Monday 17 February 2014


God, it's been a long time since anybody asked me that... I'm great.- Lester Burnham


Plot


Lester Burnham (Kevin Spacey) merupakan seorang kepala rumah tangga yang merasa seperti ada yang hilang dalam hidupnya beberapa tahun belakang. Dia memiliki istri bernama Catherine (Annette Bening) dan seorang putri berusia remaja bernama Jane Burnham (Thora Birch). Catherine sendiri merupakan wanita karir yang ambisius, sedangkan Jane hanyalah gadis remaja seperti umumnya. Namun seperti suami serta ayah mereka, Catherine dan Jane merasakan sesuatu yang hilang juga terhadap diri mereka masing-masing. Catherine tidak menganggap Lester seperti suami pada umumnya, dan terlalu sibuk akan pekerjaannya, sedangkan Jane malah tidak menyukai kedua orang tuanya dan bahkan cenderung membenci mereka. Hingga suatu hari, mereka masing-masing seolah menemukan seseorang yang dapat memenuhi apa yang mereka butuhkan. Lester tertarik dengan sahabat putrinya yaitu Angela (Mena Suvari), Catherine mengagumi rekan seprofesinya yaitu Buddy Kane (Peter Gallagher), dan Jane menjalin hubungan dengan tetangga barunya yaitu Ricky Fitts (Wes Bentley).




Review

 

Ketika seseorang memutuskan untuk berkeluarga, tentunya seseorang tersebut telah mengerti akan resiko yang akan ia hadapi pada suatu hari ketika ia telah berkeluarga. Entah itu masalah keuangan, keharmonisan, atau bahkan bosan dengan keluarga yang ia telah bangun sekian lama. Semua itu tentunya akan kita hadapi dalam suatu keluarga. Namun satu hal yang patut kita sadari adalah, bila kita telah berkeluarga, beban kehidupan tidaklah lagi kita tanggung sendirian. Beban tersebut dengan sendirinya akan terbagi masing-masing anggota keluarga tersebut. Maka dari itu, gw sangat setuju dengan kutipan yang gw dapat dari film Korea Selatan yaitu Hello Ghost yang berbunyi, Memang memiliki keluarga akan sulit, namun tidak ada yang akan selalu mendukungmu sehari-hari kecuali keluarga. Ya, itulah fungsi utama dari sebuah keluarga. Sehingga kita pun mengetahui bahwa keluarga yang dikepalai Lester Burnham ini sedang mengalami masalah atau lebih kerennya kita sebut dalam kondisi yang disfungsional. 

Debut dari sutradara Sam Mendez ini mampu sukses baik dari segi komersil maupun kritik.. Pada perhelatan Oscar yang diadakan pada tahun 2000 American Beauty mampu mendapatkan 8 Nominasi dan mampu meraih 5 piala dari nominasi-nominasi tersebut, termasuk Best Picture dan Best Actor yang diraih Kevin Spacey yang memang bermain hampir sempurna disini. American Beauty juga memiliki pemasukan yang melewati angka $350juta dari budgetnya yang 'hanya' $15 juta.. Apa yang membuat American Beauty mampu meraih pencapaian yang luar biasa itu?

Well, jangan tertipu dengan judulnya yang menaruh kata 'beauty' didalamnya, karena isi film ini hampir sama sekali tidak mampu mendeskripsikan kata 'beauty' itu tersendiri. Kita akan melihat bagaimana sebuah keluarga yang sama sekali tidak harmonis. Tidak hanya satu namun dua keluarga. Film ini memang depresif tapi entah kenapa dari menit awal gw gak terlalu tenggelam ke dalam aura depresif yang di tawarkan oleh film ini. Bukan karena aura depresifnya setengah-setengah tapi menurut gw mungkin karena Sam Mendez menyelipkan beberapa humor di setiap adegan sehingga gw gak terlalu depresif menontonnya, gak kayak ketika gw nonton Requiem for a Dream yang kental banget dengan aura depresifnya. 

Dan juga kontradiksi dengan aura depresifnya, Sam Mendez juga membuat sinematografi dalam American Beauty ini sangat enak dipandang. Lihatlah desain rumah dari Keluarga Burnham tersebut. Sumpah cantik banget. Serta scene ikonik dimana Angela yang dikelilingi ribuan mawar merah menyala itu juga sangat indah. Sungguh hal yang wajar bila American Beauty mampu memenangkan piala Oscar dalam kategori Best Cinematography. Semua hal yang gw ungkapin sebelumnya itulah yang mungkin membuat American Beauty masih enak untuk diikuti meskipun film ini depresif dan juga sedikit ironis dan menyedihkan.. Menyedihkan karena sebuah keluarga yang seharusnya memberikan kita ketenangan, memberikan kita perlindungan dari dunia yang terkadang tidak ramah terhadap para manusia, disini malah keluarga adalah sumber dari malapetaka dan ketidakbahagiaan. Dan ironisnya kita malah merasa bahagia dengan seseorang yang baru memasuki kehidupan kita. Padahal mungkin saja bila Lester, Charoline dan Jane mampu berbicara tenang dari hati ke hati, mungkin saja mereka mampu mencari jalan keluar sama-sama dan meraih keharmonisan yang sempat mereka miliki beberapa tahun sebelum mereka kehilangan arti keluarga yang sebenarnya.

Mungkin hal itulah yang coba diutarakan Sam Mendez dalam debutnya ini. Sam Mendez ingin menunjukkan bahwa bila kita terus memendam permasalahan dalam keluarga maka hal tersebut malah membuat kita semakin merasa jauh terhadap masing-masing anggota keluarga yang kita miliki sehingga tidak ada lagi rasa percaya, tidak ada lagi keharmonisan. Dan Sam Mendez berhasil menginterpretasikan hal tersebut dalam film ini. Mengenai kepercayaan, ada adegan dalam film ini yang menunjukkan kesalahpahaman yang terjadi dalam anggota keluarga. Kesalahpahaman yang tentunya lucu untuk kita yang mengetahui hal yang sebenarnya, namun tidak bagi pihak yang salah paham. Nah, disitulah Sam Mendez ingin mengingatkan bahwa rasa percaya diantara anggota keluarga itu penting. Kalo hal tersebut hilang, maka akan terjadi sesuatu yang tidak mengenakan, seperti film ini.

Mengenai akting, mungkin semua orang yang telah melihat film ini akan setuju bila Kevin Spacey dan Annette Bening bermain dengan luar biasa, terutama Kevin Spacey. Fyi, pada awalnya beberapa aktor terkenal seperti Kevin Costner, Woody Harrelson, John Travolta and Bruce Willis yang akan memerani sosok Lester Burnham. Gw mengenal Kevin Spacey ketika dia bermain cemerlang dalam film Se7en dan The Ussual Suspect. Dan disini gw harus menyatakan kekaguman gw terhadap beliau. Beliau begitu mendalami peran Lester Burnham disini. Lihatlah transformasi ekspresinya ketika memerani sosok Lester yang loser hingga Lester yang akhirnya memiliki rasa keberanian kembali. Serius, gw seperti melihat dua orang yang berbeda dalam satu karakter. Adegan yang tak terlupakan adalah ketika adegan dinner dimana Kevin Spacey melakukan improvisasi akting. Sedikit spoiler, dalam adegan itu seharusnya Kevin Spacey melempar piring yang diisi dengan asparagus ke lantai, namun Kevin Spacey melakukan improvisasi dengan melempar piring tersebut ke dinding. Dan apa yang terjadi? Ekspresi yang dikeluarkan Annette Bening dan Thora Birch yang sebagai Jane pun natural karena mereka sama sekali tak mengira akan improvisasi yang dilakukan Kevin Spacey..! Tidak kalah Annette Bening yang memerankan seorang istri juga ibu yang depresif, dan juga hampir putus asa dengan kehidupan keluarganya. Momen terbaiknya adalah ketika dia menangis setelah gagal menjual rumah. Para supporting role nya juga cukup bermain bagus, walau sedikit tenggelam dengan akting Kevin Spacey dan Annette Bening yang memang istimewa.

Sayangnya gw kurang suka dengan endingnya. Kenapa? Karena gw udah mengira endingnya akan begitu, sehingga gw merasa endingnya biasa aja. Gw berharap endingnya berbeda dengan ending yang ada dalam perkiraan gw. Karena ending yang begitu sangat nggak gw sukai.

Akhir kata, American Beauty bagi gw adalah film yang memberikan kita pelajaran apa yang seharusnya terdapat dalam keluarga. Keluarga haruslah dibingkai dengan kasih sayang, kepercayaan, keterbukaan satu sama lain dan dukungan. Dan film ini bisa menjadi pilihan untuk siapa saja yang merasa telah siap untuk berkeluarga tapi masih ada kebimbangan dalam hati. Dengan dukungan akting yang mumpuni, dan cerita yang berbeda, American Beauty adalah sebuah film yang harus anda tonton bila kalian mengaku sebagai pecinta film..

8,4/10

Categories: ,

0 komentar:

Post a Comment

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!