Friday 12 July 2019


Plot

Kehidupan apa adanya keluarga Ki-Taek (Kang-ho Song) mengalami perubahan kala anak laki-lakinya, Ki-woo (Woo-sik Choi), menjadi tutor pribadi Da Hye (Hyun Seung-min), putri dari Mr. Park (Sun-kyun Lee) dan Yeon-Kyo (Yeo-Jeong Jo).




BEWARE!! MINOR SPOILER BELOW

Review

Menyenangkan sekali rasanya di kala gempuran film superhero dari DC atau Marvel serta minim kreasi akan Hollywood, terdapat film berkualitas dari benua Asia mewarnai layar bioskop Indonesia. Bila tahun lalu ada Searching yang berhasil menarik perhatian para penonton kasual Indonesia, tahun ini juga dari negeri Ginseng, tampaknya Parasite sukses memberikan kesan yang sama. Terbukti, walau sudah 2 minggu tayang di CGV PTC Palembang, kursi bioskop untuk pemutaran Parasite masih dipenuhi oleh para penonton.  Parasite, yang memiliki judul Asia Gisaengchung ini, disutradarai oleh sutradara legenda, Bong Joon-ho. Bong Joon-ho mungkin dikenal luas melalui karyanya Snowpiercer 5 tahun lalu, namun jauh sebelum film tersebut, tepatnya di tahun 2003, Bong Joon-ho telah menarik perhatian para kritikus film lewat film thriller detektif Memories of Murder yang dianggap sebagai salah satu, jika bukan, film Korea Selatan terbaik. Memories of Murder pun juga menjadi inspirasi bagi David Fincher dalam menyutradarai film Zodiac. Lalu ada juga The Host yang merupakan salah satu film Korsel tersukses sepanjang masa. Tentunya nama Bong Joon-ho ini menjadi daya tarik utama bagi saya untuk sebisa mungkin menikmati karyanya terbaru ini di layar bioskop, terlebih setelah membaca sekali lewat review-review di internet, sang sutradara masih membawa signature nya, dengan plot twist dengan black comedy nya yang kental. 

Saya sengaja untuk sama sekali tidak mencari tahu cerita apa yang diangkat oleh Joon-ho dalam Parasite. Saya ingin dikejutkan oleh Joon-ho, saya ingin dibuat terpana akan twist yang telah disiapkan. Saya yang mengekspektasikan sebuah kisah crime thriller, cukup terkejut ketika di menit-menit awal film cukup beratmosfir cerah, dimana kita diajak untuk berkenalan dengan keluarga Ki-Taek yang tinggal di rumah yang sangat sederhana. Tidak hanya terasa family friendly, namun komedi juga sangat kental. Rasanya mustahil untuk tidak tertawa melihat Ki-woo dan Ki-jung (So-dam Park) harus rela duduk di wastafel toilet demi mendapatkan sinyal wifi. Secara singkat, kesan hangat berhasil saya rasakan melihat kehidupan sehari-hari dari keluarga ini. Meski hidup pas-pasan, namun setiap anggota keluarga terlihat begitu akrab. Mereka masih menikmati hidangan makanan bersama dengan memandang pemandangan melalui jendela yang menghadap langsung ke jalan, hingga menonton video di kanal youtube pun mereka lakukan bersama. Dengan pengenalan singkat ini, susah rasanya untuk tidak menyukai keluarga ini. Mengenai komedinya sendiri, Joon-ho begitu apik dalam memperhatikan comedy timing nya. Contohnya saja dengan gestur membungkuk badan dari anak kecil sukses meledakkan tawa seluruh penonton dalam bioskop berkat konteks yang ia berikan sebelumnya. 

Pendekatan yang efektif ini berguna bagi penonton untuk membangun kedekatan dengan mereka, sehingga ketika nanti keluarga ini mulai melakukan penipuan terhadap keluarga kaya raya Mr. Park, kita tidak serta merta langsung membenci mereka. Oke, yang mereka lakukan adalah perbuatan kriminal, namun dengan fakta mencari pekerjaan yang sangat sulit, saya bisa memahami akan pilihan yang mereka ambil. Ditambah lagi, bukannya nepotisme dalam kehidupan nyata bukanlah hal yang baru? Bukankah perusahaan-perusahaan besar juga menerapkan sistem perekrutan kerja yang serupa? Terlebih, ketika setiap anggota keluarga Ki-Taek berhasil diterima bekerja, mereka tetap melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Tidak ada usaha untuk melakukan tindakan kriminal seperti pencurian barang berharga yang mereka lakukan. Dengan fakta inilah, saya tidak bisa menyalahkan sepenuhnya atas keputusan yang mereka ambil, sebaliknya, saya justru ingin mereka tetap bisa bekerja dengan keluarga Mr. Park. Di sisi lain, dari keluarga Mr. Park pun bukanlah digambarkan sebagai keluarga kaya yang seenaknya. Baik Mr. Park, istri serta kedua anaknya, mereka menghormati para pekerja mereka. Bahkan di pertengahan film pun di ungkapkan jika Mr. Park keberatan dengan bau badan dari salah satu karakter. Meski begitu, hal ini ia simpan dan hanya ia ceritakan bersama istrinya. Oh, by the way, bau badan ini akan menjadi elemen yang penting di akhir cerita. 

Paruh awal didominasi narasi bagaimana keluarga Ki-Taek mengelabui Mr. Park dan keluarganya. Atmosfir nya masih terasa ringan, tidak lupa bumbu komedi yang masih kental. Hingga kala rencana yang dilakukan berjalan lancar, pada suatu malam dengan bel rumah berbunyi, mimpi buruk untuk keluarga ini dimulai. Dan dari sini pula, pergerakan cerita berbelok menjadi thriller yang menegangkan. Untuk penonton yang tidak mengantisipasi, tentu saja kelokan narasi ini akan memberikan efek ketegangan luar biasa. Sebenarnya Joon-ho telah memberikan tease sebelumnya lewat momen perangkap yang dirancang oleh Ki-woo dan Ki-jung, namun memang kelokan ini seolah menghapus sebagian besar unsur "keasikan" di paruh awal. Masih ada memang black comedy yang ada, tetapi unsur tersebut tenggelam di tengah kental nya momen mencekam serta atmosfir kelam yang hadir di tiap menit nya. Dibantu pula dengan setting nya yang terjadi di malam hari serta hujan yang lebat. Saya sendiri berhasil dibuat Joon-ho kesulitan bernafas berkat keapikannya menangani momen-momen thriller nya. Dibantu juga dengan garapan soundtrack yang cukup gloomy dari Jaeil-Jung

Film yang berhasil memenangkan Palm d'Or di festival Cannes ini begitu kental akan isu mengenai kasta kehidupan. Dari dialog saja sering kali menyinggung akan hal ini, salah satu contoh saat sang ibu, Chung-sook (Hye-jin Jang) mengungkapkan bila mudah saja untuk orang kaya memilih untuk menjadi orang baik. Tentu keluarga mereka tidak perlu repot-repot untuk melakukan penipuan bila saja mereka hidup berkecukupan. Bagi yang kaya, segalanya tampak mudah. Berbanding terbalik dengan si miskin yang mana untuk mendapatkan pemandangan yang layak ketika menikmati sarapan saja harganya begitu mahal bagi mereka. Puncaknya kala momen kegilaan di akhir cerita, memperlihatkan kenekadan yang (mungkin) lahir dari rasa lelah menerima kenyataan.

Para aktor bermain dengan baik, namun jika ditanya yang terbaik, pilihan saya jatuh pada So-dam Park dan, tentu saja, Kang-ho Song yang telah menjadi aktor langganan Joon-ho. So-dam Park begitu piawai dalam memerankan Ki-jung yang manipulatif, tenang nan cerdas. Kang-ho Song pun tidak perlu ditanya lagi akan kapabilitas nya dalam menyeimbangkan momen komedik dan serius untuk karakter nya. 

Kelemahan Parasite yang cukup mengganggu bagi saya terletak pada endingnya yang cukup dragging atau kelamaan. Saya rasa Parasite jauh lebih baik jika ditutup narasinya dengan kesan ambigu, tanpa harus dijelaskan secara mendetil. Piawainya keluarga Ki-Taek dalam melakukan penipuan juga patut dipertanyakan dari mana asalnya karena Joon-ho tidak mengeksplornya lebih dalam. Setali tiga uang dengan Mr. Park dan istrinya yang tampak mudah dikecoh, yang membuat saya bertanya-tanya bagaimana Mr. Park bisa menjadi pengusaha sukses jika dirinya saja bisa mudah dikelabui oleh keluarga Ki-taek yang notabenenya bukanlah penipu kelas atas. Namun rasanya tidak mungkin untuk tidak puas terhadap hasil akhir Parasite berkat penggambaran ironi kehidupan yang apik dari Joon-ho serta gabungan antara komedi dan thriller di setiap menit nya, menjadikan Parasite sebagai salah satu film terbaik pada tahun ini. Tidak mengejutkan jika beberapa tahun kedepan, Hollywood akan meremake karya Joon-ho ini.

8,5/10



3 comments:

  1. Sebenarnya endingnya sudah dibiarkan ambigu hanya saja pembuat film sengaja menampilkan hayalan Ki-Woo biar penontonnya zonk! Aku sempet mikir masa sih Ki-Woo cepet banget sukses eh taunya cuma hayalan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, imajinasi dari Ki Woo saya rasa tidak terlalu perlu. Saya lebih puas jika Bong Joon-ho mengakhiri film ketika kita tahu dimana sebenarnya si bapak. Jauh lebih nendang sih imho :D

      Delete
  2. Nonton Film Parasite Disini Juga Bisa Kak, Film nya Bagus dan update terus loh
    Klik Aja --->>> KeBioskop21 <<<--- Klik Aja

    ReplyDelete

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!