Wednesday, 7 December 2016




"Impossible, we do. Miracle, we try- Bossman"

Plot


Suatu hari, Diana (Bunga Citra Lestari) mendapatkan panggilan kerja dari suatu perusahaan yang dipimpin oleh orang Indonesia, sama sepertinya. Kesempatan untuk bekerja ini sangat dinantikan oleh Diana yang mengaku bahwa dirinya sangat tidak menikmati hidup yang hanya berdiam di rumah saja dan hanya mengandalkan pendapatan suaminya, Dika (Alex Abbad) yang merupakan seorang konsultan minyak. Harapan diterima membumbung tinggi karena Diana berpendapat karena mereka sama-sama orang Indonesia yang tinggal di negeri tetangga yaitu Malaysia maka dirinya pasti akan diperlakukan sedikit spesial oleh sang boss.  Namun harapan tinggal harapan ketika dirinya pertama kali bertemu dengan sang boss atau lebih senang dipanggil Bossman (Reza Rahadian), di saat itu pula keputusan nya untuk bekerja dengan Bossman akan menjadi mimpi buruk.
 



Review


 “My Stupid Boss” merupakan salah satu film Indonesia yang paling saya nantikan pemutarannya. Penantian itu hadir kala saya melihat trailer nya pertama kali di bioskop. Siapa yang tidak tergiur ketika melihat sosok Reza Rahadian disulap menjadi seorang pria tambun, berkepala botak di bagian atas kepala, kumis yang memang menyerupai ikan lele, ditambah dengan perilaku nya yang menyebalkan namun lucu itu? Sontak trailer tersebut menjadi sajian highlight sendiri dan mendapatkan tawa serta ada penonton di depan saya kala itu bilang ke pasangan di sebelahnya, “Yang, kita harus nonton film ini nanti ya”. Sebuah kalimat yang saya tanamkan juga di dalam hati kala itu.
“My Stupid Boss” adalah film adaptasi dari buku laris berjudul sama karya dari Chaos@work yang memang merupakan sebuah cerita kesialan demi kesialan sang penulis kala bekerja dengan bos nya. Di komandani oleh Upi yang telah dikenal dengan karya-karya “nyeleneh” sebelumnya seperti Radit dan Jani serta my favorite Indonesia Movies of all time, Realita, Cinta dan Rock ‘n Roll yang memperkenalkan saya dengan Vino G. Bastian, “My Stupid Boss” menjadi sajian komedi akan dunia kerja yang mampu mewakilkan keluh kesah para karyawan di luar sana yang mungkin pernah juga mengalami apa yang dirasakan oleh Diana.
Setelah karakter Bossman diperkenalkan, plot cerita memang berjalan cenderung ringan (ya namanya juga sajian komedi). Adegan demi adegan selanjutnya tidak lain tidak bukan hanyalah memperlihatkan betapa “ajaibnya” bossman kita yang satu ini yang berdampak akan kesialan demi kesialan yang dialami oleh Diana. Walau terkesan repetitif serta sedikit tidak masuk akal, tetapi siapa yang menolak akan sajian yang sangat menghibur tersebut? Sebagai sajian komedi, “My Stupid Boss” sangat sukses dalam hal mengocok perut ketika melihat raut muka kekesalan Diana serta keluh kesah yang dialami oleh karyawan-karyawan lainnya. Saking terhiburnya, saya tidak ingin ada cerita yang memperlihatkan Diana yang melancarkan serangan balasan ada di dalam cerita. Biarkan saja sketsa-sketsa sang bossman yang menyiksa karyawan-karyawannya terus menerus hadir hingga menuju akhir cerita.
Hal tersebut saya rasakan tidak lain tidak bukan karena performa yang sangat gemilang dari Reza Rahadian. Karakter yang ia perankan sangat berpotensi menjadi karakter yang menyebalkan sehingga memaksa para penonton akan melepas sepatu dan melemparnya ke layar bioskop, tetapi apa yang ditampilkan Reza berbeda. Aktingnya begitu natural tanpa ada terkesan untuk melucu, bahasa-bahasa “alien” yang dilontarkannya saja mampu menggelitik urat saraf geli kalian sehingga karakter ini walau diperlihatkan menyebalkan namun bagi penonton sendiri Bossman adalah protagonis sejati di film ini. Bunga Citra Lestari sebagai Diana juga sukses dalam mengimbangi akting kelas wahid dari Reza. Respon-respon yang ia perlihatkan tatkala menjadi korban akan ‘ajaibnya’ sang bossman mampu membuat kita menertawakan kesialannya. Pemeran-pemeran pendukung lainnya Sikin (Atikah Suhaime), Adrian (Barot Palara), Mr. Kho (Chew Kinwah), Azhari (Iskandar Zulkarnain) serta Bu Boss (Melissa Karin) memiliki momen-momen tersendiri yang tidak membuat karakter mereka terlupakan, terutama (bagi saya) karakter Sikin yang diperankan oleh Atikah Suhaime begitu manis dengan balutan kerudung panjang nya serta suara lembut nya yang begitu enak didengar. Dalam hal visual, “My Stupid Boss” juga unggul. Kombinasi-kombinasi warna cerah yang menghiasi kantor bossman, terutama rumah Diana dan Dika begitu memanjakan penonton yang membuktikan bahwa Upi merupakan sutradara yang memperhatikan ranah sinematografi. 
Nilai yang saya kasih untuk “My Stupid Boss” akan tinggi bila saja ending yang ditampilkan tidak memaksakan seperti itu. Tidak salah untuk menyuntikkan “hati” terhadap karakter bossman, terlebih memang hal itu cukup diperlukan supaya penonton tidak melihat karakter bossman ini hanyalah seorang pimpinan yang aneh, eksentrik dan “ajaib”, tetapi akan jauh lebih mengesankan apabila yang diperlihatkan kepada penonton untuk endingnya adalah proses sang bossman bisa sampai hingga ke titik kesuksesan. Bila itu yang ditampilkan Upi, mungkin saja “My Stupid Boss” mampu membuat para penonton semakin mencintai karakter bossman.
“My Stupid Boss” merupakan bukti bahwa film komedi bila digarap dengan serius, mengeluarkan amunisi-amunisi komedinya dengan timing yang tepat, akan berakhir dengan hasil yang maksimal. Dengan performa luar biasa dari Reza Rahadian, “My Stupid Boss” adalah sajian komedi yang memuaskan pada tahun ini. Tidak heran bila Reza Rahadian kembali mencicipi piala FFI pada tahun ini berkat perannya sebagai Bossman.

7,75/10
Categories: , ,

0 komentar:

Post a Comment

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!