Never wiser than when we're children. They say it and it's true. We'll never see things that clear again.- Oliver Lang
Plot
Michael Faraday (Jeff Bridges) adalah profesor bidang sejarah yang spesialisasinya terorisme di Geroge Washington University. Pada suatu hari Michael menyelamatkan seorang anak laki-laki dengan darah dengan tangannya. Melihat kejadian itu, Michael langsung membawa anak tersebut dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Tidak lama kemudian, kedua orang tua anak tersebut, yang memiliki nama Brady (Mason Gamble), datang kerumah sakit dan berterima kasih ke Michael. Tak disangka ternyata mereka yang masing-masing memiliki nama Oliver (Tim Ribbons) dan Cheryl Lang (Joan Cusack) adalah tetangga dekat Michael yang baru saja pindah. Dengan cepat, mereka pun akrab satu sama lain. Michael sendiri memiliki anak laki-laki yang bernama Grant Faraday (Spencer Treat Clark), Michael telah ditinggal selamanya oleh istrinya yaitu Leah Faraday (Laura Poe) dalam tugasnya sebagai agen FBI. Karena kejadian tersebut lah Michael seakan skeptis dengan pemerintah dan sangat membenci serta paranoid semua hal yang bersinggungan dengan teroris. Ketika mengajarpun Michael selalu menyinggung soal terorisme.
Dan tidak lama kemudian Michael menaruh kecurigaan terhadap Oliver. Hal tersebut disebabkan dengan salah kirimnya surat yang seharusnya dituju ke Oliver malah kesasar kerumah Michael. Kecurigaan Michael bertambah ketika ia mengetahui bahwa nama Oliver Lang bukanlah nama aslinya.
Review
Arlington Road adalah sebuah film yang bergenre Misteri serta Thriller, disutradarai Mark Pellington dan ditulis naskahnya oleh Ehren Kruger. Mark Pellington? Nama yang cukup asing bagi gw, termasuk nama-nama jajaran cast yang menghiasi film ini. Praktis hanya Tim Ribbons lah yang gw kenal di film ini. Tidak hanya itu, film ini juga kurang terkenal hingga sekarang. Liat saja, tidak sampai 70,000 voters di imdb yang telah melihat film ini. Sebuah angka yang cukup kecil untuk film Hollywood. Lalu apa yang membuat gw tertarik dengan film ini?
Twist ending. Ya, itu lah jawaban yang membuat gw tertarik untuk menonton film ini. Lihatlah artikel-artikel yang menulis beberapa film yang memiliki twist ending edan. Film ini pasti selalu masuk dalam list tersebut. Sebagai informasi, gw adalah penikmat film yang sangat mencintai twist ending atau alur twist. Rasanya senang sekali ditipu oleh sutradara di akhir film dan unsur tersebutlah yang sanggup membuat gw sulit untuk melupakan sebuah film yang memiliki twist ending. Nah, bagaimana dengan film ini? Apakah twist endingnya memang edan seperti yang orang ceritakan?
Pertama, kita bahas dulu tentang ceritanya. Ketika gw melihat sinopsisnya, mungkin kita langsung ingat dengan film Rear Windownya si Alfred Hitchock. Namun apabila di Rear Window kita hanya melihat sang aktor utama hanya di apartemennya dan mengintip tetangga nya dengan kameranya, di Arlington Road kita akan diajak melihat usaha Michael mencari-cari informasi untuk mengobati rasa penasarannya, atau lebih tepatnya rasa paranoidnya. Kita melihat seakan-akan Michael adalah seorang detektif, padahal apa yang dilakukan Michael cukup ilegal. Sampai nekad masuk kerumah Oliver dengan kedok mau minjam telepon rumah loh!
Sempat dibuka dengan adegan yang cukup mencekam, tensi film sedikit lambat karena bertujuan untuk menceritakan karakter-karakter yang ada. Sedikit melelahkan karena bukan hanya alur nya yang sedikit lambat, tetapi juga dialognya biasa aja dan akting para pemain juga tidak terhitung istimewa. Tapi semua berubah ketika Michael udah mulai curiga terhadap Oliver. Tensi mulai lumayan naik, dan masing-masing jajaran cast mulai menunjukkan kemampuannya. Menit demi menit, tensi film pun juga naik dan naik, membuat film ini semakin enak untuk disaksikan. Ibarat kita lagi dengar lagu Stairway to Heaven nya Led Zeppelin. Awal-awalnya bosenin, tapi ketika pertengahan lagu tersebut semakin enak dan mencapai klimaksnya yang sangat berkelas. Ya begitulah kira-kira film ini.. Tidak hanya itu, kita juga akan disuguhkan clue-clue baru serta twist-twist kecil yang semakin mencengkeram mata kita untuk terus menyaksikan film ini. Dan tibalah kita dengan akhir film yang dibumbui twist terbesar di film ini. Ya, gw akui, film ini mampu membuat gw tersentak dan teriak "WTF!!!". Terdengar hiperbolis? Gak juga. Buktikan sendiri dengan menonton film ini. Pokoknya gak salah apabila twist ending dari film ini dianggap salah satu yang shocking serta unbelievable.
Bicara akting, memang tidak ada yang spesial, tapi gw acungin jempol untuk Jeff Bridges. Aktingnya sebagai pria yang lagi memiliki tekanan batin serta rasa curiga yang mendalam cukup berhasil bagi gw. Dan cukup mengejutkan Tim Ribbons yang notabenenya adalah satu-satunya bintang yang terkenal di film ini malah terkesan biasa saja aktingnya.Bicara teknis, gw terkesan dengan scoring yang ada di film ini. Benar-benar sebuah scoring yang mampu menghunting kalian setiap tensi film menaik. Sebuah scoring sangatlah penting untuk sebuah film yang bergenre misteri seperti ini.
Cukup disayangkan memang film ini sedikit underrated, pendapatan nya saja bisa dibilang flop. Dan untuk kalian yang ingin mencoba film underrated yang bergenre thriller serta misteri, silahkan coba ini dan nikmatilah twist endingnya..
0 komentar:
Post a Comment