Thursday, 4 February 2016

As long as you can still grab a breath, you fight.- Huge Glass

Plot

Huge Glass (Leonardo DiCaprio) adalah salah satu dari anggota ekspedisi berburu bulu hewan yang dikomandoi oleh Kapten Andrew Henry (Domhnall Gleeson). Sial bagi Glass, dalam perjalanan usaha menuju tempat aman setelah mendapatkan serangan dari suku Indian setempat, Glass secara brutal diserang oleh beruang Grizzly betina. Walau berhasil membunuh beruang tersebut, Glass menderita luka yang sangat parah sehingga tidak bisa meneruskan perjalanan dengan kakinya sendiri. Karena Glass adalah satu-satunya orang yang mengenal wilayah yang sedang diekspedisi, Kapten Henry meminta anggotanya untuk membawa Glass. Keputusan ini mendapatkan penolakan dari sebagian besar anggotanya, termasuk Fitzgerald (Tom Hardy) yang paling lantang menyuarakan penolakan. Namun pada akhirnya, Kapten Henry pun harus rela meninggalkan Glass dikarenakan semakin sulitnya medan yang harus ditempuh. Dengan diiringi rasa iba, Kapten Henry meminta 3 dari 10 anggotanya untuk menjaga Glass hingga Glass benar-benar tewas. Dengan diiming-imingi dengan uang, Fitzgerald bersedia menjaga Glass bersama Bridger (Will Poulter) dan anak Glass, Hawk (Forrest Goodluck). Fitzgerald sendiri tidak ada niat untuk merawat Glass karena dalam beberapa jam kemudian Fitzgerald dengan teganya membunuh Hawk didepan Glass dan mengubur hidup-hidup Glass.




Review

Setelah menggebrak dengan drama black comedy nya, Birdman, yang cukup sukses dalam ajang penghargaan Academy Awards tahun lalu, sang sutradara Alejandro Inarritu, yang juga terpilih menjadi best director,  kembali dengan sebuah film drama survival, The Revenant. The Revenant sendiri adalah kata dari bahasa Prancis yang berarti “Kembali” atau simplenya hidup kembali. Melihat apa yang telah dilakukan Inarritu pada Birdman yang sangat memuaskan itu (Kalo sempat, gw akan ngereviewnya), tidak berlebihan apabila pencinta film akan sedikit meninggikan ekspektasi mereka akan The Revenant. Apalagi The Revenant dibintangi oleh salah satu aktor terbaik saat ini, Leonardo DiCaprio serta aktor British favorit gw, Tom Hardy, yang juga tengah menanjak karirnya setelah baru-baru ini membintangi Mad Max: Fury Road. Tidak hanya itu, Inarritu juga kembali bekerja sama dengan rekannya di Birdman, siapa lagi kalau bukan Emmanuel Lubezki.
Lalu, apa yang disajikan oleh Inarritu ini? Kalau gw melihatnya, tema survival lebih dominan akan film ini karena mungkin dalam film yang berdurasi 156 menit ini, ada 60%-65% kita akan diperlihatkan bagaimana Huge Glass melakukan segala cara untuk bertahan hidup. Apa yang dilakukan Huge Glass? Ekstrim. Cukup satu contoh yang gw sebut, tidur dalam badan bangkai Kuda. Dan Inarritu menyajikan setiap plot survival ini dengan sangat detil. Kita bahkan diperlihatkan bagaimana Glass mencabik-cabik perut kuda hanya untuk dijadikan tempat tidur yang hangat dalam badai salju yang kejam. Walau tidak diperlihatakan secara vulgar, tetap saja setiap gesekan pisau yang meyakinkan akan cukup mengganggu kalian bagi yang memiliki perut yang lemah. Ya, The Revenant bukanlah film yang cocok untuk mereka. Oh, don’t get me started with The Grizzly vs Huge Glass. One of the brutal scene i’ve ever seen. You have to watch it by yourselve. Intinya, Inarritu berhasil membuat plot survival nya begitu meyakinkan. Sehingga gw pun memaklumi kalau ada beberapa kru yang sempat mengundurkan diri sebelum atau sedang dalam proses syuting The Revenant.
Namun, apabila diambil dari perspektif lain, The Revenant bisa saja membosankan bagi mereka yang tidak sabar menunggu Glass membalaskan dendamnya. Mereka tidak salah, karena setelah plot survival dimulai, praktis sebagian besar kita diperlihatkan karakter Glass merintih, mengerang, mencoba bertahan hidup. Memang ada satu adegan aksi, tetapi tidak berlangsung lama sehingga gw tidak menyalahkan apabila ada penonton yang merasa sedikit bosen. Tapi disinilah kekuatan Emmanuel Lubezki tampak dan menonjol. Alam yang berada di Kanada serta Argentina tentu saja menjadi sajian empuk bagi Emmanuel Lubezki untuk menangkap gambar-gambar yang sangat memanjakan mata. Lubezki pun masih memasukkan trademark nya, apalagi kalau bukan long take nya yang dengan briliannya digunakan dalam setiap adegan yang mampu memacu detak jantung.  Dengan gambar-gambar yang memukau inilah bagi gw salah satu elemen yang membuat cerita Glass bertahan hidup tidak membosankan dan tetap menarik untuk diikuti. Tapi tetap, kekuatan utama gw sangat menikmati film adapatasi dari novel milik Michael Punke ini adalah Leonardo DiCaprio.
Sedikit berlebihan bagi mereka yang menyebutkan bahwa ini adalah akting terbaik dari Leo (IMO, perannya sebagai Howard Hughes di The Aviator tetap terbaik), namun gw sependapat apabila kans Leo untuk memenangkan Oscar pertamanya lewat aktingnya di film ini. Tidak hanya karena The Revenant memiliki materi Oscar, tetapi akting Leo benar-benar luar biasa. Gw mengikuti setiap film yang dimainkan Leo, namun baru kali ini Leo harus dituntut berakting dengan total. Gw tidak bisa menerangkan secara detil bagaimana epic nya penampilan Leo, cukup saksikan di bagian di mana Hawk dibunuh di depan matanya. Perhatikan ekspresinya. Kemarahan, kepedihan, serta penderitaan yang sedang dialaminya berhasil ia tampilkan dalam satu scene. Berat untuk tidak terpukau. Belum lagi scene-scene lain yang memaksa Leo untuk memberikan komitmen nya sebagai aktor kelas satu. Tidak bisa dibayangkan bagaimana reaksi pengguna dunia maya apabila Leo kembali gagal meraih Patung Emas Pria Berkepala Botak lagi. Penampilan menawan Leo pun mendapat perlawanan yang cukup sepadan dari Tom Hardy. Sedikit berlebihan dengan mengatakan ini adalah penampilan terbaik dari “Bane”, karena penampilannya disini masih ada beberapa level di bawah perannya sebagai Charles Bronson ataupun Ivan Locke, tetapi memang Hardy berhasil menjadi sosok antagonis yang begitu kejam, berdarah dingin yang membuat penonton dengan mudah mencacinya. Bahkan hanya dengan tatapan mata saja Hardy sudah mampu memperlihatkan bahwa karakter Fitzgerald yang dibawakannya adalah sosok pria yang super egois nan keji, dan tentu saja kita berharap supaya sosok Fitzgerald ini berada sejauh mungkin dari lingkungan hidup kita. Cukup menyenangkan bahwa pihak Academy Awards akhirnya meliriknya dengan memasukkan Hardy dalam nominasi best supporting actor.
Apa ada yang menyatakan bahwa The Revenant merupakan film yang membosankan? Mungkin ada. Tetapi apabila kalian cukup bersabar dan memberikan waktu, maka kalian akan mendapatkan sebuah pengalaman cinematic yang memuaskan. Sebuah cerita dendam, dan juga bertahan hidup yang memukau. Ditambah penampilan level S dari seorang Leonardo DiCaprio, The Revenant adalah salah satu film terbaik di awal tahun ini. Dan ya, habis menonton film ini, gw sangat bersyukur bisa hidup dengan aman tanpa perlu berjuang hidup dan mati seperti Hugh Glass.

8,25/10

4 comments:

  1. Sejujurnya gw sbg fans Dicaprio agak bosen liat dia dgn peran grim…depress mulu (well, Wolf of Wall Street tempo hari lumayan beda),, tapi semoga akting ‘grim’ dia disini bisa menang Oscar !
    *buat gw sih terbaik dari dia Gilbert Grape-Aviator-Catch Me if U Can..........^^

    ReplyDelete
  2. setelah Catch Me If You Can, memang sebagian besar peran Leo depresif semua.. Kecuali di Django sma Wolf of Wall Street. Bedanya disini totalitas Leo yg memang gila.. dan juga gak ada teriakan-teriakan penuh semangat Leo yg jadi ciri khas haha

    ReplyDelete
  3. Film ini gw nonton sampai 2x, pertama kali dpt screening gratis , yg ke 2 nonton di premiere, gw ga pernah nonton film survival , tp menurut gw segi cinematography dan picture ga diragukan lagi, dr kostum & make up jg bagus, ga kalah acting pemain2 nya rata2 bagus, apalagi actor fav gw Leo yg ga byk bicara, dan yg ga ngenalin itu Tom Hardy , bener2 bukan Tom Hardy yg sdh2, top lah Alejandro

    ReplyDelete
  4. desain produksi nya memang gaperlu diragukan lagi soalnya inarritu ini perfeksionis banget.
    kalo Tom Hardy setuju, ini salah satu penampilan terbaiknya. tp kayaknya agak susah untuk menang Oscar

    ReplyDelete

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!