"Being good at this kind of work is not very beautiful"- Marianne Beausejour
Plot
World War II. Sebagai intelijen berasal dari Kanada, Max Vatan (Brad Pitt) mendapatkan tugas rahasia untuk membunuh duta besar Jerman. Dirinya akan dibantu oleh pemberontak asal Prancis, Marianne Beausejour (Marion Cotillard) yang berperan sebagai istrinya. Hari demi hari yang mereka lewati bersama tentu menumbuhkan rasa cinta di dalam diri Max sehingga ketika misi telah selesai, Max pun mengajak Marianne ke London untuk hidup sebagai suami istri yang sesungguhnya. Namun sayangnya, walau misi telah selesai, perang tetaplah berlangsung dan itu secara perlahan mulai memengaruhi hubungan Max dan Marianne.
Review
Tampaknya filmmaker yang berkarir di Hollywood tidak akan pernah bosan untuk mengangkat cerita perang dunia, dan mayoritas setting yang diangkat adalah masa dimana perang dunia kedua berlangsung. Musuh utama? Tentu saja Nazi, yang juga secara langsung akan memengaruhi tenang atau tidaknya Adolf Hitler di dunia sana. Kali ini ada seorang sutradara yang bisa dikategorikan sebagai sutradara yang cukup lawas, yaitu Robert Zemeckis yang sebelumnya telah mengangkat namanya melalui trilogy Back to the Future dan pemenang Oscar periode 1995, Forrest Gump. Sepanjang saya mengikuti karya beliau, setidaknya saya bisa menangkap Zemeckis tahu bagaimana menyeimbangkan segi teknisnya dan juga ceritanya untuk bisa menjadi kombinasi yang sempurna ketika tampil di layar. Masih ingat bagaimana dengan briliannya Zemeckis mempertontonkan sosok Gump seolah bersanding dengan beberapa tokoh-tokoh dunia seperti John Lennon ke dalam film untuk membantu penceritaan. Dalam Allied, Zemeckis dibantu Steven Knight, yang juga bukanlah screenwriter kacangan yang menunjukkan kemampuannya dalam film Locke. Jelas ini modal utama untuk penonton bisa berekspektasi bila sajian film romansa ala tahun 30an ini akan berakhir gemilang. Berhasilkah? Bisa iya, bisa tidak.
Allied berakhir dengan cukup gemilang karena tujuan utama sang sutradara atau juga penulis tercapai dalam memusatkan cerita kepada hubungan romansanya. Fokus itu tetap terjaga hingga menit akhir, tanpa ada usaha untuk lebih mengeksplor keadaan perang saat itu, Ditambah lagi dengan twist nya yang menyebabkan nasib romansa Max dan Marianne semakin kental terasa, meskipun memang ketika twist nya menyeruak, kebersamaaan antara Max dan Marianne tidak lah terlalu mendominasi karena roda penggerak narasi beralih kepada perjalanan Max yang diliputi rasa tidak menentu. Disini Allied bertambah menarik. Tidak perduli bila cerita utamanya mengenai romansa, Zemeckis dan Steven Knight telah mengambil keputusan untuk menjadikan setting perang dengan aroma spionanse nya sebagai ladang bermain, sehingga atmosfir penuh kecurigaan, pertanyaan siapa yang bisa dipercaya, tetaplah harus ada untuk menjaga esensinya. Oke, memang mungkin banyak di antara kita telah mengetahui film ini akan dibawa kemana bahkan sebelum twist nya terungkap, namun saya tidak memungkiri melihat karakter Max melakukan berbagai usaha untuk mencari jawaban itu menarik.
Allied pun ditunjang dengan teknis yang mengagumkan. Sinematografi nya digarap dengan tidak sembarangan. Ambil contoh seperti adegan bercinta di dalam mobil yang memperlihatkan pergerakan kamera yang dinamis serta efek badai pasirnya yang menambah adegan tersebut, dan juga saat di tengah pesta malam hari terjadi baku tembak di langit yang malah jatuhnya tampak seperti kembang api karena disuguhkan dengan sangat memanjakan mata. Naskah Steven Knight pun juga sadar diri dengan tidak memaksakan dialog-dialog yang dilontarkan terasa puitis atau bahasa gaulnya lebay lewat kelugasan serta straight to the point untuk memposisikan Allied sebagai tontonan masa kini, tidak ketinggalan dengan beberapa umpatannya. Dari performance artis nya, Allied tidak ada masalah. Brad Pitt mungkin sedikit terasa kosong di paruh awal, namun saat ia menjadi tombak utama cerita di pertengahan cerita hingga akhir durasi, Brad Pitt menunjukkan taji nya dengan meyakinkannya ia mengeluarkan ekspresi penuh kebingungan nan dilematis, tanpa kehilangan kharismanya sebagai aktor sedikitpun. Marion Cotillard juga sempurna sebagai Marianne yang elegan, anggun juga seduktif di saat bersamaan.
Namun, Allied juga memiliki kekurangan yang mengganggu. Yang pertama jelas chemistry yang kurang antara Pitt dan Cotillard. Telah menjadi barang wajib bila chemistry antar dua karakter utama nya merupakan syarat utama untuk membuat aspek romansa nya berhasil. Bukan sepenuhnya salah Pitt atau Cotillard juga karena mereka telah berusaha semampu mereka untuk membuat hubungan mereka berdua terlihat meyakinkan. Memang naskahnya yang tidak terlalu membantu, seperti dialog-dialog diantara mereka tidak ada yang memorable, terasa dingin pula karena di paruh awal, hubungan yang mereka jalin masih palsu, dan saat mereka telah menikah, kebanyakan durasi memisahkan mereka sehingga tidak mempertemukan di satu layar.
Dan yang lebih membuat Allied tidak menggigit adalah rasa suspense nya kurang mengigit. Oke, atmosfir paranoid membumbung kental bersamaan perjalanan Max di paruh akhir, tetapi minim sekali rasanya ketegangan yang terasa. Mungkin hanya ada dua momen saja yang mampu membuat saya menahan nafas, seperti saat Max tengah menunggu dering telpon yang harus diakui digarap dengan apik oleh Zemeckis. Namun setelah itu butuh hingga menit akhir saat klimaks tampil di layar saya harus merasakan ketegangan lagi. Semua yang dilakukan Max tampak terasa lancar-lancar saja tanpa adanya ancaman yang mengintai. Saat adegan aksi, Allied juga biasa saja, Padahal bila Zemeckis memutuskan untuk menyajikan satu action secquence saja, itu pasti akan menambah kualitas penceritaan dan juga mampu menghibur bagi penonton yang mungkin mengekspektasikan Allied adalah film yang penuh dengan action package.
Pada akhirnya, Allied tetaplah merupakan sajian film yang menghibur berkat aspek teknisnya yang memanjakan mata, juga kesenangan saat melihat karakter Max disiksa akan rasa curiga dipenuhi dilematis saya dapatkan. Hanya sayang, adegan aksi atau ketegangan yang minim juga dinginnya interaksi antara Max dan Marianne membuat Allied sedikit tercoreng dan membuatnya tidak menjadi memorable. But still, it worth your time.
0 komentar:
Post a Comment