Thursday 8 June 2017


"You're the reason I wake up at 4 in the morning and pump-irons until my chest is positively sick."- Batman

Plot

Dibantu penjahat-penjahat lainnya yang juga bermasalah dengan Batman (Will Arnett), The Joker (Zach Galifianakis) kembali mengancam keselamatan penduduk kota Gotham. Dan seperti biasa pula, Batman berhasil menggagalkan rencana The Joker. The Joker yang selama ini menganggap dirinya merupakan musuh terbesar Batman, harus menerima kenyataan bahwa Batman tidak berpikir hal yang sama, sehingga The Joker memikirkan sebuah rencana lainnya untuk mendapatkan pengakuan Batman.





Review

Memang telah banyak berbagai film animasi yang diadaptasi dari permainan Lego ini, namun keberhasilan The Lego Movie baik dari segi finansial maupun kritikus pada tahun 2014 lah yang menjadi awal sempurna bagi film beradaptasikan Lego untuk menangkap penonton jauh lebih besar. Dan tak terpungkiri, salah satu faktor mengapa The Lego Movie begitu menyenangkan berkat kehadiran sang vigilante kesayangan semua orang, Batman. Maka tidak heran bila kisah Batman pun akan dihadirkan kembali dalam bentuk lego.

Seluruh aspek yang menjadikan The Lego Movie sangat menyenangkan masih dihadirkan oleh sang sutradara, Chris Mckay yang tidak lain tidak bukan merupakan animation supervisor pada film tersebut. Humor yang efektif dan sadar akan timing, dipenuhi tokoh-tokoh yang hampir semuanya likeable, interaksi antar tokoh yang menghibur dan tidak ketinggalan homage yang bertebaran di setiap menitnya, terutama pada film-film Batman tentunya. Tidak membutuhkan waktu yang lama, The Lego Batman telah tancap gas di awal-awal durasi dimana perpaduan antara humor, aksi yang menghibur serta tampilan visual lego nya yang kali ini didominasi warna hitam. Dari perbincangan The Joker dengan pilot, hingga sajian aksi Batman yang diiringi track "Let's Get Nuts", semuanya berhasil disajikan Mckay dengan sangat menghibur. Namun semua perpaduan tadi bukanlah faktor utama mengapa saya menobatkan The Lego Batman Movie sebagai salah satu film favorit saya tahun ini. Yang menjadi kunci keberhasilan The Lego Batman adalah naskah yang ditulis Seth Grahame Smith dan Chris McKenna.

Semua pecinta komik atau film pasti mengetahui bahwa Batman merupakan karakter superhero yang paling kompleks. Yes, he's a hero, but he's not a white knight. Batman atau Bruce Wayne memiliki trauma akibat pengalaman pahit di masa kecilnya, yang membuat Bruce menutup dirinya. Dia lebih memilih kesepian daripada harus kembali memiliki kerabat dekat dan beresiko untuk kembali merasakan kehilangan. Hal ini yang menyebabkan Batman jauh lebih memilih kekerasan dalam tiap aksinya, sehingga tidak jarang penduduk kota menanyakan berpihak di sisi mana sebenarnya Batman, kejahatan atau kebaikan. Aspek ini juga yang membuat Batman lebih dicintai ketimbang Superman. Smith dan McKenna menyadari ini, dan membawa isu tersebut kedalam The Lego Batman. Sesaat setelah menyelamatkan kota saja, Smith dan McKenna telah menghadirkan suatu ironi tersendiri dalam kehidupan Batman, dimana dia begitu disanjung dan dikelilingi para pendukungnya, namun kala dirinya kembali dirumah dan memasuki kehidupan sebagai Bruce Wayne, kesepian yang menyelimutinya, hanya Alfred dan komputer yang menemani Bruce. Rasa trauma dan takut kehilangan membuat kepribadian Bruce atau pun Batman menjadi arogan, keras dan mempercayai bahwa dirinya hanya membutuhkan dirinya sendiri. Disinilah Smith-McKenna membuktikan walau The Lego Batman Movie adalah sajian komedi, namun tetap tidak melupakan hati pada penceritaan. Tidak jarang juga sifat arogan yang dimiliki Batman membuatnya tidak sadar telah melontarkan kalimat yang mungkin menyakiti hati orang yang menyayanginya. Contoh terbaik adalah pernyataannya kepada Alfred kala berdebat mengenai Dick Grayson.

Tidak hanya berhenti di situ, Smith-McKenna juga mengangkat hubungan love-hate relationship antara Batman dan The Joker. Sebagian besar penggemar Batman akan menjawab The Joker bila ditanya siapa musuh terbaik Batman, bahkan di film ini, The Joker nya pun telah merasa dirinya adalah musuh yang paling merepotkan Batman, namun bagaimana jika Batman sendiri tidak mengakui anggapan tersebut? 

Dengan adanya ide tersebut, tidak hanya film selalu berhasil bila mengambil momen komedi, juga membuat The Lego Batman menjadi berbeda. Berbeda karena kali ini alasan utama The Joker melakukan aksinya adalah untuk mendapatkan pengakuan Batman. The Joker ingin Batman membenci dirinya dan ingin mendengarkan kalimat "I hate you" terucap dari bibir Batman. Dan juga siapa yang bisa menahan tawa saat Batman "menolak" The Joker di awal-awal film? Hubungan Batman dan The Joker ini dibantu pula dengan sokongan berbagai dialog-dialog juga interaksi antar dubber yang berhasil membuat saya tertawa, atau paling tidak menyunggingkan senyum.

Homage dan juga ejekan berkenaan pop culture pun tetap ada pada film ini, terutama yang berkenaan dengan DC Universe. Film-film terdahulu Batman pun tidak lepas dari sasaran, namun tetap yang terbaik adalah kode password yang dimiliki Batman dan sindirannya pada ide yang mengumpulkan para penjahat untuk melawan penjahat pula. That's always kills me every time I hear it. Semua humor nya bekerja tentu tidak terlepas dari pekerjaan apik dari para pengisi suara. Tetapi baik Zach Galifianakis, Rosario Dawson ataupun Michael Cera tetap tidak ada yang menandingi betapa saya jatuh cintanya dengan suara Will Arnett. Berkatnya, semua one liner yang diucapkan Batman tidak hanya semuanya terdengar lucu, namun menjadi memorable. Arnett juga brilian kala mengucapkan dialog yang penuh makna dan sentimentil hingga tidak terdengar klise sama sekali.

The Lego Batman Movie bukan tanpa celah. Humornya mungkin hanya bekerja bagi yang telah menyaksikan The Lego Movie karena mereka sama-sama bergerak dengan cepat dan kental akan sarkas. Pada pertengahan film pun, The Lego Batman terasa sedikit kehabisan bensin. Mungkin hal itu terjadi saat Batman sedikit menghilang di layar karena sesaat Batman kembali mendominasi, The Lego Batman kembali mendapatkan nafas kehidupan. Akhir permasalahan yang terjadi pun sedikit mengganggu, bahkan untuk ukuran film komedi, setidaknya bagi saya. Tetapi segala permasalahan tersebut tidak menghentikan saya untuk menobatkan The Lego Batman Movie merupakan salah satu sajian yang paling menyenangkan tahun ini, dan juga mungkin salah satu yang terbaik.

8,25/10

0 komentar:

Post a Comment

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!