Tuesday, 26 August 2014


You love playing with that. You love playing with all your stuffed animals. You love your Mommy, your Daddy. You love your pajamas. You love everything, don't ya? Yea. But you know what, buddy? As you get older... some of the things you love might not seem so special anymore. Like your Jack-in-a-Box. Maybe you'll realize it's just a piece of tin and a stuffed animal. And the older you get, the fewer things you really love. And by the time you get to my age, maybe it's only one or two things. With me, I think it's one.-William James


Plot

Mengambil setting pada tahun 2004 di Negara Irak, The Hurt Locker menceritakan sekelompok pasukan gegana Negara Amerika Serikat atau dikenal dengan sebutan EOD (Explosive Ordnance Disposal) yang terdiri dari J.T. Sanborn (Anthony Mackie), Owen Eldridge (Brian Geragthy) dan seorang Team Leader sekaligus teknisi Matt Thompson (Guy Pearce). Di opening, kita diperlihatkan Matt mengalami kecelakaan dalam tugasnya dan menewaskan dirinya. Karena adanya kekosongan dalam kelompok tersebut, maka dipanggillah William James (Jeremy Renner). James sendiri merupakan seorang teknisi yang bebas dalam bertindak, dan cenderung cuek akan resiko yang mereka hadapi ketika sedang menjalankan tugas. Sikap James yang seolah ‘mau-mau gw’ sambil mengacungkan jari tengah ke aturan-aturan yang mengikat mereka tersebut, membuat sosoknya seringkali bentrok dengan Sanborn, seorang tentara yang kaku dan patuh terhadap segala peraturan, sehingga Sanborn sedikit tidak menyukai James awalnya. Sedangkan bagi Eldridge, hanya mencoba berusaha untuk mengikuti aturan dari James dan juga Sanborn. Eldridge sendiri masih dilanda rasa bersalah atas kematian yang dialami Matt.




Review

Ketika gw memutuskan untuk menonton film ini, tidak banyak yang gw harapkan. Gw Cuma berharap gw mendapatkan tayangan film yang menghibur dan seru, itu aja. Karena gw sendiri kurang menggemari film-film yang bertemakan perang. Film favorit gw yang bertemakan perang sampai sekarang adalah Full Metal Jacket, tapi itu sendiri gw kurang menyukai ketika setting nya mulai memasuki perang beneran. Gw tertarik mau menonton film ini karena film ini mampu menggondol 6 piala Oscar tahun 2010 lalu, termasuk Best Director untuk Kathryn Bigelow mengalahkan mantan suaminya James Cameron, dan Best Picture mengalahkan Avatar (yang lebih dijagokan) yang notabenenya adalah film yang digarap Cameron. Double kill dari Kathryn untuk Cameron :P
Dan ketika selesai menonton film ini, mau tak mau gw harus bertepuk tangan untuk Kathryn Bigelow, Jeremy Renner, dan seluruh jajaran staff atau kru yang telah menciptakan film yang hebat ini. Ya, The Hurt Locker berhasil mencuri hati gw, The Hurt Locker sukses membuat gw menyatakan bahwa inilah salah satu film favorit gw sepanjang masa. Film yang memiliki tagline ‘War is Drugs’ ini sendiri bukanlah sepenuhnya film yang menceritakan perang. Ada studi karakter yang terdapat di film ini. Kita melihat sosok William James, seorang tentara yang seenaknya, J.T. Sanborn yang sedikit menyimpan luka akan kehilangan teman sekaligus atasannya yang membuat dia menjadi tentara yang sangat patuh akan peraturan, dan juga tidak lupa ada Owen Eldridge yang terlihat bagaikan adik bagi James dan juga Sanborn. Gw udah mulai terikat dengan film ini ketika adegan awalnya cukup mencekam, dimana Sanborn, Owen dan Matt melakukan misinya di antara perumahan dan pasar! Ya, tempat dimana banyak orang yang menyaksikan mereka. Ditambah dengan pengambilan-pengambilan kamera yang bisa gw bilang bagus banget untuk meningkatkan kadar suspense nya sendiri. Contohnya ketika kamera menyorot para penduduk lokal yang menyaksikan mereka beraksi, gw sempat berharap-harap cemas jangan-jangan merekalah yang memegang pemicu bom nya.
Kemudian muncullah seorang William James yang diperankan fantastis oleh Jeremy Renner. Ketika menjalankan misi pertama, James mengejutkan Sanborn dan Owen. Ya, mereka terkejut bahwa teknisi mereka yang baru ini seakan-akan tidak takut mati dan hanya menganggap pekerjaan yang mempertaruhkan nyawa ini sekadar permainan belaka. Dan ketika sosok James mendominasi layar, ketika itu pulah gw benar-benar semakin menyukai film ini dari menit ke menitnya. Kathryn Bigelow benar-benar tahu bagaimana mendirect sebuah film perang yang tidak hanya menjual ledakan-ledakan saja, namun juga memberikan sebuah studi karakter terhadap para pemainnya, kita tidak diperlihatkan akan sosok pahlawan, kita hanya diperlihatkan karakter-karakter yang sesungguhnya terjebak akan situasi perang sehingga mereka juga seringkali kangen akan rumah, kecuali William James mungkin, dan juga Kathryn berhasil memberikan kita sebuah visual yang menjelaskan betapa menegangkannya di medan perang itu sendiri. Sebuah hasil yang sungguh luar biasa dari seorang sutradara perempuan.
Naskah yang ditulis oleh Mark Boal juga menjadi salah satu faktor mengapa The Hurt Locker sulit dilupakan. Begitu banyak dialog-dialog yang sederhana namun cerdas bertebaran di film ini, dan gw menikmati dialog-dialog tersebut. Tidak heran bila Kathryn Bigelow betah untuk berkerja sama dengan Mark Boal dan kembail merekrutnya ketika menggarap film Zero Dark Thrity.
The Hurt Locker memang bukanlah film yang mudah untuk dinikmati, apalagi bila kalian mengharapkan film perang yang penuh akan adanya adegan tembak-tembakan yang seru, ledakan dimana-mana, darah yang bertumpahan. Hei, ini bukan Transformers!! Film ini sederhana, dan juga realistis. Dan kesan realistis tersebut ikut dibantu dengan teknik handheld camera sehingga kita seakan menyaksikan sebuah konflik perang yang sesungguhnya. Film ini tidak sepenuhnya menceritakan ketika mereka menjalankan misi saja, namun juga ketika mereka berada di luar tugas. Disitu kita diperlihatkan bahwa hubungan yang terjalin antara ketiga tokoh utama kita sedikit unik. Contohnya Sanborn yang sedikit kurang menyukai akan style bekerja nya James, namun ketika diluar misi, mereka berdua tetap kompak, bahkan sering besenda gurau bersama. Film ini juga menyajikan akan konflik batin yang dialami James ketika emosi telah mencekeramnya ketika di tengah-tengah tugas.


The Hurt Locker sendiri melambungkan nama seorang Jeremy Renner. Jeremy Renner sendiri bermain memukau, dia berhasil memperlihatkan kita sebuah akting yang benar-benar natural dan membuat kita menyukai karakter yang dimainkannya, sehingga bagi gw karakter William James adalah salah satu karakter favorit gw.
Pada akhirnya, The Hurt Locker adalah salah satu film perang yang tidak boleh kalian lewatkan bila kalian mengharapkan akan sebuah film perang yang tidak biasa. Sederhana, realistis, mampu memberikan suspense dengan caranya sendiri, sinematografi indah, naskah berkualitas, akting dari Jeremy Renner, dan begitu banyak kelebihan film ini yang membuat gw menganggap Avatar berada di dua level di bawah film ini. War is Drugs, baby!!

Best Scene: Ketika William James pertama kali beraksi


8,5/10



0 komentar:

Post a Comment

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!