Friday, 25 August 2017




Plot

Baywatch merupakan nama dari sekelompok penjaga pantai yang bertugas di Emerald Bay. Diketuai oleh "Letnan" Mitch Buchannon (Dwayne Johnson) yang memiliki reputasi baik di mata pengunjung pantai berkat beberapa kali aksi heroik penyelamatannya, keadaan damai pantai Emerald sedikit terusik dengan kedatangan Victoria Leeds (Priyanka Chopra) yang dicurigai Mitch memiliki niat terselubung yang melibatkan pantainya. Dibantu dengan anggota-anggota senior nya seperti Stephanie (Ilfenesh Hadera) juga CJ Parker (Kelly Rorhbach), serta dua anggota rekrutan baru yaitu Ronnie (Jon Bass) dan Summer (Alexander Daddario), Mitch pun mencoba untuk menguak apa yang ia curigai. Usahanya itu pun sedikit terusik akan kedatangan mantan atlit renang berbakat peraih dua medali emas Olimpiade yang memiliki reputasi buruk di aksi renang terakhirnya, Matt Brody (Zac Efron), yangjuga berniat ikut bergabung dengan Baywatch.





Review

Saya sedikit awam mengenai serial TV negeri Amerika. Mulai tertarik untuk mencari tahu di saat sekarang itupun berkat rasa kagum dan cinta saya akibat Game of Thrones yang berhasil saya ikuti dari season 1 hingga sekarang yaitu 7 dalam jangka waktu hanya 1 bulan saja. Namun bukan berarti saya sama sekali tidak pernah mendengar mengenai tv series berjudul Baywatch. Saya pernah sekilas mendengar mengenai Baywatch karena sang pemeran utama yaitu David Hasselhof (yang juga ikut menjadi cameo disini) turut menjadi juri dalam sebuah ajang pencarian bakat yang sempat ditayangkan di salah satu televisi swasta. Kembali mendengar Baywatch saat saya menyaksikan Borat yang secara langsung memberikan info bila Pamela Anderson ternyata juga artis yang ikut berperan dalam serial itu. Yang saya tidak ketahui adalah bila Baywatch lah yang menjadi faktor utama Pamela Anderson begitu dikenal saat itu. Dari sini saya bisa menyimpulkan bila Baywatch juga mengambil keuntungan besar berkat kehadiran Pamela Anderson. Dan saat tersiar kabar bila pihak Paramount ingin menghadirkan Baywatch dalam versi layar lebar, saya bisa menyadari untuk memperkirakan film seperti apa Baywatch nanti.

Untuk menilai apakah Baywatch versi film setia dengan tv seriesnya cukup sulit bila pertanyaan itu ditujukan kepada saya. Namun yang pasti saya bisa menjawab bila Baywatch ini tetap setia dalam mengeksploitasi lekukan-lekukan tubuh pemerannya. Adegan slow motion seperti tv seriesnya pun kerap digunakan, yang juga menjadi bahan humor disini. Tentunya bagi pria normal seperti saya, melihat seorang Alexander Daddario dan Kelly Rorhbach (terutama Daddario) tampil dalam balutan spandex ketat (atau jaket, ya apapun itu namanya, yang pasti ketat di tubuh mereka) beraksi otomatis menjadi hiburan tersendiri untuk mata ini. Sedangkan untuk para wanita, mereka pun pastinya akan terpukau dengan badan atletis yang dimiliki Zac Efron yang juga kerap tampil dengan topless sehingga otot perut sixpack nya pun dengan bebas terpamerkan. Hiburan-hiburan yang memanfaatkan bentuk tubuh ideal dari pemeran-pemeran nya inilah seolah untuk digunakan oleh Seth Gordon sebagai distraksi supaya penonton tidak terlalu memperhatikan jalanan ceritanya.

Dalam twitternya, Dwayne Johnson menyatakan bila Baywatch bukanlah film yang diciptakan untuk para kritikus, sebagai tanggapan dari buruknya hasil ulasan-ulasan dari mereka. Well, tidak salah memang meniati sebuah karya murni untuk sebagai hiburan. Namun sayangnya, sebelum Baywatch, banyak sekali film-film blockbuster yang tetap menarik diikuti, namun tidak mengorbankan penceritaan. Jangan sebut film berat seperti Inception dahulu karena banyak sekali film-film blockbuster ringan berkualitas seperti Edge of Tomorrow, Independence Day dan karya klasik seperti Jaws. Baywatch? Tanggalkan semua hiburan eksploitasi tubuh aktor/aktrisnya, apa yang akan kalian ingat?

Saya telah menyatakan sebelumnya bila saya tahu Baywatch akan seperti apa, maka untuk membahas aspek-aspek seperti perkembangan karakter atau juga backstory nya tampak berlebihan, walau memang sayang sebenarnya karena mengenai backstory dari Brody bisa sedikit lebih diperdalam karena ada potensi ironi disana sehingga untuk bersimpati kepada Brody akan jauh lebih mudah, yah paling tidak bersimpatilah. Namun karena backstory nya tidak tergali, karakter Brody jatuhnya menjadi menyebalkan di awal-awal hingga pertengahan. Dan juga untuk Mitch sendiri, motif apa yang membuat dirinya begitu mencintai pekerjaan nya sebagai lifeguard pantai hingga nekad melanggar hukum? Hanya didorong rasa curiga? Nah, butuh motivasi lebih dari sekedar curiga untuk berani melakukan semua hal yang dilakukan Mitch disini demi untuk membongkar kasus yang ia curigai. Walau sebagai penonton kita telah mengetahui apa yang Mitch lakukan itu benar, tetapi tetap saja sulit juga untuk mendukung setiap aksi yang ia lakukan disini. Dua hal itu merupakan sedikit dari kelemahan-kelemahan naskah Baywatch. 

Saya ingin sekali membahas segala kebodohan naskah dalam Baywatch, namun sekali lagi, rasanya tidak perlu. Jatuhnya saya nanti akan dicap terlalu serius menonton film ini. Tetapi bila saya perhatikan, Gordon tampak merasa dilema untuk membawa Baywatch ke ranah murni hiburan atau mencoba untuk tidak terlalu kelihatan bodoh dalam penceritaannya. Karena sebenarnya, andai Gordon ingin serius membawa Baywatch ke opsi kedua, ia bisa saja menjadikan Baywatch ini sebagai sindiran untuk para polisi yang selalu terlambat dalam bekerja. Hal itu bisa diperdalam dan tidak membuang sia-sia durasi film ini yang menyentuh hingga dua jam. Namun sayang, potensi itu dibiarkan lewat saja yang mengakibatkan Baywatch memang diciptakan untuk menghibur penonton dengan naskah yang buruk. Belum lagi bila harus membahas humor-humor jorok yang senantiasa tidak jauh dari kelamin atau payudara. Tidak saya tampik, ada beberapa yang berhasil, namun itupun berkat delivery yang dilakukan Johnson sama Efron, selebihnya? Nah. Oh, jangan bahas pula special effect nya yang sulit dipercaya bila Baywatch didanai dengan budget sebesar hampir 70 juta dollar Amerika.


Yang saya sayangkan adalah dua aktor utama disini yang kembali terpakai dengan percuma. Johnson dan Efron adalah aktor yang memiliki potensi untuk memperlihatkan kualitas yang lebih. Johnson telah membuktikannya di film Snitch bila ia pun mampu melakoni peran yang harus menuntutnya memperlihatkan adegan dramatik. Sedangkan Efron juga telah beberapa kali memperlihatkan dirinya bisa menyajikan akting yang baik walaupun naskahnya tidak mendukung, seperti Dirty Grandpa, dan Efron membuktikannya lagi disini. Kolaborasinya dengan Johnson merupakan highlight nya Baywatch. Banyak sekali jokes yang sebenarnya tidak terlalu lucu bila dibawakan oleh aktor lain, namun di tangan Johnson dan Efron, jokes tersebut bekerja. Seperti contoh momen kala Brody harus memegang kemaluan mayat. Normalnya, saya tidak akan terhibur dengan humor eksplisit yang melibatkan kemaulan seperti itu, tetapi berkat ekspresi dari Efron serta kata-kata yang keluar dari Johnson, humor itu sedikit bekerja, yah setidaknya. Daddario pun juga dalam satu adegan membuktikan bila ia memiliki kapabilitas sebagai artis sungguhan, bukan hanya menjadi eye candy semata. Priyanka Chopra sebenarnya tidak buruk dalam debut hollywod nya ini. Namun sulit rasanya untuk menganggap dirinya serius sebagai villain utama.  Aktris lainnya? Nah


Terhibur? Ya, pastinya. Melihat payudara-payudara yang sering naik turun kala para aktrisnya berlari (terutama kehadiran Kelly Rohrbach), Siapa laki-laki yang tidak akan terhibur. Dan jika tujuan utamamu adalah hanya melihat pemandangan tersebut, maka saya jamin, kamu akan cukup terhibur. Membuang potensi maksimal yang sebenarnya bisa didapatkan dari Johnson dan Efron, Baywatch mampu memanjakan matamu, namun tidak untuk otakmu.


6,25/10

Categories: , , ,

0 komentar:

Post a Comment

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!