Friday 31 March 2017


"When you lose your self-respect, you're done for."- Daniel Blake


Plot

Mengalami serangan jantung kala bekerja, dokter pun menganggap kondisi Daniel Blake (Dave Johns) tidak memiliki kemampuan lagi untuk bekerja sebagai pengrajin kayu. Sebab itu, Daniel mengusahakan untuk mendapatkan support allowance, namun secara mengejutkan nilai Daniel tidak memenuhi standarisasi penerima support allowance sehingga permohonannya pun ditolak dan Daniel diberi dua pilihan, mencari pekerjaan baru atau mengajukan banding ke pengadilan. Di tengah usahanya itu, Daniel bertemu dengan Katie (Harley Squires), young single mother yang memiliki dua anak.


Thursday 30 March 2017


Akhirnya, salah satu anime long running tersukses di dunia ini menutup kisahnya tepat pada episode Shippuden 500, dengan total 720 bila ditambahkan dengan episode prekuelnya, tepat pada 23 Maret 2017. Manga nya telah terlebih dahulu usai pada tahun 2014 dengan total 700 chapter yang dibagi dalam 73 volume. Sebuah perjalanan yang panjang, disertai dengan raihan kepopuleran masif di dunia, khususnya di Indonesia, yang mungkin hanya bisa disaingi oleh anime long running lainnya, One Piece. Menelurkan beberapa video game, tidak ketinggalan 11 film layar lebarnya yang tidak pernah mendapatkan kegagalan dalam meraih atensi penikmat animanga. Kepopuleran animanga Naruto juga menyentuh ke ranah fashion dimana dengan booming nya Naruto, style rambut harajuku menyebarkan virusnya ke seluruh dunia. Selain itu, kecakapan sang mastermind di balik kesuksesan Naruto, Masashi Kishimoto, dalam menyuntikkan karakterisasi yang dalam kepada setiap karakternya juga ternyata mampu menjadi inspirasi bagi sebagian orang, seperti karakter Naruto yang tak pantang menyerah, atau Hinata yang begitu setia dengan cinta yang diyakininya. Suatu pencapaian yang sulit untuk diikuti oleh animanga lainnya. Tetapi kepopuleran Naruto ini bagai kan duri di dalam daging, karena akibat saking populernya, tidak sedikit fans animanga-animanga lainnya merasakan bahwa Naruto kurang layak untuk mendapatkan kepopuleran tersebut, sehingga menjadikan Naruto mendapatkan barisan jumlah haters yang cukup banyak. Mereka mengatakan Naruto overrated lah, ceritanya mengada-ngada, karakter utamanya terlalu one dimensional, dan berbagai macam komentar yang intinya mengatakan Naruto itu merupakan seri yang buruk. Apakah benar? Bisa iya, bisa tidak. 

Saya merupakan salah satu dari sekian banyak penggemar Naruto yang mengikuti kisahnya dari awal. Saya mengikuti manga dan juga animenya, maka bisa dibilang, saya tumbuh besar dengan serial Naruto, yang tentu saja antara saya dengan Naruto memiliki ikatan emosional sendiri, dan kala membicarakan Naruto atau menonton ulang episode-episode jadul Naruto di masa sekarang, saya merasakan nostalgia yang tidak jarang memberikan rasa haru. Akan selalu terkenang ketika harus beberapa kali memendam rasa kecewa setiap saat tidak bisa menonton Naruto, dan juga rela menabung demi satu buah komik Naruto serta membaca per chapter nya dengan rasa begitu sayang untuk segera dihabiskan. Semua kenangan itu tidak akan pernah terlupa. Bila ditanya apa animanga favorit saya sepanjang masa, jawaban saya pasti tetap Naruto, tidak akan pernah berubah. Namun bukan berarti pula saya menjadi bias bila harus memberikan komentar objektif pada Naruto. Oleh sebab itu, pada ulasan ini yang saya jadikan sebagai bentuk penghormatan untuk pahlawan masa kecil saya ini, saya akan membahas poin-poin positif dan negatif mengenai animanga Naruto. Tidak hanya itu, untuk kembali mengenang Naruto, saya akan berbagi kepada kalian seperti karakter favorit, arc terfavorit, dan pertarungan favorit versi saya.


Up


1. From Zero to Hero



Dalam petualangan awalnya, Monkey D. Luffy telah mampu mengalahkan beberapa nama bajak laut yang sebenarnya jauh lebih pengalaman dibanding dirinya, yang menunjukkan bila karakter Luffy memiliki kekuatan di atas normal manusia. Ichigo Kurosaki juga menunjukkan bakatnya sebagai ksatria shinigami yang berbakat dengan kemampuannya. Natsu Dragnel pada beberapa puluh chapter awal telah memperlihatkan superior nya ketika harus berhadapan dengan antagonist utama di tiap arc awal nya. Lalu, bagaimana dengan karakter Naruto? Masashi Kishimoto memulai nya dengan benar-benar dari awal, dari Naruto yang tidak memiliki kemampuan apapun untuk menjadi ninja (bahkan dirinya kesulitan untuk mengikuti ujian kelulusan menjadi genin), selalu berbuat onar, yang membuat keberadaannya tidak diakui, hingga menjadi pahlawan besar dan berhasil mewujudkan mimpinya menjadi hokage Konoha. Bagi saya, keputusan Kishimoto ini merupakan langkah yang tepat. Naruto mendapatkan semua kekuatan yang dimilikinya melalui latihan, pengalaman, tidak langsung tiba-tiba saja power ups lalu mengalahkan musuh-musuhnya, sehingga membuat pencapaian yang didapatkan Naruto, sekecil apapun, selalu memiliki arti yang dalam. Kita bukan lagi menyaksikan karakter di dalam cerita, namun bagaikan melihat kisah perjalanan biografi seseorang dalam mencapai impiannya. Tidak salah bila banyak penikmat Naruto yang mendapatkan inspirasi kala menyaksikan perjalanan panjang Naruto.


2. Well Written Story



Cerita merupakan fondasi awal dari hasil akhir sebuah film, novel, dan tidak terlepas animanga, dan Naruto memiliki cerita yang terus berkembang dari awal, dan semakin kompleks. Lebih hebatnya lagi adalah walau penceritaannya melebar, fokus penceritaan tetaplah perjalanan Naruto dan juga kehidupan seorang ninja. Kishimoto pun tidak terburu-buru dalam melebarkan storyline nya. Ia perlahan-lahan dengan memanfaatkan episodenya yang panjang untuk memupuk cerita-cerita yang mungkin akan berguna dimasukkan di arc selanjutnya. Belum lagi beberapa twist nya yang sebelumnya sempat di beri tease atau clue, seperti twist mengenai masa lalu Itachi. Masih ada plot hole (terutama akan kemunculan Kaguya), tetapi secara keseluruhan, Kishimoto telah merangkai ceritanya dengan cukup brilian.


3. Great Characters



Apa yang menjadi faktor klasifikasi untuk menentukan karakter yang bagus? Saya hanya cukup satu jawaban, mereka memiliki signature nya masing-masing sehingga tidak mudah terlupakan, dan sudah hal yang lumrah bila dalam animanga, selalu saja tercipta karakter-karakter yang memiliki ciri khas yang unik. Hampir setiap karakter yang, termasuk side kick nya sekalipun memiliki kebiasaannya tersendiri. Tidak cukup dari kebiasaan karakternya, Kishimoto juga tidak ketinggalan menggambarkan character design yang mudah diingat. Percayalah, mudah bagi saya untuk mendeskripsikan semua karakter, baik major ataupun minor karakter yang ada di dalam Naruto. "Danzo itu yang mana sih?", orang tua yang matanya selalu tertutup dan juga badannya dipenuhi oleh perban putih. "Eh, eh, kalo Hidan itu seperti apa?", Laki-laki yang selalu membawa sabit raksasa di pundaknya dan juga dia tidak bisa mati!! Tidak hanya itu, selain Sakura, para karakter utama memiliki backstory yang mengagumkan. Memang, tidak pernah jauh kematian dari orang-orang yang disayangi, tetapi bukannya dengan backstory semacam itu yang mudah membuat kita perduli dengan karakternya?


4. Beautiful story about "Never-give-up-on-your-dreams" stuff.



Animanga Naruto juga tidak berbeda dengan animanga bergenre shounen lainnya yang menceritakan karakter-karakter utama mengejar impiannya, dan pastinya banyak tembok-tembok penghalang yang tampak begitu menggoda karakternya untuk segera menyerah akan impiannya. Bila membahas hal ini dalam animanga Naruto, jelas karakter seperti Naruto dan Rock Lee terlintas di benak dan membuktikan akan begitu indah juga tragis secara bersamaan cerita yang telah dihasilkan Kishimoto. Naruto memiliki masa lalu yang kelam mengenai rasa kesepiannya, dirinya yang senantiasa dijauhi oleh penduduk desa, termasuk teman satu akademinya, yang membuat Naruto bersedia melakukan hal apapun hanya demi mendapatkan perhatian dari penduduk desa. Namun, Naruto tidak mau kalah dengan keadaan. Ia terus berusaha, berlatih untuk menjadi ninja yang hebat, dimana mungkin saja latihan yang ia lakukan tiap hari tersebut hanya untuk pelarian dari luka yang ia rasakan. Karakter Rock Lee pun tidak kalah mengenaskan bila membicarakan masa kecilnya. Rock Lee tidak bisa melakukan hal wajib no. 1 untuk menjadi ninja, yaitu mengeluarkan chakra. Ketidakmampuannya dalam mengeluarkan chakra tentu menjadi kekurangannya yang paling fatal untuk menjadi ninja, mengakibatkan Lee tidak bisa menguasai Ninjutsu maupun Genjutsu. Karena itu, untuk tidak menyerah dalam impiannya menjadi ninja, Rock Lee mati-matian untuk menguasai taijutsu, sebuah teknik ninja yang tidak memerlukan chakra ketika melakukannya. Rock Lee berlatih dengan keras, sehingga gurunya sendiri menobatkan Lee sebagai jenius dalam bekerja keras. Backstory dari kedua karakter ini bukan hanya relate kepada penikmat animanga, namun juga ditulis dengan begitu indahnya oleh Kishimoto yang tak jarang mengundang air mata setiap cerita masa lalu mereka diceritakan walau hanya sekilas di beberapa momen. Momen favorit saya salah satunya ketika Lee seakan ingin menyerah dari kerja kerasnya yang telah ia lakukan disebabkan ia masih tidak mampu mengalahkan teman sekaligus rivalnya, Neji Hyuuga. Momen itu diselipkan dalam sebuah pertarungan nya melawan Gaara yang tak hanya dinobatkan sebagai salah satu pertarungan terbaik dalam seri Naruto, namun juga pertarungan yang paling melibatkan emosi, apalagi ending nya yang tragis. One of the most strongest aspect in Naruto.


5. Memorable Jutsu/Power



Saya yakin bila kalian ditanya apa jutsu/power favorit kalian, pasti jawabannya akan berbeda-beda. Bukan karena jutsu nya terlalu banyak, tetapi jutsu yang ada di Naruto sebagian besar mudah diingat. Semua itu tidak terlepas dari keren nya desain setiap jutsu/power, tetapi Kishimoto tahu benar bagaimana memperkenalkan setiap jutsu/power utama, seperti sharingan yang melakukan debutnya saat Kakashi melawan Zabuza. Sharingan sendiri mungkin adalah salah satu kekuatan paling populer hingga sekarang, dan menjadi satu dari sekian banyak trademark dari serial Naruto. 


6. Trying to Realistic



Ya, ya, sulit memang untuk membicarakan hal realistis dalam setiap cerita animanga, terutama animanga yang menyentuh dunia fantasi atau supernatural layaknya Naruto. Tetapi paling tidak, Kishimoto telah berusaha untuk membuat cerita yang ada di Naruto bisa diterima logika. Yang paling saya suka adalah bagaimana Kishimoto tidak membiarkan karakternya terlalu mendapatkan damage yang berlebihan dalam pertempuran. Memang, di sisi lain hal ini mengakibatkan jutsu yang keluar kala bertarung tidak sering terlihat impact nya, tetapi di satu sisi keputusan tersebut menjadikan jutsu/power yang ada terlihat menakutkan yang mampu mengakibatkan kematian kepada karakternya. Kritik terbesar saya kepada animanga populer lainnya seperti One Piece, Fairy Tail, terutama Bleach adalah bagaimana karakter-karakternya begitu banyak menerima serangan mematikan, namun tetap saja masih menghembuskan nafas. Kishimoto menyadari ini, sehingga setiap serangan yang dilontarkan karakternya saat bertarung memiliki ancaman, sekecil apapun berkat keputusan Kishimoto ini. Satu tusukan kunai saja mampu membunuh karakternya bila ditusuk tepat pada bagian vital. Mungkin saya minoritas, tetapi bagi saya ini adalah kelebihan dalam cerita Naruto yang layak di ungkapkan.


7. Soundtrack



Terutama prekuel nya, banyak sekali opening-ending soundtrack yang tak mudah terlupakan dan sempat populer  di masanya, seperti Harukakanata, Wind, Nakushita Kotoba, Go, dan banyak lagi. Favorit saya sendiri adalah Alive yang ditaruh di ending credit nya. Di Shippuden walau tidak terlalu memorable seperti prekuelnya, masih ada beberapa opening soundtrack yang membekas seperti Blue Bird, Hero's Come Back, Closer dan yang terbaik, Sign dari Flow. Sedangkan soundtrack yang diselipkan dalam ceritanya juga turut membantu mengkatrol kadar emosional penceritaan, baik kala momen sedih maupun semangat karakternya. 


8. So many memorable Quotes



Tidak terelakkan lagi bila animanga Naruto memiliki segudang kutipan-kutipan yang selalu teringat, seperti "Masa depanmu adalah kematian", "Tidak ada yang mampu mengalahkan kesepian", "Lebih baik kau tidak menungguku untuk menyerah" , "Sakit, tapi tidak berdarah", dan quote fenomenal dari Obito (kalian telah tahu kan yang mana). So, lemme ask you, what's your favorite quotes from Naruto franchise?


9. Sometimes, Talk No Jutsu really works.



Talk no jutsu sendiri merupakan sindirian dari penggemar animanga untuk karakter Naruto yang sering menyudahi pertarungannya melalui berbicara dengan musuhnya. Walau memang ini salah satu olok-olokan populer dari para haters, tetapi bagi saya Talk no jutsu memiliki momen-momennya sendiri yang membuat scene yang ada lebih emosional, seperti debutnya Talk no jutsu yang Naruto keluarkan kepada Zabuza (trust me, it was makes me cried, a lot), ucapan Naruto kepada Gaara di akhir pertempuran, dan favorit saya ketika dirinya berkonfrontasi dengan Nagato. 
Berikut sepenggal dialog yang diutarakan Naruto untuk Zabuza
Naruto : "Dia (Haku) itu... Dia itu benar-benar menyukaimu (Zabuza), tahu! Sangat menyukaimu..! Tapi kau?! Apa kau tak merasakan apapun?! Apa kau.. Apa kau benar-benar tak merasakan apapun?! Apa kalau sudah jadi kuat sepertimu benar-benar seperti itu jadinya?! Demi kau, dia mengorbankan nyawanya! Tanpa mempedulikan cita-citanya sendiri! Mati hanya sebagai alat! Hal itu.. Hal itu terlalu menyakitkan..

Mau tahu reaksi Zabuza?



Percayalah, ekspresi Zabuza ini sedikit banyak menggambarkan ekspresi saya kala menyaksikan momen ini untuk pertama kali.

10. Memorable Moments



Layaknya quote-quote nya, Naruto juga memiliki banyak sekali momen yang tidak mudah dilupakan. Seperti kerja sama pertama kali Naruto dan Sasuke, Naruto mendapatkan ikat kepala, Naruto mengalahkan Neji dan masih banyak sekali yang saya yakini menjadi favorit bagi penggemar animanga Naruto.


Downs


1. Filler



Yap, satu kata dan berhasil menjadi satu alasan mengapa saya tidak terlalu betah dengan anime nya. Pada awalnya, filler yang ada tidak lah terlalu mengganggu dan hanya dipakai seperlunya saja. Namun ketika memasuki Shippuden, ternyata episode filler ini seolah menjadi pusat penceritaan pula. Jumlah episode nya pun semakin banyak, sehingga untuk saya yang mengikuti pula manga nya, keberadaan filler ini sangat mengganggu. Hingga pada puncaknya ketika momen Genjutsu Tsuki No Me dipakai Madara, yang turut pula menjadi awal dari perjalanan filler yang membosankan. Mungkin ada satu tahun penuh, Shippuden hanya menampilkan episode filler. Boleh saja menjadikan Naruto sebagai franchise pengeruk keuntungan, namun bila terlalu banyak filler juga itu turut mencoreng kualitas dan cerita Naruto menjadi terlalu luas dan membingungkan. 


2. Sasuke Uchiha



Sasuke Uchiha merupakan karakter favorit dari sang mangaka tersendiri. Hal itu pun tampak pula dari penceritaan dimana begitu banyak "special treatment" untuk Sasuke. Seperti Sasuke yang mampu mengalahkan beberapa nama besar, termasuk anggota Akatsuki, melawan 5 kage sekaligus dan menjadi karakter overpower di akhir-akhir cerita Naruto. Perlakuan spesial untuk Sasuke ini diperparah pula akan karakterisasi Sasuke di sekuel Shippuden yang semakin menyebalkan. Kishimoto meniati Sasuke ini menjadi karakter anti hero, tetapi bukannya menjadi antihero yang keren, malah Sasuke jatuhnya menjadi karakter yang labil dan tidak tahu tujuan utamanya apa.


3. Useless Conversation in Middle of the Fight


Mungkin tidak hanya Naruto yang memiliki percakapan yang tidak perlu di tengah pertarungan, namun sayangnya Naruto menjadi contoh yang buruk bagaimana sebuah "take a deep breath" moment tersebut merusak pacing di dalam pertempuran. Contoh? Lihat saja arc Fourth Great War Shinobi, lihat begitu hancurnya pacing yang ada akibat banyaknya percakapan di tengah pertempuran. Apa yang membuat Rock Lee vs Gaara superior? Karena hampir sepenuhnya durasi diisi dengan action. Memang masih ada flashback, tetapi flashback tersebut mampu menambah kadar emosional dalam pertarungan dan menjadi perkembangan karakter sendiri untuk Gaara.


4. The Kunoichi Characters



Selain filler nya yang terlalu banyak dan sering datang disaat yang tidak tepat, kritik terbesar akan animanga Naruto adalah perlakuan Kishimoto dalam mengkaraktersisasi karakter-karakter perempuannya. Sakura disematkan sebagai karakter paling menyebalkan dalam seri Naruto bukan tanpa alasan, Tenten yang merupakan karakter wanita favorit dari Kishimoto pun tidak mendapatkan sediktipun pendalaman karakter, Karin hanya lah Sasuke fan-girl with tsundere thing. Ino pun bernasib sama seperti Sakura. Shizune yang kurang tergali dan hanya diperlihatkan sebagai pendamping Tsunade. Tidak semua memang karakter perempuan yang ada memiliki karakterisasi yang buruk, seperti misal Hinata yang memiliki backstory mengenai diskriminasi yang ia terima dalam lingkungan keluarga Hyuuga dan momen Hinata menantang Pain merupakan highlight tersendiri di Pain Invasion arc, Tsunade yang kehilangan dua orang yang paling disayanginya dan Temari sebagai kunoichi badass. Kushina pun berhasil menjadi salah satu karakter ibu terbaik dalam dunia animanga, tetapi tidak dipungkiri memang kurangnya pendalaman terhadap karakter perempuan lainnya sedikit menodai animanga Naruto. Yah, paling tidak Kishimoto tidak menjadikan karakter-karakter perempuannya sebagai fanservice belaka. (*cough* Fairy Tail *cough)


5. Mega Spoiler from movies



Entah apa yang ada di pikiran pihak produksi anime Naruto untuk meluncurkan dua movie yang menceritakan kehidupan Naruto setelah kehidupan perang, di saat kisah anime nya sendiri bahkan menceritakan filler nya sendiri belum selesai. Hal ini membuat penonton kasual telah kehilangan alasan utama mereka mengikuti kisah anime Naruto. Lah, di movie nya udah diceritain Naruto akan nikah sama Hinata dan menjadi Hokage, untuk apa mereka masih mengikut anime Naruto yang seolah-olah terasa diulur-ulur ceritanya? Salah satu keputusan fatal dari pihak produksi, selain menambah episode-episode Shippuden dengan filler nya.


6. Kaguya Otsotsuki



Mengapa Madara Uchiha merupakan final villain sempurna untuk animanga Naruto? Karena build up yang ada dimana nama nya selalu menyeruak ke permukaan dalam berbagai kesempatan, yang membuat para penikmat Naruto percaya, Madara Uchiha adalah "bos terakhir". Tetapi apa yang terjadi selanjutnya menjadi kekecewaan karena karakter hebat satu ini hanya dijadikan jembatan untuk menghadirkan final villain sebenarnya, yaitu Kaguya Otsotsuki. Tidak perduli betapa hebatnya Kaguya, tetap saja keberadaannya terlalu tiba-tiba, tanpa build up yang panjang, namanya hanya hadir saat karakter Rikudo muncul. Sulit untuk menganggap Kaguya sebagai final villain yang meyakinkan tanpa itu semua. Tidak salah bila banyak menganggap dihadirkannya Kaguya hanya sebagai wadah untuk memperpanjang cerita.


Mix

The Rivalry (or Bond) Between Naruto and Sasuke



Sebenarnya sebelum memasuki Shippuden, hubungan pertemanan antara Naruto dan Sasuke ditulis dengan baik oleh Kishimoto. Banyak momen terjadi yang menunjukkan love-hate relationship Naruto-Sasuke yang membuat penonton perduli untuk mengikuti kisah rival mereka sehingga keputusan Naruto untuk menghentikan Sasuke di akhir prekuel nya bisa dimengerti. Namun kala memasuki Shippuden, niat Naruto untuk menyelamatkan Sasuke terkesan menjadi sebuah obsesi berlebihan dari Naruto yang tentu saja sedikit menodai karakterisasi seorang Naruto. Ditambah lagi kelabilan seorang Sasuke yang membuatnya menjadi karakter paling menyebalkan versi saya. Oh, tidak lupa juga backstory mengenai takdir atau reinkarnasi segala macamnya yang merusak kisah rival ini.


Top 10 Favorite Characters

Telah saya nyatakan sebelumnya bila salah satu poin positif yang dimiliki animanga Naruto adalah dipenuhi dengan karakter-karakter yang hebat. Memilih 10 karakter favorit dari begitu banyaknya karakter memorable tentu bukan pekerjaan yang mudah, tetapi di bawah ini adalah versi saya. Bila karakter pilihan kamu tidak ada di dalam list, mari silahkan share di post komentar :D

10. Orochimaru



Salah satu main villain yang sayangnya harus berakhir dengan kekecewaan karena Kishimoto merubahnya menjadi karakter baik. Orochimaru sebenarnya tidak memerlukan itu, karena Orochimaru di prekuel nya telah sempurna sebagai salah satu shinobi yang sulit dikalahkan, memiliki strategi yang jenius setiap melaksanakan aksinya, sehingga mudah bagi penikmat Naruto meyakini bila Orochimaru tetap menjadi karakter main villain di akhir seri.

09. Neji Hyuuga



Sayang sekali keberanian Kishimoto dalam "melenyapkan" Neji Hyuuga harus diterima dengan pahit bagi sebagian besar fans Naruto, termasuk saya. Dengan backstory nya yang memilukan serta kekuatan yang dimilikinya, Neji layak mendapatkan kebahagiaan setelah perang panjang dan menjalani hidup di dunia shinobi yang damai. Untung saja spin off animanga Naruto yaitu Naruto SD setidaknya cukup bisa mengobati kerinduan dengan karakter ini.

08. Hidan



Banyak sekali karakter di dalam Naruto yang memiliki backstory, termasuk karakter villainnya. Dalam anggota akatsuki, hanya Hidan dan Kakuzu yang tidak memiliki hal itu, dan sebenarnya animanga Naruto sangat membutuhkan karakter villain yang tidak diketahui motivasinya, they don't give a damn, just wanna kill because it's fun. Hidan hanya diceritakan bila dirinya tidak bisa mati, dan melakukan ritual sesaat setelah membunuh mangsanya. Hal ini lah yang membuat Hidan menjelma sebagai karakter villain yang keren, terlepas dari keistimewaan kekuatannya.

07. Hinata Hyuuga



Bila harus memilih, siapa simbol friendzone dalam serial Naruto? Mudah sekali menjawabnya, siapa lagi bila bukan Hinata. Banyaknya penggemar menobatkan pasangan Naruto-Hinata sebagai pasangan yang terbaik sebagian besar karena cerita Hinata yang diam-diam mengagumi Naruto. Hinata memiliki alasan kuat untuk mengagumi Naruto, dan usahanya untuk layak berada di sisi Naruto sangat lah indah. Seandainya saja treatment Kishimoto terhadap Hinata juga ia berlakukan untuk karakter wanita lainnya, mungkin tidak akan ada lagi keluhan mengapa Kishimoto seperti menyia-nyiakan para kunoichi nya.

06. Shikamaru Nara



Boleh saja menganggap Shikamaru adalah karakter pria terlemah di seangkatannya, namun bukan berarti pula Shikamaru menjelma sebagai shinobi yang mudah di kalahkan. Jutsu nya yang sederhana yaitu mengendalikan bayangan telah lebih dari cukup untuk karakter yang memiliki IQ 200 seperti Shikamaru. Dirinya menjadi satu-satunya shinobi seangkatannya lulus ujian chunin bukan tanpa alasan, karena kemampuannya yang cepat menganalisis di tengah kondisi pertarungan telah cukup untuk membuat seorang hokage ketiga terkesan.

05. Minato Namikaze



Screen time yang dimiliki Minato mungkin bisa dibilang cukup minim, tetapi itu sudah lebih dari cukup untuk membuat karakter Minato sangat likeable. Menurut saya, Minato merupakan satu dari beberapa karakter yang memiliki desain karakter terbaik di animanga Naruto. Dengan rambut kuning yang lebat, kharismanya sebagai pemimpin, ditambah jutsunya yang mengutamakan kecepatan telah cukup menjadi alasan yang kuat bagi saya untuk menobatkan Minato sebagai karakter favorit. Tidak hanya itu, sifatnya yang unik dimana Minato selalu memberikan jutsu baru dengan nama panjang menambah keunikan karakter Minato. Minato juga membuktikan bila karakter bisa mendapatkan label keren tanpa harus pelit akan senyum.


04. Jiraiya



Incredibly hillarious, one of the most strongest, wiseman, likeable and the pervert character. Semuanya bisa Anda temukan dalam satu karakter yaitu Jiraiya. Kematiannya menjadi salah satu momen paling menyedihkan dalam dunia animanga bukan tanpa alasan. Sosoknya bagaikan seorang ayah bagi Naruto, dan tidak heran bila Naruto mengaguminya. Sebuah ironi adalah bagaimana karakter hebat ini merasa dirinya merupakan shinobi gagal karena penyesalannya tidak mampu menghentikan Orochimaru, gagal menyelamatkan Minato sehingga ia tidak mau menerima gelar Hokage. Padahal pengaruh Jiraiya begitu kental berkat jalan ninjanya yang ia utarakan kepada Naruto untuk meneguhkan hati Naruto bila dunia shinobi tanpa kebencian masih mungkin terjadi.


03. Kakashi Hatake



Kakashi Hatake adalah guru idaman bagi semua murid, termasuk saya. Hey, tidak semua guru bisa terlihat keren, begitu perduli dan mempercayai muridnya, sekaligus memiliki kemampuan yang hebat. Sempat memiliki prinsip yang salah kala masih mengemban gelar jonin akibat tragedi yang menimpa ayahnya, Kakashi akhirnya menemukan peran nya sendiri sebagai shinobi Konoha. Andai dirinya memiliki chakra sedikit banyak saja mungkin Kakashi mampu menandingi Madara Uchiha karena seperti yang Naruto bilang, Kakashi merupakan shinobi yang memiliki kemampuan paling lengkap dari desa Konoha. Dan hei, dia merupakan satu-satunya penggemar karya Jiraiya..!


02. Naruto Uzumaki



My childhood hero. Tidak akan ada yang menyalahkan dirinya bila Naruto tenggelam ke dalam kegelapan layaknya Nagato saat kita mengetahui betapa pahitnya masa kecil yang dialami. Namun, Naruto tetap percaya akan impiannya, yaitu untuk menjadi hokage yang diakui oleh semua orang. Itulah yang membuat karakter ini saya nobatkan sebagai pahlawan masa kecil. Okay, maybe he's the chosen one, he's got powerful chakra because kyubi inside of him, tetapi usahanya untuk mendapatkan kekuatan seperti sekarang benar-benar dari nol. Dari anak kecil yang sering berbuat onar hanya untuk mendapatkan perhatian, tiada satu bola mata pun yang sudi melihatnya, bertransformasi menjadi shinobi yang paling diandalkan, disematkan sebagai pahlawan perang dan akhirnya menjadi hokage seperti yang diimpikannya. Naruto mendapatkan semua itu dengan latihan, kerja keras dan bermacam penderitaan yang menggodanya untuk berhenti di tengah jalan. I don't give a damn what people said, but I think Naruto is the best main protagonist in animanga history. Nuff said.


01. Itachi Uchiha



Oh, ayolah, kalian tahu pasti nama inilah yang akan menjadi karakter terfavorit saya di dunia animanga Naruto. His baackstory just legendary. Tragic like Shakespeare's story, plus in my opinion, he's the strongest characters in Naruto. Itachi mendedikasikan seluruh hidupnya hanya demi kedamaian desa dan untuk adiknya, Sasuke Uchha. Tidak usah malu untuk meneteskan air mata kala kebenaran Itachi terungkap, karena saya pun juga mengalami hal yang sama. Sial, bahkan mengingat kembali cerita Itachi kembali menggoda saya untuk kembali mengeluarkan air mata. Bahkan saat dirinya dibangkitkan dalam mode Edo Tensei pun, Itachi masih mengorbankan dirinya demi kedamaian dunia Shinobi. Yang membuat ironis adalah tidak ada satu orang pun selain Naruto, Sasuke atau mungkin Kabuto tahu bila Itachi merupakan seorang pahlawan.



My Top 5 Story Arc from Naruto

Masing-masing story arc yang ada di Naruto secara keseluruhan memang mengalami Up and Downs nya tersendiri. Ada arc yang begitu stand out, tetapi ada juga juga arc yang tidak memiliki kesan sama sekali dan sekedar lewat saja. Dan di bawah ini adalah 5 story arc yang menurut saya paling berkesan dan berpengaruh dalam perkembangan cerita Naruto.


5. Land of Wave Arc



Bosan dengan misi-misi kacangan yang didapatnya dari hokage ketiga, Naruto pun merasa cukup dan ingin mendapatkan misi yang lebih menantang. Hokage ketiga pun mengabulkan keinginan Naruto dan memberikan misi tingkat C kepada Tim 7, yaitu menjaga Tazuna sampai ke tujuannya yaitu Negara Nami. Seluruh anggota Tim 7 sama sekali tidak mengetahui bila Tazuna merupakan orang buruan Gato, pengusaha kejam yang ingin menguasai negara Nami. Gato mengutus shinobi yang mampu menandingi Kakashi, yaitu Zabuza Momochi untuk mengincar kepala Tazuna. Dalam arc ini, begitu banyak yang menjadi fondasi untuk cerita-cerita Naruto selanjutnya. Seperti pengalaman pertama Naruto menghadapi musuh yang hebat, pembelajaran untuk dirinya yang akan terus diingat Naruto dan tidak lupa hubungan pertemanannya dengan Sasuke yang semakin dekat. Kishimoto pun cemerlang dalam menaruh beberapa comedy relief nya di momen-momen yang tepat.
Most Memorable Moment: Naruto rage moment


4. Sasuke Recovery Mission Arc



Merasa kekuatannya tidak mengalami peningkatan, Sasuke memutuskan untuk menerima undangan Orochimaru untuk datang ke tempatnya. Naruto tentu saja tidak menerima begitu saja keputusan Sasuke tersebut. Dengan anggota genin lainnya yaitu Neji, Kiba, Choji yang diketuai Shikamaru yang baru saja mendapatkan gelar Chunin, Naruto pun berusaha menyusul Sasuke. Namun usaha mereka terhalang oleh anak buah Orochimaru yang memiliki kekuatan selevel jonin. Pada arc ini kita diberikan kesempatan untuk melihat lebih jauh kemampuan masing-masing teman seangkatan Naruto, dan diantaranya mungkin pertarungan Neji yang lebih meninggalkan kesan. Sebagai penutup, dream fight antara Naruto vs Sasuke pun akhirnya terjadi.
Most Memorable Moment: Naruto vs Sasuke


3. Itachi Pursuit Arc



Sasuke yang baru saja mengalahkan Orochimaru segera mengambil tindakan untuk kembali mengejar Itachi. Deidara dan Tobi yang mencoba menghentikan Sasuke pun akhirnya menemui jalan buntu dengan Deidara mengorbankan dirinya sendiri. Di lain sisi, Naruto beserta teman-temannya juga mencari Itachi karena menyadari tujuan utama Sasuke adalah Itachi. Arc ini sedikit kehilangan momennya pada awal permulaan. Namun ketika sosok sebenarnya Tobi akhirnya terungkap, tensi cerita mulai menaik. Dan mencapai puncaknya ketika kita disuguhkan dua pertarungan besar yang terjadi dalam satu arc, yaitu Jiraiya vs Pain dan Sasuke vs Itachi. Tidak hanya itu, sebagai epilog, cerita tragis mengenai Itachi pun akhirnya terungkap.
Most Memorable Moment: "Yuruse Sasuke… …Kore de saigo da" *sobbing*


2. Chunin Exams Arc



Salah satu arc terpanjang dalam animanga Naruto dan Kishimoto dengan brilian memanfaatkannya. Kishimoto secara tepat menggali lebih dalam karakter-karakter seperti Neji, Hinata, atau pun Rock Lee. Seperti Land of Wave Arc, dalam arc ini juga kembali terdapat beberapa momen yang menjadi fondasi awal menuju cerita yang lebih luas di dunia Naruto. Gimmick Turnamen nya juga dimanfaatkan dengan betul oleh Kishimoto lewat one on one fight nya yang mungkin akan paling dikenang adalah Rock Lee vs Gaara yang brilian itu. Arc ini juga mengenalkan kita kepada karakter Jiraiya dan juga kehebatan Orochimaru yang sebenarnya layak untuk menjadi final main villain di dunia Naruto. Oh, tidak lupa juga kehebatan Naruto dalam perlawanannya melawan Gaara.
Most Memorable Moment: Naruto's tears for Gaara's despair

1. Pain Invasion Arc



Yap, inilah arc terfavorit saya dan saya juga yakin sebagian besar dari kalian juga memiliki jawaban yang sama. Menurut saya, storyline untuk arc yang satu ini mendekati sempurna. Pain Invasion Arc tidak hanya menyuguhkan kisah pembalasan dendam Naruto, tetapi juga berhasil menjadi jembatan untuk pendalaman karakter Naruto, dimana Naruto diberikan pilihan sulit ketika berhadapan dengan Pain/Nagato.  Melihat Konoha hancur berkeping-keping, juga beberapa karakter penting tewas menjadikannya sebagai build up sempurna untuk pertarungan Naruto vs Pain. Dan untuk pertama kalinya semenjak Shippuden, Naruto kembali menjadi fokus utama penceritaan yang membuatnya jauh terasa lebih spesial. Ide mengenai buku perdana dari Jiraiya sebagai penentu dari jawaban Naruto kepada Nagato juga menunjukkan betapa briliannya Kishimoto dalam menulis cerita. Akhir cerita Pain Invasion pun tampak bagaikan akhir kisah dari petualangan Naruto yang akhirnya diakui oleh para penduduk desa dan menjadi pahlawan bagi mereka.
Most Memorable Moment: They finally acknowledge Naruto..!!

My Top 10 Fight in Naruto

Dalam animanga bergenre Shounen, telah menjadi hal yang wajar bila di dalamnya terdapat berbagai pertarungan yang melibatkan karakter-karakter penting, dan Naruto pun seperti itu. Berikut adalah 10 pertarungan yang paling berkesan bagi saya.

10. Naruto vs Sandaime Raikage



Memang pertarungan ini berlangsung cukup singkat, tetapi hal itu telah cukup membuktikan bila Naruto merupakan shinobi penuh kejutan no.1. Dengan informasi yang diberikan Hachibi, Naruto berhasil mengalahkan salah satu kage terkuat di dalam sejarah dengan cara yang mungkin hanya dapat terpikirkan oleh Naruto.


09. Neji vs Kidomaru



Salah satu bukti bila pertarungan yang cukup didominasi oleh taktik sebenarnya tidak sepenuhnya membosankan. Neji sadar apabila Kidomaru terlalu kuat baginya sehingga ia menggunakan taktik untuk setidaknya mengimbangi Kidomaru, sedangkan Kidomaru merasa cukup kesulitan dengan kemampuan penglihatan Neji yang hampir tidak memiliki titik buta. Keduanya saling berperang strategi untuk segera melancarkan serangan mematikan. Neji pun akhirnya mampu mengalahkan Kidomaru walau harus mempertaruhkan nyawanya.


08. Team 7 vs Zabuza & Haku



Walau sempat dikalahkan dalam pertarungan pertama mereka, Zabuza tidak lantas kapok untuk berhadapan kembali dengan Kakashi. Kali ini, bersama Haku yang meladeni dua murid Kakashi, Sasuke dan Naruto. Zabuza dan Haku berhasil memojokkan ketiga nya berkat kemampuan Haku yang membahayakan nyawa Sasuke dan Naruto. Zabuza pun menyulitkan Kakashi berkat kemampuan silent killing nya yang ditutupi kabut sehingga Kakashi dengan sharingannya pun sangat kesulitan mengimbangi teknik Zabuza tersebut. Namun, Naruto yang kehilangan kontrol dan membiarkan chakra kyubi menguasainya akhirnya mampu mengalahkan Haku lewat satu pukulan serta membalikkan keadaan. Pertarungan ini merupakan pertarungan besar untuk Naruto yang pertama, dimana Naruto melihat kematian Haku yang tragis, serta kalimat yang dilontarkan Naruto sesaat setelah Haku meninggal berhasil membuka hati dari seorang Zabuza, si mesin pembunuh berdarah dingin.


07. Rock Lee vs Gaara



Pertarungan pertama yang mewakilkan Kerja keras vs Berbakat. Penonton yang mengetahui betapa berat latihan dan usaha yang dilakukan Lee demi mendapatkan gelar ninja tentu sepenuhnya mendukung Lee sehingga kala Lee berhasil menghantamkan pukulan telak ke Gaara, penonton pun dipaksa untuk berteriak "FUCK YEAH!!!!". Namun, Gaara yang kala itu masih menyeramkan tetap masih terlalu kuat untuk Lee. Dan pertarungan epik ini ditutupi dengan momen yang berhasil mengucurkan air mata, bahkan untuk pria sekalipun. Siapa yang tidak tersentuh melihat Lee seperti ini di akhir pertarungan.







06. Sandaime Hokage vs Orochimaru 



Pertarungan antara guru dan murid. Orochimaru yang berniat menghancurkan Konoha sadar bila tujuan utamanya tersebut akan tercapai bila ia berhasil membunuh mantan mentornya. Sandaime Hokage yang telah dimakan usia pun sepenuhnya mengeluarkan kekuatan terbaiknya untuk menghentikan Orochimaru, namun sayangnya Orochimaru berhasil memanfaatkan usia senja Sandaime. Usaha Sandaime semakin berat tatkala Orochimaru menggunakan Edo Tense No Jutsu untuk memanggil dua hokage pendahulu. Momen dimana Hokage Pertama dan Kedua dibangkitkan adalah momen surprise disini karena sama sekali tidak ada clue mengenai siapa yang akan dibangkitkan Orochimaru. Dua karakter tersebut memiliki andil besar menambah keseruan, melihat Hokage ketiga mati-matian menghindari serangan mereka tentu sebuah hiburan tersendiri.


05. Naruto vs Gaara



Gaara kehilangan kendali saat bertarung dengan Sasuke di ujian Chunin. Saat Gaara mengamuk, disaat itu pula rencana Orochimaru dan shinobi Sunagakure untuk menghancurkan Konoha dimulai. Sasuke yang merasa pertarungannya dengan Gaara belum berakhir memutuskan untuk mengejar Gaara. Naruto pun melakukan hal yang sama, ditemani oleh Sakura dan Shikamaru. Sasuke pun berhasil menyusul Gaara, namun Sasuke rupanya tidak mampu mencapai kemampuan level Gaara di kala Gaara kehilangan kendali sehingga Sasuke dikalahkan. Sosok Gaara yang tak tertandingi ini akhirnya berhadapan dengan Naruto, yang praktis menjadi satu-satunya yang bisa diandalkan pada situasi tersebut. Naruto yang semula memiliki rasa takut terhadap Gaara memaksakan diri untuk melakukan perlawanan demi melindungi teman-temannya. Berkat rasa perduli serta sayang yang dimiliki Naruto untuk Sakura dan Sasuke, Naruto sukses mengeluarkan kemampuan terbaiknya dan mampu menyaingi Gaara. Pertarungan ini menjadi spesial karena Naruto dan Gaara adalah karakter yang memiliki banyak persamaan. Mereka memiliki masa kecil yang pahit, keduanya merupakan jinchuriki, dan penduduk desa membenci mereka ketika mereka masih kecil. Naruto mengerti penderitaan Gaara, karena itu ketika Naruto yang tidak bisa bergerak namun tetap memaksakan diri merangkak untuk menghadapi Gaara yang juga mengalami keadaan serupa lalu mengungkapkan Gaara bukanlah dirinya seorang yang memiliki penderitaan yang serupa, tetapi ada juga yang bisa mengerti penderitaan Gaara, dan orang tersebut adalah Naruto. Pendalaman cerita di dalam pertempuran ini lah yang membuat pertarungan Naruto vs Gaara adalah salah satu favorit saya.


04. Sasuke vs Itachi Uchiha



Selain Naruto vs Sasuke, pertarungan ini adalah dream fight lainnya. Akhirnya setelah beberapa ratus episode, keduanya melakukan pertarungan satu melawan satu. Sasuke yang telah bertambah kuat hasil dari latihannya dengan Orochimaru merasa yakin dendamnya akan terbalaskan. Pertarungan antar saudara yang emosional dan juga personal. Sasuke dan Itachi sama-sama mengeluarkan teknik terhebat mereka, dan kita pun melihat debut kekuatan terbesar Sasuke yaitu Kirin yang mematikan itu. Tidak lupa juga pertama kali nya kita melihat bermacam-macam kekuatan dari mata Sharingan, salah satunya Susano'o. Pertarungan ini menjadi kisah tragedi tersendiri saat momen aftermath nya, Tobi menceritakan masa lalu kelam Itachi Uchiha.


03. Naruto vs Sasuke Part 1



Cukup sulit untuk memilih pertarungan Naruto vs Sasuke yang mana yang layak untuk masuk dalam list ini, tetapi akhirnya saya lebih memilih pertarungan mereka yang pertama ketimbang pertarungan kedua mereka yang sekaligus juga menjadi pertarungan terakhir mereka. Alasan pertama mengapa saya lebih memilih Part 1 adalah ada unsur nostalgia setiap menonton dream fight ini. Selain itu final battle dua karakter utama ini sedikit tercoreng akibat versi animenya malah menyelipkan pertarungan layaknya Power Rangers dengan Megazordnya. Beda dengan versi anime nya untuk part 1 yang tidak mengecewakan karena setia dengan versi manga nya. Yang menonjol dalam pertarungan ini adalah kita menyaksikan Naruto dan Sasuke mengalami power up masing-masing. Naruto mode kyubi, lalu chakra nya meningkat hingga chakra nya terlihat membentuk 1 ekor, begitu juga sebaliknya Sasuke yang berhasil mendapatkan tiga titik hitam Sharingannya, dan bertransformasi menjadi Sasuke versi Jotai. Pertarungan ini pun ditutup dengan momen ikonik saat Rasengan berbenturan dengan Chidori.


02. Kakashi vs Obito



Kembali pertarungan yang melibatkan masa lalu dan perasaan masing-masing. Kakashi terpaksa harus berhadapan dengan Obito, orang yang selama ini merupakan pahlawan bagi nya karena Obito lah yang merubah Kakashi menjadi shinobi yang tidak terlalu patuh lagi dengan peraturan. Namun Kakashi harus menerima fakta bila pahlawan tersebut malah terjatuh ke lubang kegelapan akibat kehilangan yang ia alami. Ironis bukan? Semua emosi yang ada, tercurah di medan pertarungan. Pertarungan Kakashi-Obito adalah contoh bagaimana seharusnya pertarungan ninja terjadi. Hand to hand combat yang merupakan jenis pertarungan favorit saya, penggunaan jutsu yang tidak berlebihan, dan saling adu strategi untuk menipu lawan. Pertarungan yang epik ini turut pula dibantu dengan animasi yang mengagumkan dalam versi animenya.


01. Naruto vs Pain



Well, is there anything else? We anticipate this fight and boy, it's outstanding. Keduanya memiliki guru yang sama, namun satu di antaranya merupakan orang yang paling bertanggung jawab menghilangkan segala sesuatu yang disayangi oleh Naruto, terutama sang mentor, Jiraiya. Pertarungan ini bukan hanya menceritakan karakter utama ingin membalaskan dendam, tetapi juga mempertanyakan apa arti sebenarnya kedamaian, keadilan, dan apakah shinobi masih bisa mempertahankan segala idealisme nya saat shinobi tersebut merasakan kehilangan yang begitu besar. Tidak hanya story yang mengiringi, Naruto vs Pain juga disokong build up yang begitu tertata rapi. Dan saya belum membicarakan beberapa momen tak terlupakan yang terjadi di dalam pertarungan ini. The definition of Epicness. Period

Selesai sudah posting saya yang saya tulis untuk menghormati animanga yang senantiasa menemani saya dari awal mengerti dunia animanga. Terima kasih untuk segala pihak yang terlibat akan terciptanya Naruto, terutama Masashi Kishimoto yang memberikan banyak sekali pelajaran melalui karya masterpiece nya ini yang tak akan pernah lekang oleh waktu. Sebuah perjalanan panjang yang takkan terlupakan, tawa, tangis, emosi, semua terlimpahkan dalam mengikuti animanga Naruto. Thank you, my inspiration.







Monday 27 March 2017


 "We have plenty of matches in our house. We keep them on hand always"- Paterson

Plot

Menceritakan satu minggu dari kehidupan sehari-hari Paterson (Adam Driver) di kota tenang yang memiliki nama yang serupa dengan dirinya, Paterson, New Jersey. Paterson sendiri memiliki kekasih yang memiliki ketertarikan dengan seni juga cupcakes, Laura (Golshifteh Farahani). Paterson juga memiliki profesi sebagai supir bus, dan dalam waktu senggangnya, ia menulis puisi demi puisi di dalam notebooknya.




Review

Ada sebuah adegan yang saya ingat di film Fences dimana dalam adegan tersebut salah satu anak dari Troy menanyakan mengapa Troy tidak menyukai dirinya. Dan Troy menjawabnya dengan jawaban yang mungkin jauh diharapkan oleh sang anak, tetapi sulit juga untuk menyalahkan jawaban dari Troy. Troy menjawab dirinya tidak perlu menyukai sang anak, karena dia telah menjalankan tugasnya sebagai ayah, yaitu menghidupi sang anak. Saya teringat adegan tersebut tidak lama setelah saya menyaksikan film yang disutradarai juga ditulis oleh Jim Jarmusch. Paterson mungkin merupakan film yang cocok sebagai permulaan bagi kalian yang ingin mencicipi bagaimana jalan penceritaan jenis film arthouse. Reaksi saya juga kala berakhirnya perjalanan saya dengan Paterson, well, agak mix juga karena bila dibilang saya menikmati film ini, jawabannya tidak. Lalu, apakah saya membenci film ini? Well, not even close.

Jim Jarmusch menyajikan Paterson mungkin bisa diperbandingkan dengan beberapa karya nya Richard Linklater. Dalam satu minggu kita menjadi saksi kehidupan Paterson, sama sekali tidak ada konflik besar yang menaikkan tensi penceritaan. Tetap masih ada konflik yang menjadi bumbu cerita, tetapi hampir keseluruhan konfliknya begitu dekat dan realistis, ya seperti konflik-konflik yang terjadi di dalam kehidupan kita (pengecualian mungkin konflik yang ada di bar). Tidak hanya itu, narasi bergerak pun cenderung repetitif. Paterson bangun dari tidur, melihat jam tangan untuk memastikan waktu, mengecup mesra Laura, sarapan, berangkat kerja, menulis puisi kala senggang, pulang kerja, mengobrol dengan Laura dan ditutup dengan mengajak jalan Marvin, anjing peliharaan mereka yang tidak pernah akur dengan Paterson, lalu mampir di bar langganan Paterson. Kebiasaan Paterson tersebut berulang-ulang memenuhi hari-harinya, ditambah dengan beberapa konflik-konflik kecil untuk sedikit mewarnai hari-hari yang dijalani Paterson. Perjalanan yang repetitif ini lah faktor utama mengapa saya kurang menikmati Paterson. Setelah tiadanya konflik yang terlalu menarik perhatian, ditambah pula lontaran-lontaran dialognya yang bisa dibilang biasa saja, dan Paterson juga tidak jarang menghabiskan durasinya dengan tanpa dialog. Makin komplitlah mengapa saya beberapa kali ingin menyudahi film ini. Tepat sekali bila Paterson itu bagaikan lukisan abstrak yang tidak sembarang orang mampu menangkap keindahannya. Serius, dalam setiap karakter Paterson mengawali harinya, saya selalu menebak konflik utama apa yang sebenarnya menjadi fokus cerita Paterson, dan ketika durasi menyentuh akhir, jawaban itu tak terjawab karena Jarmusch tidak memiliki itu di dalam karya nya ini. Entah apa yang ia presentasikan kala meyakinkan para produser untuk akhirnya mau membantu menelurkan Paterson.


Lalu, apa motif saya mengungkit salah satu adegan Fences di awal paragraf dalam mengulas film Paterson ini? Walau saya tidak menikmati film ini, tapi bukan berarti saya juga tidak memutar otak mencari maksud dari Jarmusch membuat film Paterson, dan jawaban dari hasil observasi saya adalah belajar dari seorang Paterson yang mungkin saja tidak menyukai kehidupannya yang begitu pasif tanpa ada perubahan signifikan yang berarti, tetapi Paterson tetap menjalaninya dengan tenang, mensyukuri semuanya yang terjadi. Memang masih banyak pertanyaan lainnya, seumpama apa maksud di balik kejadian Paterson yang selalu menemui dua saudara kembar di hari-harinya? Saya belum memiliki jawaban akan hal itu.

Mungkin saya tidak sepenuhnya menangkap maksud sesungguhnya dari film ini, tapi saya tahu bila Paterson adalah film yang indah. Berkat bantuan Frederick Elmes, Jarmusch menangkap dari sudut demi sudut kota Paterson, lalu yang saya suka ketika Paterson menulis puisi, beberapa kali Jarmusch memvisualisasikan apa yang dipikirkan oleh Paterson saat menulis puisinya. Namun, apa yang membuat saya betah hingga akhir adalah karakter Paterson itu sendiri. Paterson mungkin bukanlah orang yang membuatmu betah berlama-lama kala bercerita dengannya, tetapi Paterson jelas orang yang mudah disukai berkat sifatnya yang ramah, baik hati dan tidak jarang mampu menjadi pendengar yang baik. Karakter Paterson juga mengajarkan untuk kita selalu senantiasa memperhatikan sekitar karena bisa jadi apa yang kita saksikan menjadi inspirasi dalam berkarya. Adam Driver tentu sempurna menjelma menjadi Paterson berkat mukanya yang senantiasa tanpa ekspresi, suaranya yang berat juga menunjukkan kewibawaan dari seorang Paterson, dan kala dirinya harus melontarkan jokes, Adam Driver juga berhasil melaksanakannya. Penampilan charming dari Adam Driver diseimbangkan juga oleh akting memikat dari Golshifteh Faharani yang berhasil menjadi seorang istri yang eksentrik, menyenangkan, begitu perhatian dengan sang suami yang membuat karakter Laura ini menjadi seorang istri idaman bagi semua pria. Chemistry antara Adam Driver dan Faharani juga terjalin dengan baik, tidak datar walau hanya disokong lewat dialog-dialog yang bisa dibilang biasa saja, namun hal itu ternyata telah cukup untuk membuat saya begitu iri melihat pasangan ini.

Tidak salah memang menyatakan bila Paterson merupakan film yang cukup berani memutuskan untuk menggerakkan narasi nya dengan meniadakan letupan-letupan konflik yang tidak bisa dipungkiri adalah hal yang ampuh untuk membuat penonton tetap tertarik mengikuti filmnya. Namun, mungkin disitu juga yang menjadi daya tarik Paterson sehingga mendapatkan tanggapan yang cukup positif di kalangan para kritikus. Saya tidak begitu menikmati Paterson, namun saya juga tidak memungkiri bila saya menyukai hubungan antara Paterson dan Laura, yang merupakan faktor utama saya untuk senantiasa mengikuti film ini hingga akhir.

7,25/10

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!