Plot
Huge
Glass (Leonardo DiCaprio) adalah salah satu dari anggota ekspedisi berburu bulu
hewan yang dikomandoi oleh Kapten Andrew Henry (Domhnall Gleeson). Sial bagi
Glass, dalam perjalanan usaha menuju tempat aman setelah mendapatkan serangan
dari suku Indian setempat, Glass secara brutal diserang oleh beruang Grizzly
betina. Walau berhasil membunuh beruang tersebut, Glass menderita luka yang
sangat parah sehingga tidak bisa meneruskan perjalanan dengan kakinya sendiri.
Karena Glass adalah satu-satunya orang yang mengenal wilayah yang sedang
diekspedisi, Kapten Henry meminta anggotanya untuk membawa Glass. Keputusan ini
mendapatkan penolakan dari sebagian besar anggotanya, termasuk Fitzgerald (Tom
Hardy) yang paling lantang menyuarakan penolakan. Namun pada akhirnya, Kapten
Henry pun harus rela meninggalkan Glass dikarenakan semakin sulitnya medan yang
harus ditempuh. Dengan diiringi rasa iba, Kapten Henry meminta 3 dari 10
anggotanya untuk menjaga Glass hingga Glass benar-benar tewas. Dengan
diiming-imingi dengan uang, Fitzgerald bersedia menjaga Glass bersama Bridger
(Will Poulter) dan anak Glass, Hawk (Forrest Goodluck). Fitzgerald sendiri
tidak ada niat untuk merawat Glass karena dalam beberapa jam kemudian
Fitzgerald dengan teganya membunuh Hawk didepan Glass dan mengubur hidup-hidup
Glass.
Review
Setelah
menggebrak dengan drama black comedy nya, Birdman, yang cukup sukses dalam
ajang penghargaan Academy Awards tahun lalu, sang sutradara Alejandro Inarritu,
yang juga terpilih menjadi best director,
kembali dengan sebuah film drama survival, The Revenant. The Revenant
sendiri adalah kata dari bahasa Prancis yang berarti “Kembali” atau simplenya
hidup kembali. Melihat apa yang telah dilakukan Inarritu pada Birdman yang
sangat memuaskan itu (Kalo sempat, gw akan ngereviewnya), tidak berlebihan
apabila pencinta film akan sedikit meninggikan ekspektasi mereka akan The
Revenant. Apalagi The Revenant dibintangi oleh salah satu aktor terbaik saat
ini, Leonardo DiCaprio serta aktor British favorit gw, Tom Hardy, yang juga
tengah menanjak karirnya setelah baru-baru ini membintangi Mad Max: Fury Road.
Tidak hanya itu, Inarritu juga kembali bekerja sama dengan rekannya di Birdman,
siapa lagi kalau bukan Emmanuel Lubezki.
Lalu,
apa yang disajikan oleh Inarritu ini? Kalau gw melihatnya, tema survival lebih
dominan akan film ini karena mungkin dalam film yang berdurasi 156 menit ini,
ada 60%-65% kita akan diperlihatkan bagaimana Huge Glass melakukan segala cara
untuk bertahan hidup. Apa yang dilakukan Huge Glass? Ekstrim. Cukup satu contoh
yang gw sebut, tidur dalam badan bangkai Kuda. Dan Inarritu menyajikan setiap
plot survival ini dengan sangat detil. Kita bahkan diperlihatkan bagaimana
Glass mencabik-cabik perut kuda hanya untuk dijadikan tempat tidur yang hangat
dalam badai salju yang kejam. Walau tidak diperlihatakan secara vulgar, tetap
saja setiap gesekan pisau yang meyakinkan akan cukup mengganggu kalian bagi
yang memiliki perut yang lemah. Ya, The Revenant bukanlah film yang cocok untuk
mereka. Oh, don’t get me started with The
Grizzly vs Huge Glass. One of the brutal scene i’ve ever seen. You have to
watch it by yourselve. Intinya, Inarritu berhasil membuat plot survival nya
begitu meyakinkan. Sehingga gw pun memaklumi kalau ada beberapa kru yang sempat
mengundurkan diri sebelum atau sedang dalam proses syuting The Revenant.
Namun,
apabila diambil dari perspektif lain, The Revenant bisa saja membosankan bagi
mereka yang tidak sabar menunggu Glass membalaskan dendamnya. Mereka tidak
salah, karena setelah plot survival dimulai, praktis sebagian besar kita
diperlihatkan karakter Glass merintih, mengerang, mencoba bertahan hidup.
Memang ada satu adegan aksi, tetapi tidak berlangsung lama sehingga gw tidak
menyalahkan apabila ada penonton yang merasa sedikit bosen. Tapi disinilah
kekuatan Emmanuel Lubezki tampak dan menonjol. Alam yang berada di Kanada serta
Argentina tentu saja menjadi sajian empuk bagi Emmanuel Lubezki untuk menangkap
gambar-gambar yang sangat memanjakan mata. Lubezki pun masih memasukkan
trademark nya, apalagi kalau bukan long take nya yang dengan briliannya
digunakan dalam setiap adegan yang mampu memacu detak jantung. Dengan gambar-gambar yang memukau inilah bagi
gw salah satu elemen yang membuat cerita Glass bertahan hidup tidak membosankan
dan tetap menarik untuk diikuti. Tapi tetap, kekuatan utama gw sangat menikmati
film adapatasi dari novel milik Michael Punke ini adalah Leonardo DiCaprio.
Sedikit
berlebihan bagi mereka yang menyebutkan bahwa ini adalah akting terbaik dari Leo
(IMO, perannya sebagai Howard Hughes di The Aviator tetap terbaik), namun gw
sependapat apabila kans Leo untuk memenangkan Oscar pertamanya lewat aktingnya
di film ini. Tidak hanya karena The Revenant memiliki materi Oscar, tetapi
akting Leo benar-benar luar biasa. Gw mengikuti setiap film yang dimainkan Leo,
namun baru kali ini Leo harus dituntut berakting dengan total. Gw tidak bisa
menerangkan secara detil bagaimana epic nya penampilan Leo, cukup saksikan di
bagian di mana Hawk dibunuh di depan matanya. Perhatikan ekspresinya.
Kemarahan, kepedihan, serta penderitaan yang sedang dialaminya berhasil ia
tampilkan dalam satu scene. Berat untuk tidak terpukau. Belum lagi scene-scene
lain yang memaksa Leo untuk memberikan komitmen nya sebagai aktor kelas satu. Tidak bisa dibayangkan
bagaimana reaksi pengguna dunia maya apabila Leo kembali gagal meraih Patung
Emas Pria Berkepala Botak lagi. Penampilan menawan Leo pun mendapat perlawanan
yang cukup sepadan dari Tom Hardy. Sedikit berlebihan dengan mengatakan ini
adalah penampilan terbaik dari “Bane”, karena penampilannya disini masih ada
beberapa level di bawah perannya sebagai Charles Bronson ataupun Ivan Locke,
tetapi memang Hardy berhasil menjadi sosok antagonis yang begitu kejam,
berdarah dingin yang membuat penonton dengan mudah mencacinya. Bahkan hanya
dengan tatapan mata saja Hardy sudah mampu memperlihatkan bahwa karakter
Fitzgerald yang dibawakannya adalah sosok pria yang super egois nan keji, dan
tentu saja kita berharap supaya sosok Fitzgerald ini berada sejauh mungkin dari
lingkungan hidup kita. Cukup menyenangkan bahwa pihak Academy Awards akhirnya
meliriknya dengan memasukkan Hardy dalam nominasi best supporting actor.
Apa
ada yang menyatakan bahwa The Revenant merupakan film yang membosankan? Mungkin
ada. Tetapi apabila kalian cukup bersabar dan memberikan waktu, maka kalian
akan mendapatkan sebuah pengalaman cinematic yang memuaskan. Sebuah cerita
dendam, dan juga bertahan hidup yang memukau. Ditambah penampilan level S dari
seorang Leonardo DiCaprio, The Revenant adalah salah satu film terbaik di awal
tahun ini. Dan ya, habis menonton film ini, gw sangat bersyukur bisa hidup
dengan aman tanpa perlu berjuang hidup dan mati seperti Hugh Glass.
Sejujurnya gw sbg fans Dicaprio agak bosen liat dia dgn peran grim…depress mulu (well, Wolf of Wall Street tempo hari lumayan beda),, tapi semoga akting ‘grim’ dia disini bisa menang Oscar !
ReplyDelete*buat gw sih terbaik dari dia Gilbert Grape-Aviator-Catch Me if U Can..........^^
setelah Catch Me If You Can, memang sebagian besar peran Leo depresif semua.. Kecuali di Django sma Wolf of Wall Street. Bedanya disini totalitas Leo yg memang gila.. dan juga gak ada teriakan-teriakan penuh semangat Leo yg jadi ciri khas haha
ReplyDeleteFilm ini gw nonton sampai 2x, pertama kali dpt screening gratis , yg ke 2 nonton di premiere, gw ga pernah nonton film survival , tp menurut gw segi cinematography dan picture ga diragukan lagi, dr kostum & make up jg bagus, ga kalah acting pemain2 nya rata2 bagus, apalagi actor fav gw Leo yg ga byk bicara, dan yg ga ngenalin itu Tom Hardy , bener2 bukan Tom Hardy yg sdh2, top lah Alejandro
ReplyDeletedesain produksi nya memang gaperlu diragukan lagi soalnya inarritu ini perfeksionis banget.
ReplyDeletekalo Tom Hardy setuju, ini salah satu penampilan terbaiknya. tp kayaknya agak susah untuk menang Oscar