Sunday 27 October 2019

"The people you killed never got their proper due, and it saddens me that they're all but forgotten"- Hyung Min

Plot

Berdasarkan pengakuan Kang Tae-oh (Ju Ji-hoon), tersangka pembunuhan berantai, detektif Hyung Min (Kim Yoon-seok) mencari bukti kuat pembunuhan yang telah dilakukan supaya mampu menjebloskan Tae-oh ke dalam jeruji besi.



Review

Dari awal menit bergulir, sang sutradara Kim Tae-Gyun tanpa basa-basi langsung menghadirkan plot utama. Tanpa pengenalan karakter, atau juga aksi kejahatan pelaku. Bagi saya, pilihan yang diambil Tae-Gyun cukup berisiko. Pasalnya, pilihan ini akan membingungkan penonton sehingga menimbulkan kesulitan untuk segera beradaptasi dengan ceritanya. Saya pribadi cukup membutuhkan waktu selama 10 menit durasi cerita berjalan untuk segera mengerti perihal cerita utamanya. 

Film yang memiliki judul asli Amsusarin ini diadaptasi dari kisah nyata. Mengenai pengakuan terduga pembunuhan yang mengaku kepada seorang detektif bila ia benar telah melakukan kejahatan tersebut. Tentunya informasi yang ia berikan nanti tidak gratis. Harus ada harga yang dibayar, dan Hyung-Min yang tentu saja membutuhkan bukti-bukti kuat itu, memutuskan untuk mengikuti permainan dari Tae-Ho, meskipun ia harus merogoh kocek yang dalam untuk mengikuti kemauan Tae-Ho, serta bertaruh apakah ucapan dari Tae-Ho bisa dipercaya atau tidak. 

Hampir semua durasi Dark Figure of Crime mengikuti perjalanan sang detektif dalam mencari bukti sesuai apa yang dikatakan Tae-Ho. Dan sama seperti Hyung-Min, penonton pun menyimpan keraguan atas semua yang diakui oleh Tae-Ho. Terlebih, pada satu kesempatan, dengan jelas Tae-Ho secara tiba-tiba menyangkal atas semua apa yang telah ia katakan. Sikap unpredictable Tae-Ho ini memaksa Hyung-Min untuk lebih taktikal lagi supaya bisa mengakali Tae-Ho.

Meski bukan cerita baru, namun siapa yang tidak tertarik dengan kisah pencarian bukti seperti ini. Tetapi saya harus akui, pada menit-menit awal, Dark Figure of Crime belum terlalu mencengkeram saya, karena ya itu tadi, narasinya langsung bergerak ke plot utama. Ibarat kata, Kim Tae-Gyun langsung menghidangkan main course kepada tamu restoran, sebelum menyajikan appetizer terlebih dahulu. Beberapa pertanyaan jelas hadir, seperti siapa detektif Hyung-Min dan Kang Tae-Ho, mengapa Hyung-Min bersedia saja menerima mentah-mentah akan pernyataan Tae-Ho, mengingat akan sikapnya yang dari permukaan saja telah menimbulkan teka-teki. 

Pergerakan cerita pun cenderung repetitif. Kita akan mengikuti usaha Hyung-Min mencari bukti, lalu nantinya Hyung-Min akan menemui Tae-Ho di kantor polisi untuk meminta lagi keterangan lebih lanjut. Dan narasi berulang-ulang seperti itu setidaknya hingga durasi film menginjak 40-50 menit. Kebosanan jelas mulai melanda walau sedikit demi sedikit kisah misterinya mulai merenggut atensi. Hingga nanti Tae-Gyun menghadirkan adegan flashback mengenai Tae-Ho. Meski tidak berkesan, namun cukup efektif untuk bisa menggaet atensi penonton yang mungkin telah dilanda kebosanan. Dalam setiap adegan kunci, musik indah namun haunting dari Mok Young-Jin kerap hadir untuk menambah kesan misteriusnya. 

Sedikit demi sedikit pula kita akan mempelajari karakter Hyung-Min dan Tae-Ho. Pertanyaan saya terhadap sikap Hyung-Min yang begitu antusias dalam menangani kasus Tae-Ho, walau tidak gamblang, setidaknya kita mengetahui motivasi nya. Kenapa tidak gamblang karena secara tersirat, motivasi Hyung-Min bisa jadi terhubung dengan erat atas kejadian di masa lalu. Bisa saja, usaha mati-matian yang ia lakukan atas dasar rasa kecewa nya dan ia tidak ingin rasa kecewa yang ia rasakan pada saat itu dirasakan juga oleh kerabat korban. Disisi lain, dengan flashback yang ada, penonton pun bisa menangkap motif dari kejahatan Tae-Ho. Entah ia merupakan seorang psikopat atau bukan, namun yang jelas karakter ini butuh banget terapi khusus untuk mengendalikan amarah nya. 

Dark Figure of Crime sayangnya tidak mempunyai adegan intens seperti film kriminal Korea Selatan lainnya, yang mencegah film ini menjadi sajian yang spesial. Ambil contoh The Chaser (2008) (diperankan Kim Yoon-Seok juga) yang masih berintensitas tinggi yang mampu mencengkeram perhatian penonton meski minim adegan aksi. Dalam Dark Figure of Crime, investigasi yang dijalani Hyung-Min disajikan dengan tempo yang santai, cenderung datar bahkan. Interogasi yang dilakukan Hyung-Min terhadap Tae-Ho pun minus akan atmosfir panas dengan penuh bentakan. Entah berapa kali saya pengen gitu sekali aja Hyung-Min kehilangan kesabaran lalu memukul Tae-Ho karena bosan dengan permainan dari Tae-Ho.

Bila di film The Chaser Kim Yoon-Seok memerankan karakter mantan polisi yang bertemperamen tinggi, disini sebagai Hyung-Min, ia jauh lebih kalem, tenang dan lebih mengandalkan kata-kata untuk bisa beradu dengan lawannya. Walau begitu, akting Kim Yoon-Seok tetaplah mengagumkan seperti biasa. Tetapi yang paling mencuri perhatian tidak terelakkan lagi adalah Ju Ji-Hoon yang berhasil membuat karakter Tae-Ho begitu mengesalkan karena muka dua nya serta begitu manipulatif. 

7,5/10


0 komentar:

Post a Comment

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!