Saturday 30 November 2013





'Justice? I am justice! I am the god of the new world, saving it from evil and ridding it of fear. Those who betray God are the evil ones.'-Light Yagami

Plot


Light Yagami (Tatsuya Fujiwara) secara tidak sengaja menemukan buku misterius berwarna hitam yang memiliki tulisan alphabet DEATH NOTE disampulnya, yang jatuh dari langit. Light pun tak ambil pusing langsung mengambil buku tersebut. Dalam buku tersebut tulisan bahwa bila pengguna menulis sebuah nama dalam buku itu maka pemilik nama pun otomatis akan mati karena serangan jantung. Bisa ditebak Light pun tak mempercayai kalimat tsb. Namun itu tidak menghalang Light untuk menulis sebuah nama, yaitu seorang kriminal yang telah membunuh seorang gadis.Esok hari, Light pun terkejut ketika membaca sebuah artikel di koran yang menyatakan bahwa kriminal yang nama nya ditulis Light di buku Death Note telah tewas misterius dalam penjara. Dan Light yang memiliki rasa keadilan yang tinggi pun menggunakan Death Note tsb untuk menghukum para kriminal yang seringkali bebas dari jeratan hukum. Disisi lain pun, para aparat hukum di seluruh dunia menaruh perhatian akan kejadian ini, termasuk ICPO. ICPO pun menyewa detektif misterius L (Kenichi Matsuyama) yang telah memecahkan banyak kasus-kasus sulit di dunia. Siapakah yang akan menang?






Review


Gw merupakan salah satu penggemar dari animanga Death Note. Bagi gw Death Note merupakan animanga yang layak mendapat predikat sebagai salah satu animanga terbaik yang pernah dibuat. Terlepas dari keabsurdannya (Dewa Kematian bisa mati?!) Death Note mampu memberikan sebuah cerita yang cerdas, unpredictable, dan yah, mindblowing yang pasti. Nah bagaimana dengan versi live actionnya? Perlu diketahui, seringkali kualitas film yang diadaptasi dari komik Jepang jatuh banget kualitasnya, contoh nyata adalah Dragon Ball Evolution dan 20th Century Boys. Tapi tenang, gak selamanya begitu kok, apalagi kalau yang mengadaptasi nya adalah orang Jepang sendiri. Dan film inilah salah satu contohnya. Gw bersyukur karena versi live actionnya ini bener-bener memuaskan gw,

Kenapa bisa begitu? Karena sebagian besar dari filmnya ini cukup setia sama komiknya dengan memasukkan adegan-adegan memorable dalam komik ke layar lebar, seperti perseteruan tak langsung pertama Light dan L, pengawasan 24 jam non-stop terhadap Light beserta keluarga,semuanya berhasil digarap dengan baik, dan gw pribadi masih bisa merasakan ketegangan yang ada ketika gw nonton, walau gak setegang ketika gw baca manganya. Ada juga adegan-adegan yang tidak terdapat di dalam komik, namun tetap fokus terhadap inti cerita. Gw suka penggamabaran Light yang sangat mengharapkan para kriminal di dunia ini dihukum sesuai dengan dosa yang telah diperbuat, sehingga kita para penonton pun bingung apakah tindakan Light tersebut benar? Apa memang para kriminal tersebut pantas mati? Dengan berbagai keambiguitasannya yang menimbulkan pertanyaan itulah yang membuat Death Note sangat menarik untuk diikuti.

Death Note juga diisi dengan duet cemerlang dari Tatsuya Fujiwara dan Kenichi Matsuyama. Tatsuya Fujiwara berhasil memerankan Light yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata, dan juga bermuka dua. Walau fans cewek Death Note mungkin akan kecewa akan muka Tatsuya yang kalah ganteng dibanding Light di manga :p .Tapi Kenichi Matsuyama sebagai L lah scene stealer di Death Note. Gerakan, kebiasaan, dan kekanak-kanakan L versi Manga benar-benar sukses diaplikasikan oleh Kenichi sehingga gw yang penikmat manga nya sangat puas dengan apa yang ditampilkan Kenichi. Muncul pertanyaan, gigi nya Kenichi gak rusak apa ya makan coklat, dan manis-manisan sebanyak itu?:D

Overall, Death Note live action sangat wajib kalian tonton bila kalian mengaku sebagai fans dari Death Note dan J-Movie. Kalaupun bukan, gak akan nyesal kok kalian nonton film ini..:)

7,8/10


Director:

Writers:

(comic), (comic), 

Stars:

, ,

(sumber Imdb.com) 

Tuesday 12 November 2013



“ People soould be able to say how they feel- how they really feel – not, you know, some words that some strangers put in their mouths”- Tom Hansen

(+)     : Tidak klise, beda dengan film romcom yang ada saat ini
(-)      : Terlalu memihak kaum pria sehingga mungkin kaum wanita tidak terlalu suka

Plot


Tom Hansen ( Joseph Gordon-Levitt ) adalah seorang pria yang memiliki kepercayaan bahwa dia tak akan bahagia sampai dia menemukan seseorang yang membuat dia jatuh cinta,dengan kata lain belahan jiwa untuk dia. Singkatnya,dia mempercayai bahwa keajaiban cinta itu ada. Sedangkan Summer Finn ( Zoey Deschanel ) kebalikan dari Tom, dia sama sekali tidak mempercayai akan halnya cinta, itu dikarenakan tragedi perceraian yang melanda kedua orang tuanya ketika Summer masih belia.
Suatu ketika, takdir mempertemukan mereka. Summer diterima sebagai sekretaris baru di tempat percetakan undangan dimana di tempat tersebut Tom merupakan salah satu pegawainya. Tom pun jatuh cinta untuk pandangan yang pertama ketika melihat Summer dan meyakini bahwa Summer lah orang yang dicarinya selama ini.











Review
Jujur gw bukanlah penikmat film-film bergenre komedi romantis. Sejauh ini, tepatnya ketika gw baru mau nonton film yang mau gw review ini, baru film Eternal Sunshine of the Spotless Mind yang menurut gw film yang bertema tersebut yang berhasil memaksa gw untuk suka akan film tersebut. Ditambah ftv-ftv yang ada di Indonesia yang sumpah bikin gw sakit mata membuat gw semakin yakin kalo film bergenre ini sangat gak cocok buat gw.
Tapi ketika temen gw ngerekomendasiin film ini ke gw dan bilang ‘film ini harus lo tonton!!’, gw mulai sedikit memiliki harapan bahwa film bergenre romantic komedi seperti ini bisa berkualitas bila si pembuat film mau mengambil langkah berani untuk membuang formula-formula klise dalam genre romcom.Iya, inilah yang dilakukan Marc Webber terhadap film debut beliau ini. Baca,FILM DEBUT!!
Sedikit cerita tentang Marc Webber, beliau terlebih dahulu dikenal pria yang berprofesi sebagai sutradara video klip musik, yang menggunakan jasanya juga bukan orang-orang sembarangan, tercatat band rock alternative Green Day pernah memakai jasanya. Nah mungkin karena Om Marc pengen mencoba suasana baru maka beralihlah dia menjadi sutradara film layar lebar, namun apakah perjudiannya yang cukup berani untuk tidak menggunakan formula-formula yang udah sering banget dipakai di film genre romcom berhasil? My personal answer, HE DID IT LIKE A BOSSS!!!
Gw suka film ini, dan mungkin seluruh kaum pria juga mengatakan hal yang sama. Kenapa? Karena yang tersaji dalam cerita (500) Days of Summer ini mampu membawa kita kembali mengingat momen-momen yang terjadi ketika bersama seseorang yang kita anggap belahan jiwa kita. Ceritanya sederhana namun cerdas,percaya deh, gak ada adegan dalam film ini yang bisa bikin lo bilang ‘ yaelah lebay banget’, GAK ADA! Pegang deh omongan gw. Semua kejadian yang ada dalam film ini gw yakin pernah lo alamin ketika lo pacaran.
Gw juga suka teknik non linear nya yang unik. Bayangin, di awal film kita udah dikasih tahu kalo Tom dan Summer putus! Nah loh, apa yang terjadi? Tenang, Marc Webb akan menjawabnya dengan cerita yang cerdas, unpredictable, dan juga menarik untuk diikuti. Gw sama sekali gak bosen sedikitpun sama apa yang diceritain dalam film ini.Banyak juga adegan-adegan memorable dalam film ini, misal ketika Tom nyanyi di bar, dan of course, adegan expectations dan reality nya yang menurut gw cerdas banget. Tapi gw pribadi suka banget waktu adegan Tom yang ‘ngamuk’ dalam keadaan meeting. Adegan yang buat gw merinding..
Film ini semakin keren ketika banyaknya soundtrack-soundtrack ajib yang menghiasi setiap adegan dalam film ini. Enjoyable banget waktu Tom ngajakin si Summer memperkenalkan tempat-tempat indah dalam kota tsb diiringi lagu Temper Trap yang Sweet Disposition.U’ll like it,believe me!
Oh, jangan lupakan juga chemistry yang terbangun antara JGL dan Zoey. Gak usah gw jelasin, kalian liat aja ketika ada suatu adegan mereka di dalam toko yang menjual kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. Dan juga, JGL mampu membuat karakter Tom itu disukai dan membuat kaum cowok yang nonton film ini merasa perduli.  Sumpah, baru kali ini gw pengen banget tokoh utama dalam genre romcom bakal bersatu dan bahagia di ending film dengan orang yang disukainya.
Pada akhirnya gw akan bilang, inilah salah satu film romcom yang terbaik yang pernah dibuat. Overrated? Silahkan tonton dan temukan jawabannya. Mungkin satu-satunya kekurangan film ini adalah film ini terlalu berpihak terhadap lelaki sehingga mungkin saja kaum cewek gak suka sama film ini. Tapi itu sekedar pendapat aja, gw pernah ngasih file film ini ke temen cewek, dan ternyata dia suka juga kok.

 
8,1/10



Directed by         Marc Webb
Produced by       Mason Novick

                           Jessica Tuchinsky
                           Mark Waters
                           Steven J. Wolfe
                           Scott G. Hyman
     
Written by          Scott Neustadter
                          Michael H. Weber

Narrated by        Richard McGonagle
Starring               Joseph Gordon-Levitt
                           Zooey Deschanel

Music by             Mychael Danna
                           Rob Simonsen

Cinematography   Eric Steelberg
Editing by            Alan Edward Bell
Distributed by      Fox Searchlight Pictures
Release date(s)    January 17, 2009 (Sundance)
                           August 7, 2009 (United States)

Running time        95 minutes
Country               United States
Language             English
Budget                 $7.5 million
Box office            $60,722,734
 







 
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!