju kencang seolah tiada akhir. Masih ada beberapa momen "mengambil nafas" atau boleh saya sebut sebagai check point, sebelum nanti kita kembali ditempatkan pada sirkuit laju yang kencang. Yang lebih parah, kebanyakan momen intens dalam film ini bersettingkan di tempat yang sempit, seperti di dalam mobil dan toko kecil milik Howard. Tidak heran jika para pengidap claustrophobia akan tidak nyaman saat sedang menonton film ini.

Balik lagi ke cerita, poin dari Uncut Gems adalah untuk mengajak kita bagaimana seorang pria berusaha untuk memperbaiki semua masalah nya yang ada. Yang bikin gregetan adalah cara yang diambil oleh Howard untuk keluar dari permasalahannya. Bagaimana tidak gregetan jika ia masih saja mau mengambil risiko baru lagi sesaat setelah pintu cahaya untuk menuju jalan keluar hadir di depan matamya. Naskah yang mereka kerjakan bersama Ronald Bronstein ini ingin memperlihatkan jika kerakusan hanya akan menghadirkan persoalan yang baru lagi. Dan siapa tahu, jika Howard mungkin tidak akan bisa lari dari permasalahannya, tidak perduli seberapapun keras nya perjuangan yang telah ia lakukan. 

Harusnya dengan penggambaran karakter seperti ini, karakterisasi Howard berpotensi menjadi protagonist yang unlikeable. Namun fakta di lapangan justru sebaliknya. Memang, Howard jauh dari kata orang yang baik. Ia berselingkuh, hobi berjudi, pembual dan kasar, namun ia tetap adalah seorang family man yang mau berusaha sebaik mungkin untuk perduli dengan keluarganya, terutama anak-anaknya. Kita boleh menyayangkan setiap keputusannya, namun tidak berarti penonton bisa dengan mudah membenci nya. Untuk saya, selalu ada harapan jika usaha Howard setidaknya ada satu saja yang membuahkan hasil, setelah Howard senantiasa diterpa oleh konflik beruntun dalam hidup nya. Faktor akting Adam Sandler sendiri juga ikut berperan untuk penonton mudah mendukungnya. 

Sandler berhasil menggambarkan kecemasan dalam diri Howard, baik melalui amarah bahkan ketika menyetir mobil dalam diam sekalipun. Secara perlahan juga tersirat gambaran putus asa melalui ekspresinya, hingga nanti pada puncaknya tangisan pun akhirnya keluar dari Howard. Susah rasanya untuk tidak merasa kasihan saat dirinya tengah berada di posisi terpuruk seperti itu. Sandler kembali membuktikan jika ia merupakan aktor bertalenta. Meski saya juga kurang sependapat jika ini adalah penampilan yang groundbreaking karena menurut saya, kita memuji akting Sandler disini tidak terlepas juga akibat penampilan-penampilan buruk dari Sandler sebelumnya. 

Tidak hanya Sandler, penampilan dari supporting cast pun tidak boleh diremehkan. Julia Fox yang menjalani debut nya disini, tidak berakhir hanya menjadi eye candy saja berkat penampilan menawannya. Juga yang menjadi scene stealer adalah Keith Williams sebagai Phil, bodyguard kasar yang senantiasa memberikan teriakan-teriakan intimidatif untuk menakuti Howard. Kevin Garnett pun tidak mengecewakan dalam menjalani debutnya. 

8/10

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!