Friday, 8 December 2017


 "I am car-ce-re-ted"-Joe Bang

Plot

Kehilangan pekerjaan dan juga memiliki kemungkinan terpisah jauh dengan putri kecilnya, Sadie Logan (Farrah Mackenzie), Jimmy Logan (Channing Tatum) merasa perlu sedikit tambahan dana supaya setidaknya berusaha untuk tetap berada dekat dengan putrinya dengan mengambil jalur hukum supaya mendapatkan hak asuh penuh Sadie dari mantan istri, Bobbie Jo Chapman (Katie Holmes). Untuk mendapatkan dana tambahan tersebut, Jimmy berencana untuk merampok Charlotte Motor Speedway. Jimmy meyakinkan adiknya, Clyde Logan (Adam Driver), bila ia mengetahui seluk beluk mengenai penyimpanan uang di Speedway. Bermodalkan pengetahuan Jimmy tersebut, Clyde menerima tawaran Jimmy. Mereka berdua juga merekrut saudari mereka, Mellie Logan (Riley Keough) yang paham mengenai dunia otomotif, serta narapidana, Joe Bang (Daniel Craig) yang telah berpengalaman dalam menjebol brankas.




Review

Tidak salah bila kalian menebak bila karya terbaru dari Steven Soderbegh ini lumayan mirip dengan trilogi Ocean's Eleven yang juga ia sutradarai sebelumnya. Dari pembagian narasinya saja, Logan Lucky sangatlah mirip dengan Ocean's Eleven. Sama dengan Ocean's Eleven, Logan Lucky dibagi dalam 4 chapter, perekrutan, rencana, eksekusi dan aftermath. Saya rasa Soderbegh telah menebak bila Logan Lucky akan disama-samakan dengan Ocean's Eleven, bahkan ada satu momen di film ini yang menyebutkan judul film tersebut (diplesetkan menjadi Ocean's Seven-Eleven), mengindikasikan Soderbegh mengakui secara tidak langsung karya terbarunya memang memiliki kemiripan yang banyak dengan film yang dibintangi George Clooney dan Brad Pitt itu. Tetapi, tetap saja, ada jurang pembeda, yaitu Logan Lucky tidak lah dibawakan secara classy dan elegan.

Alih-alih mendandani para karakter utamanya dengan setelan rapi, Soderbegh lebih memilih menampilkan mereka dengan pakaian kasual dan apa adanya. Selain itu, para karakter nya jauh dari kesan tenang layaknya para karakter Ocean's Eleven. Mungkin terdapat beberapa momen, Soderbegh memperlihatkan bila karakter-karakternya bisa melakukan hal yang ceroboh, termasuk Jimmy. Seperti adegan yang melibatkan lengan palsu milik Clyde, dimana kita diperlihatkan akan kepanikan setiap karakter. Sebelumnya juga tampak rencana dari Joe Bang yang sempat terganggu akibat kekeliruannya. Praktis, kejadian-kejadian tak terduga ini lah yang berhasil membuat Logan Lucky terasa menghibur dan juga manusiawi.

Tiap karakter pria nya mungkin ceroboh, tetapi bukan berarti mereka tidak ahli dengan pekerjaan masing-masing. Jimmy diperlihatkan sangat teliti dengan apa yang dia rencanakan, sementara Joe Bang begitu memahami bahan-bahan yang diperlukan serta aman dalam meledakkan brankas. Intinya, walau mereka bukanlah karakter yang memiliki pemikiran brilian, tetapi dengan keahlian mereka dalam melakukan pekerjaan masing-masing, mampu meyakinkan penonton bila rencana perampokan mereka dapat berhasil. Soderbegh juga beruntung memiliki penulis naskah yang memperhatikan akan hal detil seperti Rebecca Blunt. Pada saat narasi bergerak menuju perencanaan, walau memang belum lah semenarik seperti apa yang dilakukan Soderbegh dalam Ocean's Trilogy, tetapi Blunt melakukan tugasnya dengan baik dalam hal memperhatikan detil rencana perampokan dari Jimmy. Dibawakan dengan pacing yang cukup cepat, memang akan berisiko membuat penonton ketinggalan akan dialog-dialognya, bahkan saya cukup yakin, penonton juga tidak terlalu memperhatikan to-do list miliki Jimmy, namun bila kalian telah terbiasa dengan pembawaan Soderbegh, saya yakin kalian bisa mengikutinya dan tidak akan terperangkap dalam kebingungan karena dialog-dialog yang dilontarkan mudah untuk dimengerti dan diikuti.

Namun, cukup sayang karena Logan Lucky sedikit melambat di bagian eksekusi. Melambat disini maksud saya adalah mengenai pacing nya yang tidak lah secepat seperti Ocean's Eleven. Begini, kita tahu bahwa cukup banyak keanehan-keanehan yang terjadi di Ocean's Eleven, terutama pada bagian eksekusi merampoknya, tetapi penonton tidak terlalu memusingkan akan hal itu karena Soderbegh menggerakkan narasinya dengan cukup cepat, dari adegan satu ke adegan lainnya. Penonton seakan tidak diberikan kesempatan untuk berpikir akan keanehan terjadi karena Soderbegh telah menyuap kita dengan adegan selanjutnya. Permasalahan Logan Lucky adalah membiarkan penonton untuk menangkap segala keanehan itu dan memikirkannya sehingga saya cukup heran ketika ada suatu momen yang sangat saya yakini, perampokan itu bisa ketahuan, malah tidak terjadi apa-apa dan perampokan tetap berjalan dengan lancar.

Pada bagian aftermath justru lebih parah. Saya paham bila naskah Blunt, sesuai judul film ini, ingin memperlihatkan kepada penonton akan berbagai keberuntungan the Logans. Dialog-dialog penjelasan mengapa penyelidikan yang dilakukan agen FBI, Sarah Grayson (Hillary Swank), tidak mendapatkan kemajuan cukup bisa diterima logika. Tetapi hal itu tidak menghentikan saya menangkap beberapa plot hole yang ada. Tidak cukup rasanya bila hanya dijawab dengan "keberuntungan" saja. Selain tema yang diusung Logan Lucky adalah perampokan, keberuntungan juga menjadi isu disini, berkaitan dengan keluarga Logan yang dianggap memiliki kutukan sial di dalamnya. Jimmy dan Clyde merepresentasikan akan hal itu, yang mana mereka berdua adalah mantan veteran perang yang mengalami luka di bagian tubuh, bila Jimmy mengakibatkan kaki nya pincang sehingga mengubur impiannya untuk menjadi atlit American Football, Clyde malah lebih parah karena ia harus kehilangan tangan kirinya. Dengan aftermath ini, Soderbegh dan Blunt ingin memperlihatkan bila saat ini para Logan mendapatkan keberuntungan mereka karena rencana perampokan yang telah dilakukan tidak berhasil terungkap oleh FBI. Sebelum di bagian menjelang akhir, penonton dihadirkan sebuah jawaban yang malah tampaknya memberikan sedikit petunjuk bila Logan Lucky akan mendapatkan sekuelnya.

Logan Lucky memang masih berada beberapa level dibandingkan Ocean's Eleven, tetapi bukan berarti Logan Lucky tidak memiliki kelebihan dibandingkan film tersebut. Poin tersebut adalah hati, yang diperlihatkan akan hubungan Jimmy dan Sadie sebagai ayah dan anak. Alasan utama Jimmy untuk berencana merampok adalah ingin tetap bertemu dengan Sadie, sehingga penonton mudah untuk memahami rencana nekad itu. Apalagi Jimmy tengah dikondisikan baru saja dipecat dari pekerjaannya. Soderbegh memang tidak memilih jalan dramatisir dalam mengeksplor hubungan ayah-anak ini, tetapi berkat chemistry menyenangkan dan kedekatan antara Tatum-Mackenzie, penonton mau menginvestasikan kepedulian terhadap mereka, hingga terdapat satu momen yang lumayan menyentuh saat Sadie tampil dalam kontes bakat dan mempersembahkan satu lagu spesial yang ditujukan kepada sang ayah. Bisa dibilang, momen tersebut adalah salah satu momen film terbaik dalam tahun 2017.

Dengan memiliki amunisi aktor-aktor berbakat, tentu tidak sulit untuk Sodebergh dalam mengarahkan mereka. Tatum kembali menunjukkan pendewasaan aktingnya sebagai Jimmy. Berbeda kala ia berduet dengan Jonah Hill dalam dwilogi Jump Street, disini Tatum yang rela menutupi muka nya dengan kumis yang tebal supaya tampil meyakinkan sebagai mantan pekerja tambang, tidak mengandalkan kegilaan dalam melakukan peran komediknya, tnamun lebih memanfaatkan timing serta delivery yang pas. Dirinya juga menjalin chemistry yang meyakinkan dengan tokoh lainnya, terutama dengan Clyde yang diperankan oleh Adam Driver. Adam Driver sendiri seperti biasa tidak kesulitan dalam memerankan seorang pria yang tenang, namun dengan subtil dia mampu menunjukkan kegelisahan tersendiri. Tetapi scene stealer disini tidak lain tidak bukan adalah Daniel Craig. Bukanlah pekerjaan yang mudah untuk bisa menanggalkan sebuah karakter yang telah melekat kuat dalam diri seorang aktor, tetapi Craig melakukan itu disini. Penonton tidak melihat sama sekali sosok James Bond dalam Craig, dan salah besar jika kalian menjawab karena Craig memutihkan rambut nya disini maka kita tidak melihat James Bond dalam diri Craig, tetapi semua itu berkat akting nya yang berhasil membuat perbedaan. Joe Bang memiliki perawakan yang seram, bahkan pada saat dirinya pertama kali muncul, saya menduga bila ia merupakan karakter yang mudah marah dan emosian, tetapi siapa sangka jika ia berkarakter sedikit konyol dan juga kalem untuk mengontrol tensi darah tinggi nya. Dan Craig sukses dalam memerankan karakter Joe Bang tersebut, sehingga saya tidak meragukan karir nya bila ia memang akan berhenti memerankan James Bond. Riley Reough memang sedikit tenggelam jika beradu akting dengan 3 aktor pria tersebut, dan mungkin karena itu juga lah mengapa Reough harus tampil dengan balutan pakaian seksi disini, supaya mampu mencuri perhatian penonton dan tidak melupakan kehadirannya.

Nuansa country atau pun western begitu melekat disini berkat soundtrack-soundtrack dari John Denver. Dari awal film mulai berjalan saja, Some Day Are Diamonds-nya John Denver telah mengalun, seolah memberikan sedikit petunjuk akan menjadi seperti sajian film comeback-nya Soderbergh ini. Logan Lucky memang bagaikan versi cowboy-nya Ocean's Eleven karena kemiripan-kemiripan di dalamnya, tetapi Logan Lucky tetap menawarkan sebuah sajian sinema yang menyenangkan. 

7,75/10 

Categories: , ,

0 komentar:

Post a Comment

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!