Sunday, 2 July 2017


Yap, finally, it's happened. One of the most anticipated anime this year finished. Setelah penantian yang memakan waktu hingga 4 tahun, Shingeki no Kyojin (SnK) akhirnya benar-benar rilis tahun ini. Anime Shingeki No Kyojin yang dirilis pada tahun 2013 berhasil merebut hati sebagian besar pecinta anime, bahkan pecinta manganya pun merasakan kepuasan sendiri saat menyaksikan adaptasi animenya berkat garapan dari studio Wit Studio yang setia dengan sumbernya. 25 episodenya dimanfaatkan dengan baik untuk memperkenalkan tiap karakternya, juga dunia yang ada di dalam anime SnK. Belum lagi dengan beberapa kejutannya yang tidak hanya menghentak, tetapi juga keberadaannya diperlukan untuk mengembagnkan cerita. Tidak hanya itu, kombinasi antara seiyuu yang bekerja dengan brilian dalam membawakan peran masing-masing, adegan aksi yang digarap begitu dinamis dan tidak ketinggalan juga soundtrack-soundtrack nya yang memorable, membawa anime SnK ke puncak stratosfer dan tidak berlebihan rasanya menobatkan SnK merupakan salah satu anime terbaik pada dekade ini. Maka tidak berlebihan jika lanjutan season 2 nya sangat dinantikan oleh penggemar. Segala hype dan rasa penasaran bagi penggemar yang tidak mengikuti kisahnya dalam lembar demi lembar manganya akibat berbagai misteri yang ditinggalkan pada season pertama menyambut suka cita kedatangan Season 2 ini. Dan untuk penggemar manga nya, seperti saya, juga tidak sabar ingin melihat bagaimana pertempuran antara Rogue Titan bersama Special Operation Squad melawan Armored Titan dan Collosal Titan dalam wujud animasi.




Episode pertama pun juga digarap tidak jauh berbeda dengan episode pertama di Season pertama. Bila episode pertama di season 1 berfungsi untuk memberikan gambaran awal pada penonton seperti apa kisah Shingeki no Kyojin itu, maka di episode awal Season 2 ini diniati untuk mengingatkan kembali penonton bila Shingeki no Kyojin merupakan anime yang menceritakan mengenai keputusasaan juga kejamnya dunia SnK. Episode pertamanya telah menggebrak dengan memperlihatkan serangan para titan pada pasukan Special Operation Squad di luar dinding, serta di akhir episode juga memperlihatkan kematian yang cukup disturbing. Momen itu juga berperan dalam memperlihatkan masih betapa tidak berdayanya manusia bila dikelilingi oleh para titan. 




Awal-awal episode juga digunakan untuk mengembangkan karakter-karakter sampingan seperti Sasha, Connie, terutama hubungan antara Ymir dan Krista. Memang hal ini diperlukan untuk menciptakan rasa terikat penonton terhadap mereka, dan juga di season pertama porsi untuk karakter-karakter utama seperti Eren, Mikasa atau bahkan Levi telah lebih dari cukup. Selain itu juga berbagai kejutan yang akan hadir secara langsung berkaitan dengan karakter-karakter pendukungnya. Tetapi jujur pesona Eren, Mikasa, Levi masih sulit untuk terlupakan sehingga kala supporting characters nya yang mendominasi menit demi menit jalannya cerita, penonton selalu menantikan kehadiran mereka. Bukan berarti supporting characters nya memiliki karakterisasi yang buruk, pernyataan tersebut jelas sama sekali salah karena masing-masing memiliki daya tarik. Connie dengan kepolosannya, Reiner dengan kewibawaannya sebagai pemimpin dan favorit saya Sasha yang kikuk namun rakus. Namun jelas bukan hal yang mudah untuk menggantikan pesona para karakter utama yang tidak kalah hebatnya. Dengan hanya 12 episode tentu mengakibatkan beberapa karakter lainnya harus tersingkir cukup banyak, seperti Levi yang harus rela dirinya tidak terlalu tampil banyak. 





Penceritaan yang meluas jelas telah diantisipasi akibat dari pengkhianatan yang dilakukan oleh Annie. Twist yang terjadi tersebut bukan hanya terungkapnya bila titan dalam bentuk manusia bukan hanya dimiliki oleh Eren, tetapi juga menyimpan misteri siapa aliansi yang juga berada di pihak Annie. Konflik yang ada tidak lagi hanya memperlihatkan manusia melawan para Titan, namun menyimpan berbagai konspirasi-konspirasi politik tentang sejarah ataupun keberadaan Titan. Untuk kalian yang tidak mengikuti manga nya dan mulai merasakan cerita SnK mulai rumit, percayalah, kedepannya konflik yang ada di SnK semakin menjauhi penceritaan mengenai manusia melawan Titan. Segala konspirasi atau bumbu-bumbu politiknya semakin rumit, belum lagi kala sejarah Titan mulai terungkap. Di season 2 ini terdapat beberapa cerita yang sebenarnya hadir di manga baru-baru ini, sengaja dimunculkan pada setiap momen yang dirasa tidak terlalu maksa akibat kehadirannya, sebagai contoh adalah masa lalu Ymir. Tidak hanya itu beberapa sentuhan yang hadir di animenya juga ada yang tidak hadir di dalam manga. Beberapa filler tersebut untungnya berguna dalam penceritaan, bahkan filler yang dihadirkan pada kematian satu minor karakter disini berhasil menjadikan momen tersebut salah satu highlight di season 2 ini. Filler mengenai awal hubungan antara Ymir-Krista pun berperan besar untuk memberikan tragedi tersendiri ketika salah satu kejutan terbesar hadir di episode 4 dan 6.




Wit Studio tetap melanjutkan pekerjaan brilian mereka dalam menggarap animasi SnK. Semangat yang hadir di manga nya tetap terasa, seperti atmosfir kelam, adegan gorefest nya serta beberapa ekspresi-ekspresi karakter nya yang benar-benar setia dengan apa yang ada di dalam manga. Sajian aksi pun diimbangi dengan kualitas produksi kelas tinggi dengan bantuan 3D maupun CGI. Walau memang tidak semuanya berjalan mulus, namun sebagian besar aksinya memuaskan. Berbagai momen-momen besar disajikan dengan tidak mengecewakan, Hiroyuki Sawano yang kembali mengisi bagian composer juga tidak kehilangan sentuhannya dalam menaruh beberapa soundtrack nya dengan tepat sasaran, walau kadar memorable nya mungkin sama sekali tidak ada yang menyentuh di adegan-adegan memorable yang terjadi di season pertama. Hal itu dikarenakan hampir minusnya kehadiran soundtrack ini

Beberapa momen-momen di season pertama menjadi lebih memorable, seperti kematian ibu Eren, transformasi Eren menjadi titan setelah menyaksikan teman-temannya dibantai habis-habisan oleh Female Titan dan bahkan momen sederhana seperti pidato Armin untuk melindungi Eren dan Mikasa, semuanya berkat soundtrack Vogel im Käfig.  Tanpa adanya soundtrack tersebut dalam mengiringi momen-momen besar di season kedua ini cukup berpengaruh untuk meninggalkan impact kepada penonton, termasuk saya. 





SPOILER!!!!!
Saya pribadi yang telah membaca manganya, tentu mengharapkan beberapa kejadian seperti terungkapnya siapa Armored dan Collosal Titan, kematian Hanes dan favorit saya pernyataan cinta Mikasa kepada Eren, akan diiringi oleh soundtrack megah tersebut. Memang, Vogel im Kafig sempat muncul saat Armored Titan bertransformasi, namun part yang dimainkan bukanlah pada bagian paruh akhir nya, sehingga tetap impact yang diharapkan tidak maksimal. Hampir absennya soundtrack ini juga lah yang membuat saya berpendapat bila Season 2 sedikit inferior dibandingkan season pertama 
SPOILER!!!!

Biasanya saya jarang meributkan masalah pacing dalam anime, namun Season 2 ini memiliki permasalahan itu yang cukup mengganggu. Seperti misal episode 9 yang dipenuhi oleh percakapan antara Eren, Ymir, Reiner dan Berthold yang sedikit menurunkan tensi dari dua episode sebelumnya yang dipenuhi aksi dan situasi yang menegangkan. Momen percakapan itu sedikit dragging walau memang percakapan itu diperlukan untuk membangun karakter Reiner dan Berthold serta memperluas karakterisasi pada mereka berdua. Bicara mengenai karakter, Ymir berhasil menjadi spotlight di season kedua. Selain karena pendalaman karakterisasi yang diberikan, tetapi juga porsi kehadirannya yang bertambah dan juga storyline nya yang menarik ikut berpengaruh mengapa Ymir menjadi salah satu karakter terbaik di season kedua. Aksinya kala melawan puluhan titan di menara pada episode 5 adalah salah satu adegan aksi yang mampu meninggalkan kesan "WOW" saat melihatnya.

Memang untuk melampaui kualitas yang telah dipasang begitu tinggi pada season pertama adalah pekerjaan yang cukup mustahil, dan benar saja, Season 2 sedikit inferior dibanding season pertama. Opening-Ending soundtrack nya juga tidak berhasil meninggalkan kesan seperti Season pertama. Yah, Linked Horizon yang tetap diberi tugas dalam mengisi bagian lagu pembuka tidak bisa disalahkan karena lagu-lagu mereka di season pertama, Guren No Yumiya dan Jiyuu no Tsubasa jelas jauh lebih perkasa dan ikonik jika harus dibandingkan Shinzou wo Sasageyou Namun bukan berarti Season 2 adalah seri yang buruk. Masih menawarkan berbagai aksi yang menakjubkan berkat hasil brilian dari Wit Studio, perkembangan cerita yang walau tidak terlalu signifikan tetapi tetap memiliki momen-momen mengejutkan bagi yang tidak mengikuti kisahnya lewat manga, Season 2 tetaplah sajian anime berseri yang tetap memberikan pengalaman menonton yang menyenangkan.

8/10

Categories: , ,

1 comment:

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!