"Remember rule number one: You are responsible for your house guest. I'm your house guest"- Tobin Frost
Plot
Merasa telah cukup dalam tugasnya untuk menjaga salah satu safe house yang dinaungi oleh CIA, agen muda CIA bernama Matt Weston (Ryan Reynolds) ingin segera terjun ke lapangan untuk mengabdi pada negara. Tidak disangka, tugas lapangan yang ia harus terima adalah menjaga dan mengantar Tobin Frost (Denzel Washington) ke safe house lainnya, karena safe house yang dijaga oleh Matt diserang oleh sekelompok orang misterius yang mengejar Frost. Frost sendiri merupakan mantan veteran CIA yang dianggap memiliki sebuah file yang didalamnya terdapat rahasia negara-negara di dunia, termasuk tentunya Amerika Serikat.
Review
Pukul
2 dini hari, di kontrakan yang sepi dan tidak tahu mau ngapain lagi karena mata
tak ingin terpejam lagi. Saya pun membuka laptop teman saya dan mencari-cari
apakah ada video yang bisa membuat saya terhibur, ya syukur-syukur dia
menyimpan bokep (sayangnya tidak ada). File film yang terdapat di harddisk nya
pun hamper semuanya telah saya tonton, hingga saya pun menemukan folder yang
bernama Safe House. Sedikit terasa asing, dan ketika saya searching sebentar,
ternyata Safe House dibintangi aktor yang 4 tahun selanjutnya akan memerankan
salah satu karakter paling memorable di dekade ini, Deadpool, yaitu Ryan
Reynolds dan juga aktor peraih 2 gelar Academy Awards kategori Best Actor,
Denzel Washington. I’m sold so without
any hesitate, I watched this movie, and damn, it was really good.
Ekspektasi
saya sebenarnya memang tidak terlalu meninggi, karena saya hanya ingin
mendapatkan hiburan dari penampilan kedua aktor tadi. Tetapi ternyata Safe
House jauh lebih seru dibandlng ekspektasi saya. Safe House itu bagaikan
film-film Jason Bourne. Tidak hanya berkaitan dengan CIA yang pastinya akan
dipenuhi dengan intrik-intrik, namun juga garapan dari Daniel Espinosa pun
kayaknya lumayan terpengaruh akan Paul Greengrass. Baik dari shaky cam saat adegan aksi berlangsung,
transisi dari satu adegan ke adegan lainnya dengan begitu cepat, dan juga aksi
kejar-kejaran yang melibatkan keramaian. Oh, tidak ketinggalan juga adegan hand to hand combat nya yang brutal juga
ada dalam Safe House. Ya, sebenarnya terdapat begitu banyak persamaan Safe
House dengan franchise Jason Bourne, tetapi tidak bisa disalahkan juga karena
film-film Jason Bourne itu telah seperti film The Dark Knight dalam genre film
agensi, apalagi bila berkaitan dengan CIA.
Tetapi Espinosa seakan sadar akan hal ini, maka dari itu dia memasang
protagonist utamanya tidak setangguh ataupun sedingin seorang Jason Bourne. Dan
bagi saya, selain aksi-aksinya yang menghibur, inilah bagian terbaik dari Safe
House.
Matthew
Weston adalah agen CIA yang bisa dianggap masih hijau, ditambah pekerjaannya
hanyalah penjaga safe house milik CIA
yang digunakan untuk menginterogasi tawanan. Minimnya tugas lapangan dalam
pekerjaannya tentu memberikan tekanan yang begitu besar kepada Weston, apalagi
dirinya harus menjaga mantan senior nya yang bahkan dianggap sebagai legenda
hidup dalam CIA. Tekanan yang dialaminya tentu memberikan kebingungan pada diri
Weston apa yang sebaiknya ia lakukan selanjutnya, serta kepanikannya saat
mengalami kejadian yang tak terduga pun patut dimengerti. Hal ini lah pembeda
besar antara Safe House dengan franchise Jason Bourne. Weston bukanlah pria
yang dingin. Dalam dirinya masih bersinar terang akan nilai keadilan, sebelum
dirinya mengetahui akan kebusukan organisasi yang ia layani. Ketika harus
berjibaku dengan musuh-musuhnya pun Weston tetap mengalami kesulitan, walau tetap
memang diberikan daya tahan hidup luar biasa layaknya Bourne. Mudah untuk kita
menginvestasikan simpati kepada Weston, terlebih lagi performa cemerlang yang
ditampilkan oleh Ryan Reynolds. Setelah Deadpool, mungkin Reynolds akan
mendapatkan tawaran akting yang bakalan tidak jauh berbeda layaknya Deadpool
(The Hitman Bodyguard contohnya), namun melihat Safe House ini, kembali
mengingatkan saya bila Reynolds adalah aktor yang memiliki range akting yang
luas. Mungkin selain Buried dan Deadpool, ini adalah akting terbaik dari
Reynolds. Reynolds dengan sangat meyakinkan memperlihatkan keraguan seorang
agen baru yang harus menerima tugas lapangan yang berat, kala beraksi ia tetap
menampilkan kekakuannya, dan yang paling sakti saat Reynolds menahan kesakitan terhadap
luka yang ia terima. Lihat bagaimana total nya Reynolds di adegan aksi terakhir
pada film ini. Denzel Washington memang
tidak pernah mengecewakan, namun perannya dalam film ini tentu tidak
menghadirkan tantangan berarti bagi Washington karena ia pernah memerankan
peran tipikal seperti ini dalam Training Day yang memberikan Oscar untuknya.
Washington pun tampaknya mulai terjebak dengan peran nya sebagai laki-laki
tangguh dan tenang karena setelah ini, Washington memerankan karakter yang
tidak jauh berbeda di film 2 Guns dan remake The Magnificent Seven tahun lalu.
Seperti
yang saya tulis sebelumnya, Espinosa tampak terpengaruh akan Paul Greengrass
dalam menyajikan sajian aksi nya dalam Safe House. Tetapi itu menjadi tidak
masalah karena hamper semua adegan aksi disini tidak ada yang mengecewakan,
walau memang belum bisa mencapai ke level memorable seperti apa yang
ditampilkan Greengrass. Favorit saya adalah duel tangan kosong yang hadir di
adegan terakhir. Meski tidak terlalu menegangkan dan minus kecepatan tangan ala
Jason Bourne, namun Espinosa menghadirkan adegan itu dengan begitu seru,
realistis, serta brutal dengan menekankan juga akan adu fisik dua karakter yang
tengah bertarung. Kemampuan yang terlihat seimbang pun cukup memberikan
ketegangan pada saya, meskipun karakter Ryan Reynolds adalah karakter
protagonist utama nya dalam film ini.
Permasalahan
pada Safe House mungkin adalah ya itu tadi, banyaknya kemiripan dengan
franchise Jason Bourne, sehingga cukup sulit untuk tidak membandingkan Safe
House dengan film-film Jason Bourne. Dari urusan teknis, adegan aksi, bahkan
konsep penceritaan, rasanya susah untuk tidak teringat akan Jason Bourne saat
menonton Safe House. Selain itu pada pertengahan film, dalam penceritaan,
Espinosa yang dibantu oleh David Guggenheim dalam urusan naskah pun belum lah
cukup rapi. Dengan transisi yang begitu cepat, bukan tidak mungkin penonton
malah kebingungan dengan apa yang terjadi kala film berlangsung menuju
pertengahan. Espinosa juga terlalu mengkambing hitamkan CIA disini karena
praktis petinggi-petinggi CIA disini tidak ada satu pun yang menyenangkan.
Catherine Linklater (Vera Farmiga) tampak tidak memiliki hati. Gelagat yang
mencurigakan yang kerap ditampilkan oleh David Barlow (Brendan Gleeson) juga
sulit untuk mendapatkan kepercayaan dari penonton. Melihat perlakuan yang
begitu buruk dari CIA, serta petinggi-petinggi nya yang menyebalkan, bisa
dimengerti mengapa karakter Tobin Frost jauh lebih memilih hidup sebagai
buronan ketimbang harus bekerja di tengah lingkungan yang korup dan terkesan
tidak nyaman.
Safe House jelas film yang menghibur. Memiliki intrik di dalamnya, di tambah adegan-adegan aksi yang digarap brilian oleh Espinosa, juga perkembangan karakter yang terjadi di dalam diri Matt Weston, Safe House bagi saya adalah salah satu film yang patut di coba. Lupakan rating nya yang cukup rendah di Rotten Tomatoes, dan silahkan nikmati Safe House. Bila Anda menyukai jenis film seperti James Bond atau tentunya Jason Bourne, Safe House tentu pilihan yang tepat untuk Anda.
7,75/10
0 komentar:
Post a Comment