"El. Psy. Congroo"-Okabe Rintarou
Plot
Okabe Rintarou (self proclaimed HOUOUIN KYOUMA) menyewa sebuah kamar yang dijadikannya sebagai laboratorium pribadi miliknya. Dia tidak sendiri dalam tujuannya untuk menciptakan gadget yang berguna untuk di masa depan serta melawan organisasi SERN (pada awalnya ini hanya candaan dirinya saja). Dia dibantu oleh teman masa kecilnya, Shiina Mayuri dan Hashida "Daru" Itaru sebagai sang Hacker. Salah satu alat yang mereka ciptakan adalah "Ponsel Microwave". Ketika mengadakan eksperimen dimana Okabe dan Daru menjadikan satu pisang untuk dihangatkan dalam microwave tersebut, apa yang terjadi kemudian adalah pisang tersebut kembali ketempatnya dalam kondisi berubah menjadi pisang jeli. Hal ini disaksikan oleh Makise Kurisu, ilmuwan muda dari Amerika yang sedang berkunjung ke Jepang. Kejadian tersebut merupakan awal dari semua yang akan dialami oleh Okabe dalam 3 minggu ke depan yang akan menjadi sangat panjang baginya.
Review
Dalam
beberapa waktu belakangan, gw lebih banyak menghabiskan waktu nonton anime
dibandingkan film. Entah kenapa, niat menonton anime jauh lebih besar
dibandingkan film. Dalam 2 bulan ini saja, gw udah menghabiskan 3 judul anime,
dan semuanya insya Allah akan gw review. Dan yang pertama kali menerima
kehormatan itu adalah anime keluaran tahun 2011, Steins; Gate.
Pertama
kali gw tahu anime ini ketika banyak sekali para pecinta anime memasukkan anime
ini dalam jajaran anime terbaik pada dekade sejauh ini. Ditambah dengan
judulnya yang gw akui terdengar sangat keren, maka gw pun mencari tahu berapa
banyak episode nya. Ternyata, Steins; Gate hanya memiliki 24 episode dan itu
sudah tiba di akhir cerita, tanpa season 2 sebagai lanjutannya. Melihat fakta
itu, semakin besarlah niat gw untuk menonton anime bergenre science fiction
ini.
Membicarakan
time travel tidak akan pernah habisnya. Apakah mungkin atau tidak mesin
tersebut diciptakan akan selalu terjadi perdebatan. Perdebatan yang tidak
pernah akan ada habisnya itu juga ikut terjadi dalam dunia film ataupun anime
yang bergenre science fiction. Sudah banyak sekali film yang mengangkat tema
time travel, di dunia anime sendiri tentunya ada Doraemon dengan laci mesin
waktu nya yang ikonik itu. Dan kemudian pada tahun 2011, Steins; Gate pun
muncul dengan cerita yang mengutamakan time travel sebagai penggerak ceritanya
hingga akhir cerita.
Dalam
review ini, gw gak akan terlalu menelusuri terlalu dalam mengenai teori time
travel dalam dunia Steins; Gate. Yang pasti, teori yang dipaparkan pada
awal-awal cerita cukup bisa diterima dan penjabarannya tidak terlalu sulit
untuk diikuti. Mengenai butterfly effect, time paradoks, dan lain-lain semuanya
dijelasin cukup jelas dan enak diikutin. Masalah animasi pun gw gak akan
komentar karena gw gak terlalu meributkan masalah teknis selagi ceritanya membuat gw betah. Gw lebih fokus pada
penceritaannya. Anime yang mendapatkan rating 9,2 di website Myanimelist ini
memulai ceritanya cukup lambat. Pada episode-episode awal harus diakui cukup
membosankan dengan temponya yang lambat. Tidak hanya lambat, Steins; Gate belum
bergerak ke plot utamanya, setidaknya sampai episode 8. Patut dicatat, episode
8. Butuh niat yang kuat untuk tetap tertarik dengan apa yang ditawarkan Steins;
Gate.
Tetapi,
setelah Steins; Gate bergerak menuju plot utamanya, disinilah Steins;Gate
menunjukkan taringnya. Permainan time travel nya semakin gila dan ketika
semuanya telah terlalu jauh terjadi, penonton pun seolah dihipnotis untuk segera
mungkin menyantap episode selanjutnya. Gw gak bisa bayangkan bagaimana para
pecinta anime dulu yang harus menunggu anime ini satu episode per minggu karena
gw pasti tidak akan bisa melakukan hal yang sama. Mau tidak mau setelah episode
9 berakhir, gw harus marathon hingga episode akhir karena misteri-misteri yang
ditinggalkan tiap episode begitu menarik untuk dicari jawabannya. Turning point
yang terjadi di episode 12 semakin menambah rasa penasaran setiap penonton. Oh,
gak bisa dibayangkan bagaimana kalo gw harus menunggu satu minggu demi 1
episode Steins; Gate.
Ya,
episode 12 merupakan turning point yang luar biasa dari Steins; Gate.
Melibatkan salah satu karakter paling likeable di dunia anime, mood Steins;
Gate benar-benar berubah. Masih terdapat beberapa humor tetapi kadar dosisnya
diminimalisir dan jauh kuantitasnya dibandingkan episode-episode awal. Atmosfer
Steins;Gate berubah ke ranah sedikit kelam dengan mempermainkan nyawa seorang
manusia. Dan tentunya Steins; Gate pun berubah menjadi sajian yang mempermainkan
perasaan para penonton. Entah beberapa kali gw hampir netesin air mata ketika
melihat kebahagian setiap karakter harus dikorbankan demi seseorang. Steins; Gate memberikan pelajaran
bahwa, dengan time travel pun, mengubah takdir seseorang bukanlah hal yang
mudah, serta menjadi studi kasus bila manusia belum sanggup (mungkin hingga
kiamat) untuk bermain-main dengan takdir serta kekuatan untuk menguasai waktu.
Selain
kedalaman cerita, poin keunggulan Steins; Gate lainnya adalah karakter dan
pertukaran dialognya. Pertama, karakter-karakter di Steins; Gate hampir
semuanya sangatlah likeable, terutama (menurut gw) Okabe Rintarou dan Mayuri
Shiina. Kekuatan utama dari karakter Okabe adalah keunikannya. Seperti rasa
percaya dirinya yang sangat tinggi, sering memberi julukan-julukan yang aneh ke
setiap orang (kecuali Mayuri), dan sering di sela-sela waktu berbicara sendiri
seolah-olah menelepon orang lain. Bukannya aneh, malah hal ini menjadi keunikan
tersendiri terhadap karakter Okabe. Lalu karakter Mayuri sendiri sangatlah
sempurna mendefinisikan manis dan imut itu sendiri. Walau kebanyakan orang akan
jauh lebih menyukai sifat tsundere nya Makise Kurisu (karakter ini menjadi
karakter terfavorit wanita di situs Myanimelist), tapi gw lebih menyukai
karakter yang ada di dalam Mayuri. Mayuri merupakan hati dari pertunjukan
Steins; Gate. Semua kebaikan seakan berada di dekatnya. Susah sebagai pria yang
normal untuk tidak jatuh cinta terhadap karakter yang satu ini. Sehingga ketika
sesuatu terjadi pada dirinya, penonton pun akan merasakan simpati yang besar
kepada Mayuri. Lalu mengenai dialognya, pertukaran dialog antara Okabe Rintarou
dan Makise Kurisu merupakan salah satu highlight terbesar disini. Karakter
tsundere Kurisu sangat cocok bila mendapatkan “lawan” karakter seperti Okabe.
Setiap perdebatan yang terjadi antara Okabe dan Kurisu merupakan hiburan utama
di awal-awal episode yang cenderung datar. Okabe yang suka menggodanya di
setiap kesempatan, sementara Kurisu dengan self defensive nya yang begitu besar
menciptakan chemistry antara Okabe dan Kurisu susah untuk digambarkan
kata-kata. Maka, walau gw lebih menyukai karakter Mayuri, tetapi gw tidak
keberatan bila love interest dari Okabe adalah Kurisu.
Dengan
tema time travelnya, Steins; Gate berhasil menyajikan sebuah cerita emosional
yang mampu membuat para penonton terikat. Bagian pertengahan hingga akhir
episode tentu saja merupakan bagian terbaik dari Steins;Gate. Tetapi untuk
menuju kesana, kalian harus bersabar dahulu dengan build up yang memang harus diakui
cukup lambat tempo nya pada awal-awal episode. Tetapi ketika mengakhiri kisah
ini, gw jamin kalian akan mengulang ke episode pertama karena begitu banyak
hint demi hint yang diberikan kepada penonton. Dipenuhi dengan
karakter-karakter yang unik serta likeable, pertukaran dialog yang sangat
menghibur dan sajian drama nya yang mampu menyentu sisi sensitifitas kalian,
Steins;Gate menjadi sajian anime yang mampu membuat kalian tidak akan pernah
berhenti untuk menonton episode-episode selanjutnya (tepatnya ketika episode 9
berakhir).
P.S: Mamoru Miyano is Awesome,sunavabitch!!
Gw baru aja download versi batchnya, gw nnton episode2 awal begitu membosankan, udah sempet mau gw hapus, tp gw kembali berfikir. Kalo anime ini jelek kena rattingnya bagus, pasti ada yang salah ni. Terus gw sengaja nyari riview dengan tujuan ngembaliin mood nonton gw. Alhasil gw nyasar kesini.
ReplyDeletebutuh kesabaran memang. tapi dari episode 10an smpe akhir, disitu mulai konsisten seru
DeleteSama
Delete