Monday, 13 November 2017


"I'm the gringo who always delivers" - Barry Seal

Plot

Barry Seal (Tom Cruise) adalah salah satu pilot pada maskapai penerbangan TWA (Trans World Airlines). Suatu hari ketika Barry selesai bekerja, ia didatangi seorang pria bernama Schafer (Domnhall Gleeson) yang menawarkan Barry untuk bekerja sebagai pilot CIA. Scahfer sendiri terkesan melihat kemampuan Barry dalam menyelundupkan barang dari tempat ke tempat lainnya, memanfaatkan profesinya sebagai pilot. Barry tertarik dengan tawaran tersebut dan tidak lama dari hari itu, ia pun bergabung dengan CIA. Awal-awal bekerja menjadi pilot CIA, Barry hanya ditugaskan untuk terbang ke berbagai negara yang dicurigai memiliki kekuatan untuk memberontak sembari mengumpulkan bukti demi bukti dalam wujud foto. Namun lama kelamaan, Barry mulai terlibat dengan dunia kriminalitas dari negara lain, terutama kartel narkoba dari Kolombia.





Review

Bekerja, ataupun melayani negara tentu merupakan impian besar dari sebagian penduduk negara. Makanya setiap kali anak SD ditanya apa cita-cita mereka, pasti tidak lah jauh ingin menjadi tentara ataupun polisi. Saya sendiri ketika SD pun memiliki cita-cita yang sama, dan saat usia bertambah serta lebih mengenal dunia, mimpi itu semakin pudar. Ya, semua instansi yang dinaungi oleh pemerintahan negara tidaklah sebersih dan sekeren yang kita impikan pada masa kecil. Para kreator film dari Hollywood tampaknya memiliki pandangan yang sama sehingga tak henti-hentinya bermunculan lewat karya mereka, para kreator menunjukkan kebusukan-kebusukan yang dimiliki instansi pemerintah Amerika, yang kebanyakan tentu saja CIA (lihat saja trilogy Jason Bourne dan Safe House yang baru-baru ini saya tonton). Doug Liman yang mana di tahun 2014 mengejutkan penonton dengan Edge of Tomorrow nya yang luar biasa entertaining itu pun seolah ingin mengikuti sutradara-sutradara sebelumnya dengan American Made ini. Namun bedanya adalah, bila franchise Jason Bourne maupun Safe House diangkat dari kisah fiksi, Liman mengangkat kisahnya dari cerita nyata yang dialami oleh Barry Seal sendiri. Film ini saya yakini akan meningkatkan kebencian kalian kepada negara Amerika Serikat.

Ketika mendengar Liman melibatkan CIA di dalam filmnya, kalian mungkin akan berpikir bila American Made adalah film yang berat, memaksamu berpikir akan intrik maupun konspirasi politik di dalamnya. Namun nyatanya tidaklah demikian. Bila di Edge of Tomorrow, Liman berhasil membuat kita menertawakan kesialan karakter utamanya yang harus mati berulang kali, dengan American Made nya ini pula kita terpaksa merasa terhibur akan petualangan gila yang dialami Barry Seal. Bayangin, Barry bekerja di naungan CIA, kartel narkoba, bahkan White House sekaligus dalam periode 4 tahun!! Suatu cerita yang gila, namun tentunya bahan material yang sangat menarik untuk diangkat dalam media film.

Masih ada mengenai isu politiknya, bahkan Liman pun tidak sungkan menyelipkan kepingan-kepingan footage untuk membantu narasinya. Tetapi Liman memilih untuk tidak memperdalam isu politik dalam filmnya ini. Bersama Gary Spinelli yang duduk di bangku penulis naskah, Liman lebih memilih untuk tetap fokus pada kehidupan Barry dalam tugasnya menyelundupkan barang-barang dalam tugasnya mengabdi negara. Barang-barang yang diselundupkan Barry tentu bukanlah barang sembarangan. Ia harus menyelundupkan obat terlarang dan juga bahkan senjata-senjata, tanpa diketahui bila sebenarnya Barry tidak sepenuhnya dilindungi oleh CIA. Bahkan dalam "misi" penyelundupan yang ia jalani, Barry seringkali harus berurusan dengan instansi lainnya macam DEA atau FBI. Pekerjaan Barry yang beresiko tinggi tentu pula berdampak akan keuntungan yang diperoleh Barry. Uangnya menumpuk, bahkan ia kesulitan mencari tempat untuk menyimpan uangnya karena saking banyak nya uang yang ia hasilkan. Pada momen ini, American Made sempat mengingatkan saya akan karya klasik dari Martin Scorsese yaitu The Wolf of Wall Street, minus akan gaya hidup hedon serta gelaran wanita-wanita telanjang pastinya. Bisa saja American Made menjadi film yang thrilling, namun kembali lagi, Liman meniati American Made sebagai sajian yang cukup ringan. Bahkan di saat momen-momen menegangkan pun, Liman masih menyelipkan sedikit suntikan humor di dalamnya, cukup efektif, apalagi pada saat momen penangkapan Barry, walau belum bisa menyaingi apa yang Liman lakukan di Edge of Tomorrow.

Yang saya sukai adalah penggambaran pada karakter Barry Seal. Memang ia bekerja pada negara, tetapi fokus utama Barry tetaplah keluarganya. Bahkan mungkin saja pertimbangan utama Barry untuk bersedia menerima ajakan Schafer adalah mendapatkan pendapatan yang lebih demi menghidupi keluarganya, apalagi sang istri, Lucy (Sarah Wright), baru saja melahirkan anak kedua mereka.  Karakter Lucy pun cukup menarik perhatian dengan kesetiaan serta cinta nya yang besar terhadap sang suami. Walau dengan fisik rupawan yang tentu saja mudah baginya untuk mendapatkan kembali pendamping, Lucy tetap menemani Barry dalam kesulitan yang tengah Barry hadapi yang bagi saya membuat American Made tetap kental dengan aroma kekeluargaan. Justru Liman tanpa sungkan-sungkan menempatkan pemerintahan Amerika Serikat sebagai sosok antagonist disini. Bukan pelaku kartel, namun pemerintah yang hanya memikirkan agenda mereka tanpa memedulikan rakyat-rakyatnya, termasuk orang yang tengah mengabdi pada mereka seperti Barry. 


7,75/10

0 komentar:

Post a Comment

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!