Saturday 4 March 2017




"You're gonna rise up, like a small, white Apollo Creed and you're gonna look at Gwendolyn and you're gonna said,"You can do what you want to me, I don't care, throw it out at me, but you fucked with my daughter and now, I have to fight you""- Carla


Plot

Menjadi seorang ibu muda dari dua anak tentu tidak mudah bagi Amy Mitchell (Mila Kunis). Dia harus mengantar-jemput kedua anaknya ke sekolah tiap waktu, harus bekerja, menghadiri rapat organisasi sekolah dan tak lupa harus pula melakukan pekerjaan seorang ibu pada umumnya. Hingga suatu hari Amy mengalami hari yang sangat buruk dalam hidupnya dan mulai merasakan lelah akan tugasnya sebagai ibu. Di situlah ia berkenalan dengan dua orang ibu lainnya, Carla (Kathryn Hahn), single parents yang doyan penis, dan Kiki (Kristen Bell), istri yang terlalu tunduk dengan suaminya. Dengan dua sahabat barunya ini, Amy pun ingin sedikit melarikan dirinya dari tugasnya seorang ibu dan lebih memilih untuk menikmati dirinya sendiri. Apalagi saat ini dia tengah pisah rumah dengan Mike (David Walton) dimana Amy menangkap basah Mike tengah berkencan online dengan gadis lain.




Review

Meski tidak dirilis pada hari ibu di Amerika, namun bisa ditangkap dari judulnya saja, Jon Lucass dan Scott Moore ingin menjadikan Bad Moms sebagai penghormatan untuk para ibu di seluruh dunia. Hanya dengan cara yang berbeda. Dengan rating R nya, Bad Moms memang tampak bagai kan Bridesmaids, karakter-karakter utamanya yang dipenuhi perempuan, juga tidak ketinggalan Bad Moms juga tidak jarang mengisi durasinya dengan berpesta mabuk-mabukan, dan lelucon-lelucon selangkangan. 

Jangan mengekspektasikan sebuah naskah yang cerdas karena memang Bad Moms tidak memiliki itu. Maka jangan heran bila banyak kejanggalan yang terjadi pada penceritaan. Lucass dan Moore pun memang menyadari itu. Naskah yang juga mereka buat minim akan eksplorasi, seperti misal, bagaimana mungkin wanita karir yang cerdas seperti Amy bisa bertahan begitu lama dengan suami useless seperti Mike. Butuh lebih dari rasa cinta untuk membuat wanita seperti Amy bisa melakukan hal tersebut. Semua kesialan atau kesusahan yang menimpa Amy memang dimaksudkan untuk membuat karakter Amy patut diberikan simpati. Namun bagi saya itu sedikit berlebihan, dimana tidak cukup rutinitas Amy yang begitu padat serta suami yang tidak memiliki fungsi sama sekali (hal itu saja telah membuat sosok Amy ini bagai supermom), kedua anaknya pun memiliki sifat yang menyebalkan dan tidak tahu terima kasih, terutama Jane yang sangat menyebalkan. Dan seolah belum cukup dengan problema-problema tersebut, Amy pun mendapatkan perlawanan dari ketua PTA, Gwendolyn (Christina Applegate) akibat perilaku Amy yang tidak mencerminkan seorang ibu. Naskah nya pun mulai ngawur kala pada pertengahan cerita, pusat konflik berpindah dari terseok-seoknya Amy sebagai ibu, melebar menjadi perseteruan antara Amy dan Gwendolyn. Bila Anda cukup sering menonton film yang bertipe serupa, dari sini saja walau tanpa spoiler, Anda telah bisa menebak bagaimana Bad Moms akan berakhir. Keputusan ini tidaklah buruk, namun dari sini penceritaan memang sedikit merosot dan teralu predictable. Jauh lebih baik apabila durasi yang ada mengeksplore kembali hubungan Amy dengan dua anak, atau juga kesusahan Amy dalam memerankan peran seorang ibu.

Lalu, bagaimana dengan porsi komedi atau pula dramanya? Perihal komedinya tidak lah terlalu banyak saya mengeluarkan tawa, mungkin ada di beberapa adegan yang selalu melibatkan Carla tapi tidaklah terlalu memorable. Porsi dramanya pun terasa sedikit hambar, karena kembali lagi, karakterisasi yang jelek kepada dua anak Amy membuat saya tidak terlalu memperdulikan mereka. Bad Moms sangatlah terbantu akan artis-artis yang terlibat peran disini. Mila Kunis tentu tidak kesulitan dalam memerankan karakter wanita yang likeable, Kristen Bell pun memiliki momennya tersendiri, namun tidak ada yang bisa menyangkal bahwa Kathryn Hahn merupakan scene stealer disini sebagai Carla. Sejauh saya melihat penampilan Kathryn Hahn, saya hanya mengenalnya dengan peran seorang ibu yang kalem, namun betapa terkejutnya melihat begitu luwesnya Hahn memerankan Carla yang slutty, liar dan gemar melontarkan candaan selangkangan. Namun, kehebatan nya tidak berhenti disitu, kala Hahn pun menunjukkan skill dramanya pada saat dibutuhkan. Saking bagusnya Kathryn Hahn, bagi saya dia lebih baik dibanding Michelle McCarthy di Bridesmaid. 

Walau dengan naskah yang sedikit berantakan, Bad Moms tetaplah merupakan sajian hiburan layak tonton, yah, boleh lah untuk sekedar menghabiskan waktu. Apalagi bila Anda adalah seorang ibu yang terkadang merasa jenuh dengan peran yang Anda mainkan, Bad Moms sangat lah tepat untuk Anda. 

6,75/10

Categories: , ,

0 komentar:

Post a Comment

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!