Monday, 15 September 2014



Apa itu film omnibus? Buat yang belum tahu, film omnibus adalah film yang memiliki lebih dari satu cerita, dengan masing-masing kru nya tersendiri namun memiliki kesamaan genre. Seperti film horor V/H/S serta film yang satu ini. Rectoverso sendiri adalah film yang diadaptasi dari novel best seller karya salah satu novelis terbaik yang dimiliki oleh Indonesia yaitu Dewi 'Dee' Lestari. Di novel nya tersendiri memiliki 11 cerita pendek, namun di film ini dipilihlah 5 film yang mungkin bagi para sutradaranya memiliki kelebihan dibandingkan cerita-cerita yang lain. Mengenai sutradaranya, masing-masing film dihuni oleh para wanita yang mungkin kita ketahui lebih dahulu lewat sinetron atau ftv di Indonesia. Mari gw sebut satu per satu, Marcella Zalianty yang menukangi Malaikat Juga Tahu, Rachel Maryam dengan Firasat, Olga Lidya mengkomandoi Curhat Sahabat, Happy Salma menyutradarai Hanya Isyarat dan yang terakhir artis blasteran yang lebih kita kenal dahulu lewat karirnya sebagai VJ yaitu Cathy Sharon dengan Cicak di Dindingnya. Diadaptasi dari cerita novel yang ditelurkan oleh seorang wanita serta masing-masing disutradari oleh wanita pula, lengkaplah Rectoverso kental dengan sentuhan perempuannya. Maka tak dipungkiri keseluruhan Rectoverso begitu lembut, mencoba untuk menggugah hati para penonton serta merefleksikan kisah cinta yang terpendam yang gw yakin kita semua juga pernah merasakannya. Dari jajaran aktor/ aktris nya sendiri telah memiliki nama besar di dunia layar perak Indonesia. Dari jajaran aktor/aktris muda ada Yama Carlos, Dwi Sasono, Asmirandah, aktris manis Prisia Nasution, Acha Septriasa, di jajaran yang telah berpengalaman ada Lukman Sardi, Dewi Irawan, Tio Pakusadewo, dan aktris yang masih terlihat cantik Widyawati. Dan jangan lupakan juga comeback yang dilakukan oleh Sophia Latjuba. Tentunya dengan porsi yang penuh akan bintang papan atas tersebut Rectoverso meninggikan ekspektasi para penontonnya, terutama para penonton yang telah menikmati novelnya terlebih dahulu.

Malaikat Juga Tahu

Sutradara: Marcella Zalianty

Pemain   : Lukman Sardi, Dewi Irawan, Prisia Nasution


"Jangan ngomong soal adil,, Aturan kamu, aturan kita, itu tidak berlaku untuk Abang"- Bunda

Plot


Menceritakan seorang Abang (Lukman Sardi) yang mengidap penyakit autis sehingga memiliki keterbelakangan mental. Namun dengan kelainan seperti itu tidak membuat Abang tidak bisa merasakan cinta terhadap lain jenis. Abang diam-diam menaruh rasa terhadap salah satu penghuni kost Bundanya (Dewi Irawan) yaitu Leia (Prisia Nasution). Hubungan Abang dan Leia sendiri terjalin dengan baik dimana Leia setia dan sabar menemani Abang untuk sekedar bercerita (keseringan Leia yang bercerita tentu saja). Namun kedatangan sang adik yaitu Hans (Marcell Domits) membuat sang Bunda khawatir akan Abang.


Review


Gw yakin mereka yang nangis bombay saat menonton Rectoverso diakibatkan oleh cerita yang satu ini. Karena Malaikat Juga Tahu (MJT) benar-benar memiliki segala aspek yang membuat para penontonnya merasakan kesedihan yang mendalam. Dan eksekusi maksimal dari segala orang yang terlibat di segmen ini membuat aspek tersebut sangat menghujam hati para penonton. Siapa yang tidak, minimal, merinding melihat adegan terakhirnya? Siapa yang tidak miris ketika surat yang ditulis tulus oleh Abang akhirnya dibaca oleh Leia? Sebuah kalimat yang begitu dalam dan menyentuh, terlebih ditulis oleh pria yang mengalami keterbelakangan mental seperti Abang. Ironis memang, cinta yang begitu tulus justru datang dari orang yang memiliki mental yang tidak normal. Kredit lebih untuk Lukman Sardi dan Dewi Irawan. Terutama Lukman Sardi, Lukman membuktikan bahwa dia adalah aktor yang serba bisa serta berkualitas level A. Dengan ekspresinya serta gesture badannya saja kita telah ikut terhanyut dengan apa yang dirasakan oleh Abang. Tidak heran bila Lukman Sardi begitu disukai para sutradara di Indonesia. Dewi Irawan juga tidak mau kalah, adegan terakhirnya menjadi begitu heartbreaking tidak lain juga berkat akting sang aktris senior ini. Prisia juga bermain cukup baik, tidak heran bila si Abang begitu menyukai karakter dari Leia, dan itu direpresentasikan dengan baik oleh Prisia. Kesimpulannya, mudah banget untuk menyatakan bahwa MJT inilah juaranya di film Rectoverso.

8/10



Firasat

Sutradara: Rachel Maryam

Pemain    : Asmirandah, Widyawati, Dwi Sasono



"Kalau kita punya firasat tentang seseorang, apa kita harus kasih tahu orang itu?"- Senja

Plot


Senja (Asmirandah) memiliki kedekatan khusus dengan salah satu anggota klub yang diikuti oleh Senja yaitu Panca (Dwi Sasono). Dan Senja memiliki firasat yang buruk terhadap Panca sehingga Senja mencoba untuk memperingatkan Panca.


Review


Segmen yang paling puitis dibandingkan dengan yang lain. Mungkin beda tipis dengan cerita Hanya Isyarat. Nah sayangnya gw kurang enjoy dengan bahasa-bahasa yang dikeluarkan di segmen ini, terdengar kaku aja sih, terlebih bahasa-bahasaa puitis tersebut sering dikeluarkan oleh Dwi Sasono dengan ekspresi yang cukup datar bagi gw sehingga bagi gw Dwi Sasono yang merupakan salah satu aktor yang memiliki akting yang bagus menjadi sedikit cukup sia-sia disini. Begitupun chemistry yang terjalin antara Dwi Sasono dengan Asmirandah yang kurang baik, kaku, sehingga sama sekali gak ada ikatan yang membuat gw perduli dengan hubungan mereka. Untunglah ada aktris senior sekelas Widyawati yang berakting sungguh baik dan mampu dengan sempurna membangun interaksi anak-ibu dengan Asmirandah. Adegan ketika Asmirandah menangis dan Widyawati menenangkannya itu priceless! Menyentuh banget. Ditambah tangisannya Asmirandah yang, yah, pemeran sinetron lah ya, sering dapat adegan nangis begitu sehingga tidak heran Asmirandah sempurna menjalankan tugas nya tersebut. Singkat kata, segmen Firasat tidak mampu membangun atensi dari gw.

6/10


Curhat Buat Sahabat

Sutradara: Olga Lidya

Pemain    : Acha Septriasa, Indra Birowo



"Aku tuh cuma pengen orang yang sayang beneran ama aku. Yang mau gitu datang kerumah kalo aku sakit, jam berapa aja, bawa segelas air putih. Keinginan kayak gitu gak ketinggian kan?- Amanda

Plot


Regi (Indra Birowo) telah terbiasa mendengarkan curhatan Amanda (Acha Septriasa) mengenai pacarnya. Di malam hari di sebuah cafe pun Regi telah siap untuk mendengar curhatan dari Amanda lagi yang bertekad untuk mengubah dirinya dari wanita yang selalu disakiti pacarnya menjadi wanita yang lebih selektif lagi dalam memilih pacar.


Review


Ketika gw membaca judul-judul dari cerita film pendek di Rectoverso, jujur aja gw sangat menunggu Curhat Buat Sahabat. Karena gw yakin cerita ini merupakan yang paling personal, yang paling dekat dengan para penontonnya. Di antara kalian pasti pernah merasakan hal yang sama seperti Regi kan? Olga Lidya cukup mampu memaksimalkan kelebihan seorang Acha yang terkesan cerewet itu, sehingga gw cukup enjoyable ketika si Acha bercerita. Sayangnya porsi Indra Birowo disini yang kurang dimaksimalkan, oke, aktingnya lumayan, tetapi interaksinya dengan Acha kurang banget sehingga eksistensi Indra yang cuma mendengarkan aja itu cukup tenggelam. Untunglah ada ketika akting Indra diperlukan, mantan komedian di Extravaganza ini mampu memaksimalkannya.

7/10



Cicak di Dinding
Sutradara: Cathy Sharon
Pemain    : Yama Carlos, Sophia Latjuba, Tio Pakusadewo



"Kalo kita minum yang pahit, kita jadi inget kalo di luar sana masih ada yang manis"- Taja 

Plot


Secara tidak sengaja sang pelukis muda Taja (Yama Carlos) berkenalan dengan wanita seksi Saras (Sophia Latjuba) di suatu cafe. Seorang wanita yang memiliki tato cicak, yang tidak lain adalah binatang yang dikagumi oleh Taja.


Review


Ada Sophia Latjuba disini, apa yang kita harapkan? Tentunya kesan seksi yang dimilik oleh model senior ini. Dan Cathy Sharon tahu betul dengan itu sehingga potensi Sophia betul-betul dimanfaatkan oleh sang sutradara newbie ini. Hasilnya? Sophia Latjuba menjadi bintang di segmen ini. Chemistrynya dengan Yama Carlos serta Tio Pakusadewo benar-benar cemerlang. Ya, berkat Sophia Latjuba juga lah segmen ini cukup menarik bagi gw. Segmen ini semakin berwarna dengan munculnya para sutradara wanita di masing-masing cerita ini sebagai cameo, oh ya, ada juga Julie Estelle loh.. Jadilah Cicak di Dinding merupakan segmen yang paling indah, dan juga visualisasi cicak di akhir cerita untuk segmen ini benar-benar memanjakan mata.

7,25/10


Hanya Isyarat
Sutradara: Happy Salma
Pemain    : Amanda Soekasah, Fauzi Badhillah, Hamish Daud



"Aku jatuh cinta, pada seseorang yang bahkan sampai hari ini pun aku tak tahu warna matanya"- Al

Plot


Di suatu malam, lima orang backpackers (Fauzi BaadilaRangga Djoned,Hamish DaudKims & Amanda Soekasah) yang berkumpul di sebuah pantai mengadakan permainan kecil. Semua punya latar berbeda yang mengantarkan mereka ke hobi itu, namun ada sebuah kisah isyarat yang tak pernah bisa terbaca. Cinta yang juga tak pernah bisa terbalas.




Review


Maafkan saya Happy Salma. Cerita yang Anda gawangi inilah cerita atau segmen terlemah di Rectoverso. Hanya Isyarat memang banyak sekali kalimat-kalimat puitis, akan sangat melelahkan dan membosankan apabila sang aktor atau aktris tidak mampu melafalkan nya dengan emosi yang tepat. Dan itu lah yang terjadi di Hanya Isyarat. Al yang diperankan Amanda Soekasah merupakan karakter sentral di cerita ini, dan tentunya dia banyak sekali mengeluarkan kalimat-kalimat yang berbau sastra di sini, namun Amanda Soekasah tidak mampu mengucapkan nya dengan emosi yang tepat. Karakter nya dari awal standar, tidak ada emosi yang dipancarkan, bahkan ketika dia bercerita pun gw hanya bengong menjurus ngantuk. Dan ketika ceritanya dinyatakan cerita paling sedih pun gw heran, Di sisi mananya yang sedih? Untunglah ada Fauzi Badhillah yang merupakan penyelamat di segmen ini. 



5,5/10


Overall, Rectoverso merupakan film yang memiliki potensi yang apabila dimaksimalkan akan mampu menjadi film yang berkualitas, memang ada cerita yang tidak begitu gw sukai, tapi tidak ada yang menyangkal bahwa Rectoverso adalah salah satu film Indonesia yang menarik untuk diikuti. Terakhir, gw angkat topi untuk editor nya yang telah membuat Rectoverso begitu rapi.





Skor Akhir



6,75/10
Categories: , ,

0 komentar:

Post a Comment

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!